Sulit Menyakinkan Umat Islam, Begini Pengakuan Umar bin Khattab

Rabu, 09 September 2020 - 14:57 WIB
“Saya tidak akan membiarkan orang berbuat zalim kepada orang lain atau melanggar hak orang lain. Pipi orang itu akan saya letakkan di tanah dan pipinya yang sebelah lagi akan saya injak dengan kakiku sampai ia mau kembali kepada kebenaran. Sebaliknya, sikap saya yang keras, bagi orang yang bersih dan mau hidup sederhana, pipi saya ini

akan saya letakkan di tanah.”

"Dalam beberapa hal, saudara-saudara berhak menegur saya. Bawalah saya ke sana; yang perlu Saudara-saudara perhatikan, ialah:




"Saudara-saudara berhak menegur saya agar tidak memungut pajak atas kalian atau apa pun yang diberikan Allah kepada Saudara-saudara, kecuali demi Allah; Saudara-saudara berhak menegur saya, jika ada sesuatu yang di tangan saya agar tidak keluar yang tak pada tempatnya; Saudara-saudara berhak menuntut saya agar saya menambah penerimaan atau penghasilan Saudara-saudara, insya Allah, dan menutup segala kekurangan; Saudara-saudara berhak menuntut saya agar Saudara-saudara tidak terjebak ke dalam bencana, dan pasukan kita tidak terperangkap ke tangan musuh; kalau Saudara-saudara berada jauh dalam suatu ekspedisi, sayalah yang akan menanggung keluarga yang menjadi tanggungan Saudara-saudara.”

"Bertakwalah kepada Allah, bantulah saya mengenai tugas Saudara-saudara, dan bantulah saya dalam tugas saya menjalankan amar ma 'ruf nahi munkar, dan bekalilah saya dengan nasihat-nasihat Saudara-saudara sehubungan dengan tugas yang dipercayakan Allah kepada saya demi kepentingan Saudara-saudara sekalian. Demikianlah apa yang sudah saya sampaikan, semoga Allah mengampuni kita semua."

Berhati-hati

Sesudah menyampaikan pidatonya itu Umar turun dari mimbar dan langsung memimpin sembahyang. Selesai salat ia pergi meninggalkan mereka. Hadirin masih merenungkan apa yang mereka dengar tadi.




Mereka memang sudah mengenal Umar sebagai yang suka berterus terang, lahirnya sama dengan batinnya, yang dikatakannya dan yang tidak dikatakannya sama. Mereka sudah mengenalnya sebagai orang yang adil dengan segala kekerasan watak dan kekasarannya.

Ternyata kini dia sendiri yang mengatakan bahwa sikap kerasnya itu hanya ditujukan kepada orang-orang zalim. Dia tidak menipu mereka ketika mengatakan bahwa bagi orang yang jujur dan adil ia akan lebih lembut dari mereka semua. Yang harus mereka akui dan tak boleh dilupakan, dalam beberapa hal mereka juga sudah mengenalnya ia bersikap ramah.

Di samping itu ia sudah berjanji akan menambah penerimaan dan penghasilan mereka dan akan menjadi pelindung keluarga mereka selama mereka berada jauh di medan perang. Bukankah sudah seharusnya mereka mencurahkan segala kepercayaan kepadanya dan memenuhi seruannya itu kalau mereka dipanggil?




Demikianlah perasaan sebagian besar mereka yang hadir. Tetapi pemuka-pemuka mereka masih tetap berhati-hati. Sebagian mereka merasa tidak puas terhadap Umar, dan yang sebagian besar mereka ikut prihatin melihat keadaan di Irak dan Syam.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
cover top ayah
وَاِذۡ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيۡسَى ابۡنَ مَرۡيَمَ ءَاَنۡتَ قُلۡتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُوۡنِىۡ وَاُمِّىَ اِلٰهَيۡنِ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ‌ؕ قَالَ سُبۡحٰنَكَ مَا يَكُوۡنُ لِىۡۤ اَنۡ اَقُوۡلَ مَا لَـيۡسَ لِىۡ بِحَقٍّ‌ؕ اِنۡ كُنۡتُ قُلۡتُهٗ فَقَدۡ عَلِمۡتَهٗ‌ؕ تَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِىۡ وَلَاۤ اَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِكَ‌ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ عَلَّامُ الۡغُيُوۡبِ‏ (١١٦) مَا قُلۡتُ لَهُمۡ اِلَّا مَاۤ اَمَرۡتَنِىۡ بِهٖۤ اَنِ اعۡبُدُوا اللّٰهَ رَبِّىۡ وَرَبَّكُمۡ‌ۚ وَكُنۡتُ عَلَيۡهِمۡ شَهِيۡدًا مَّا دُمۡتُ فِيۡهِمۡ‌ۚ فَلَمَّا تَوَفَّيۡتَنِىۡ كُنۡتَ اَنۡتَ الرَّقِيۡبَ عَلَيۡهِمۡ‌ؕ وَاَنۡتَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ شَهِيۡدٌ‏ (١١٧) اِنۡ تُعَذِّبۡهُمۡ فَاِنَّهُمۡ عِبَادُكَ‌ۚ وَاِنۡ تَغۡفِرۡ لَهُمۡ فَاِنَّكَ اَنۡتَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ (١١٨)
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, Wahai Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah? (Isa) menjawab, Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (yaitu), Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Maidah Ayat 116-118)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More