Bacaan Asmaul Husna, Yasin, dan Tahlil Lengkap Tulisan Arab, Latin hingga Terjemahan
Sabtu, 05 April 2025 - 05:00 WIB
Mereka (penduduk negeri) menjawab, "Kamu ini hanyalah manusia seperti kami juga, dan Allah Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatu pun; kamu ini hanyalah pendusta belaka."
16.
Qālū rabbu nā yaʿlamu innā ilaykum lamursalūn
Mereka berkata, "Tuhan kami mengetahui bahwa kami adalah utusan-utusan-Nya kepada kamu.
17.
Wa mā 'alaynā illal-balāghul-mubīn
Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas."
18.
Qālū innā taṭayyarnā bikum la'in lam tantahū lanarjumannakum walayamassannakum minnā 'ażābun alīm
Mereka (penduduk negeri) berkata, "Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu; jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami."
19.
Qālū ṭā'irukum ma'akum a'in żukkirtum bal antum qawmum musrifūn
Utusan-utusan itu berkata, "Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas."
20.
Wajā'a min aqṣā al-madīnati rajulun yas'ā qāla yā qawmi attabi'ul-mursalīn
Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas dia berkata, "Wahai kaumku! Ikutilah utusan-utusan itu.
21.
Ittabi'ū man lā yas'alukum ajran wa hum muhtadūn
Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
16.
قَالُوا رَبُّنَا يَعْلَمُ إِنَّا إِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُونَ
Qālū rabbu nā yaʿlamu innā ilaykum lamursalūn
Mereka berkata, "Tuhan kami mengetahui bahwa kami adalah utusan-utusan-Nya kepada kamu.
17.
وَمَا عَلَيْنَا إِلَّا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Wa mā 'alaynā illal-balāghul-mubīn
Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas."
18.
قَالُوا إِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْ ۖ لَئِن لَّمْ تَنتَهُوا لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُم مِّنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ
Qālū innā taṭayyarnā bikum la'in lam tantahū lanarjumannakum walayamassannakum minnā 'ażābun alīm
Mereka (penduduk negeri) berkata, "Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu; jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami."
19.
قَالُوا طَائِرُكُم مَّعَكُمْ ۚ أَإِن ذُكِّرْتُم ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُونَ
Qālū ṭā'irukum ma'akum a'in żukkirtum bal antum qawmum musrifūn
Utusan-utusan itu berkata, "Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas."
20.
وَجَاءَ مِنْ أَقْصَى الْمَدِينَةِ رَجُلٌ يَسْعَىٰ قَالَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِينَ
Wajā'a min aqṣā al-madīnati rajulun yas'ā qāla yā qawmi attabi'ul-mursalīn
Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas dia berkata, "Wahai kaumku! Ikutilah utusan-utusan itu.
21.
اتَّبِعُوا مَن لَّا يَسْأَلُكُمْ أَجْرًا وَهُم مُّهْتَدُونَ
Ittabi'ū man lā yas'alukum ajran wa hum muhtadūn
Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Lihat Juga :