Niat Puasa Ayyamul Bidh dan Puasa Syaban Bersamaan 2025 Beserta Keutamaan, Jadwal dan Dalilnya

Kamis, 13 Februari 2025 - 11:00 WIB

3. Masuk Surga Melalui Pintu Ar-Rayyan

Puasa termasuk ibadah yang dapat mengantarkan seseorang ke surga melalui pintu Ar-Rayyan, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

إن في الجنة بابًا يقال له: الريان، يدخل منه الصائمون يوم القيامة لا يدخل منه أحد غيرهم


Artinya: “Sesungguhnya di surga ada satu pintu yang bernama Ar-Rayyan, yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Nama Ayyamul Bidh (hari-hari putih) dikaitkan dengan kisah Nabi Adam AS. Diriwayatkan bahwa saat Nabi Adam AS diturunkan ke bumi, tubuhnya menghitam karena terbakar sinar matahari. Allah SWT lalu memerintahkannya berpuasa selama tiga hari pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriyah. Setiap harinya, tubuhnya kembali putih sedikit demi sedikit hingga kembali seperti semula.

Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh dan Puasa Syaban

Untuk melaksanakan puasa sunnah ini, perhatikan beberapa adab berikut:

Melakukan Sahur → Sahur sebelum fajar sangat dianjurkan.

Menghindari Perbuatan yang Dapat Membatalkan Pahala → Jaga lisan dan perbuatan.

Menyegerakan Berbuka Puasa → Segera berbuka saat waktu Maghrib tiba.

Menggabungkan Niat → Jika bertepatan dengan Puasa Syaban, cukup satu niat untuk kedua puasa.

Puasa Ayyamul Bidh yang bertepatan dengan Bulan Syaban 2025 menjadi kesempatan emas untuk memperoleh pahala berlipat ganda. Dengan niat yang benar dan dilakukan dengan penuh keikhlasan, puasa ini mendatangkan berbagai keutamaan, termasuk pahala setara puasa sepanjang tahun dan kesempatan masuk surga melalui pintu Ar-Rayyan.

Bagi umat Islam yang ingin menambah amalan sunnah, menjalankan Puasa Ayyamul Bidh dan Puasa Syaban secara bersamaan adalah langkah yang sangat dianjurkan. Wallahu A'lam.

(wid)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia berkata:  Sudah biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan berpuasa terus. Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga kami mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya sebulan penuh, kecuali Ramadhan.  Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya ketika bulan Sya'ban.

(HR. Muslim No. 1956)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More