Pendidikan Muhammadiyah: Kisah KH Ahmad Dahlan Dianggap Muktazilah sampai Murtad

Senin, 18 November 2024 - 08:47 WIB


Dalam mengajarkan agama, Kiai Ahmad Dahlan membuka wawasan dengan metode tanya jawab dan kebebasan mengajukan pertanyaan.

Pembaharuan dua arah ini sangat berbeda dengan pendidikan tradisional yang hanya satu arah. Metode pendidikan tradisional tidak memberikan keleluasaan kepada murid untuk bertanya mereka dipandang sebagai objek belajar.

Dalam pendidikan tradisional guru ditempatkan sebagai sumber belajar utama yang dimuliakan secara feodal. Menatap mata guru dan bertanya dianggap sebagai akhlak tercela.

Kiai Ahmad Dahlan melakukan pembaharuan metode pendidikan dengan memandang murid sebagai subyek belajar yang leluasa mengajukan pertanyaan dan berdialog dengan gurunya.

Pembaharuan metode pendidikan yang lainnya adalah pendekatan integratif dan multi disiplin dalam menjelaskan ajaran agama. Kiai Ahmad Dahlan berusaha menjelaskan dengan ilmu-ilmu modern sehingga dapat memberikan perspektif luas bagi murid-muridnya.

Agama bukanlah doktrin yang harus diterima secara dogmatik. Beragama secara dogmatik adalah proses pembodohan dan pangkal konservatisme yang anti modernitas.

Kiai Ahmad Dahlan mengkritik keras taklid buta. Selain karena bertentangan dengan ajaran Islam, taklid akan membuat Islam hidup dalam keterbelakangan.

(mhy)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِنۡ جَآءَكُمۡ فَاسِقٌ ۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوۡۤا اَنۡ تُصِيۡبُوۡا قَوۡمًا ۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصۡبِحُوۡا عَلٰى مَا فَعَلۡتُمۡ نٰدِمِيۡنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.

(QS. Al-Hujurat Ayat 6)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More