Mengenal Ilmuwan Perempuan Islam yang Karyanya Mendunia
Kamis, 27 Agustus 2020 - 20:49 WIB
Rufaidah secara langsung terlibat dalam berbagai peperangan yang terjadi selama masa kepemimpinan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, seperti perang Badar, Uhud, Khandaq, dan Perang Khaibar. Semasa berlangsungnya perang tersebut, Rufaida binti Sa’ad memimpin sejumlah kelompok perawat di medanperang untuk menyediakan pertolongan pengobatan. Bahkan Rasulullah menganjurkan supaya para prajurit yang terluka dibawa ke tenda Rufaidah agar segera mendapatkan perawatan. Rufaida juga dikenal sebagai pelopor dunia medis dan keperawatan yang berkembang hingga sekarang.
7. Aisya binti Abu Bakar, Ahli Syair
Tidak bisa dipungkiri lagi, Aisya merupakan salah satu wanita muslim yang terkenal dengan kecerdasannya. Ia merupakan ahli syair, fiqih dan juga menguasai ilmu kedokteran , yang ia pelajari dari para perawat. Selain itu, Aisya juga merupakan perempuan yang memahami politik dan bahkan pernah menentang kekhalifahan Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, namun tak lama kemudian ia berhenti berkiprah di ranah politik, namun tetap melanjutkan perjuangan dalam menyebarkan ajaran agama Islam.
Aisya, yang juga dikenal sebagai seorang periwayat hadis, bisa dikatakan sebagai seorang yang kontriversial pada masanya. Mengapa? Karena ia memperjuangkan hal-hal yang berlawanan dengan konsep konservatif mengenai peran perempuan pada masa itu,seperti dengan melakukan kegiatan politik, mendirikan sekolah, memberikanbeasiswa, dan juga mendorong para wanita untuk menjadi terpelajar.
8. Al Shifabin Abdullah, Ahli Pengobatan dan Bisnis
Layla adalah nama aslinya,namun karena keahliannya di bidang pengobatan, ia lebih dikenal dengan nama AlShifa. Al Shifa merupakan seorang wanita yang pandai dan sangat dihormati oleh masyarakat di sekitarnya karena ilmu pengetahuan yang ia miliki dan kebijaksanaannya. Terlebih lagi, ia merupakan salah satu dari sejumlah kecil wanita yang bisa membaca dan menulis pada masa itu. Istri Rasulullah, Hafsah binti Umar,merupakan salah seorang wanita yang belajar dari Al Shifa. (Baca juga : Sikap Umar Bin Khattab dalam Menjaga Kemuliaan Perempuan )
Selain dikenal dengan pengetahuannya mengenai pengobatan, Al Shifa juga diakui karena kepandaian dan kemampuan dalam memberi nasehat. Umar, pada masa kekhalifahannya, bahkan menunjuk Al Shifa sebagai manajer perdagangan Madinah. Ia memiliki tanggungjawab untuk memastikan bahwa semua praktek bisnis yang dilakukan oleh masyarakat sesuai dan konsisten dengan nilai dan hukum Islam. Karena luasnya pengetahuan yang dimiliki oleh Al Shifa, ia juga dipercaya sebagai penasihat Khalifah Umar.
Wallahu A'lam
7. Aisya binti Abu Bakar, Ahli Syair
Tidak bisa dipungkiri lagi, Aisya merupakan salah satu wanita muslim yang terkenal dengan kecerdasannya. Ia merupakan ahli syair, fiqih dan juga menguasai ilmu kedokteran , yang ia pelajari dari para perawat. Selain itu, Aisya juga merupakan perempuan yang memahami politik dan bahkan pernah menentang kekhalifahan Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, namun tak lama kemudian ia berhenti berkiprah di ranah politik, namun tetap melanjutkan perjuangan dalam menyebarkan ajaran agama Islam.
Aisya, yang juga dikenal sebagai seorang periwayat hadis, bisa dikatakan sebagai seorang yang kontriversial pada masanya. Mengapa? Karena ia memperjuangkan hal-hal yang berlawanan dengan konsep konservatif mengenai peran perempuan pada masa itu,seperti dengan melakukan kegiatan politik, mendirikan sekolah, memberikanbeasiswa, dan juga mendorong para wanita untuk menjadi terpelajar.
8. Al Shifabin Abdullah, Ahli Pengobatan dan Bisnis
Layla adalah nama aslinya,namun karena keahliannya di bidang pengobatan, ia lebih dikenal dengan nama AlShifa. Al Shifa merupakan seorang wanita yang pandai dan sangat dihormati oleh masyarakat di sekitarnya karena ilmu pengetahuan yang ia miliki dan kebijaksanaannya. Terlebih lagi, ia merupakan salah satu dari sejumlah kecil wanita yang bisa membaca dan menulis pada masa itu. Istri Rasulullah, Hafsah binti Umar,merupakan salah seorang wanita yang belajar dari Al Shifa. (Baca juga : Sikap Umar Bin Khattab dalam Menjaga Kemuliaan Perempuan )
Selain dikenal dengan pengetahuannya mengenai pengobatan, Al Shifa juga diakui karena kepandaian dan kemampuan dalam memberi nasehat. Umar, pada masa kekhalifahannya, bahkan menunjuk Al Shifa sebagai manajer perdagangan Madinah. Ia memiliki tanggungjawab untuk memastikan bahwa semua praktek bisnis yang dilakukan oleh masyarakat sesuai dan konsisten dengan nilai dan hukum Islam. Karena luasnya pengetahuan yang dimiliki oleh Al Shifa, ia juga dipercaya sebagai penasihat Khalifah Umar.
Wallahu A'lam
(wid)