Peringatan Rasulullah SAW tentang Wabah dan Kaitannya dengan Perilaku Umat

Rabu, 07 Oktober 2020 - 13:26 WIB
إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى لَا يُعَذِّبُ الْعَامَّةَ بِعَمَلِ الْخَاصَّةِ حَتَّى يَرَوُا الْمُنْكَرَ بَيْنَ ظَهْرَانِيهِمْ وَهُمْ قَادِرُونَ عَلَى أَنْ يُنْكِرُوهُ، فَلَا يُنْكِرُونَهُ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَذَّبَ اللَّهُ تَعَالَى الْخَاصَّةَ وَالْعَامَّةَ

“Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla tidak mengadzab manusia secara umum hanya karena perbuatan dosa segelintir orang, sehingga mereka melihat kemungkaran dan mereka pun mampu untuk mengingkarinya, namun mereka tidak mengingkarinya. Jika mereka telah melakukan hal itu, maka Allah akan menyiksa segelintir orang itu dan juga manusia secara menyeluruh.” (HR. Ahmad).

Bagi umat Islam, saatnya instripeksi diri. Solusi menghadapi virus corona bagi umat Islam adalah memperbaiki tauhid. Kembali kepada Allah. Komitmen menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya. Dan tidak menafikan usaha-usaha manusiawi yang bisa dilakukan untuk melakukan pencegahan dan pengobatan. ( )


Punguasa Zalim

Kembali ke hadis Nabi. Disebutkan jika praktik jual beli dengan cara mengurangi timbangan dan takaran telah merebak dan menjadi hal yang biasa---sebagaimana keterangan dalam hadits di atas---maka manusia akan ditimpa kemarau panjang plus mendapat penguasa zalim.

Ketiga, jika umat ini enggan membayar zakat dari rizki yang dianugrahkan oleh Allah kepadanya maka akan ditimpa kekeringan karena tertahannya air hujan dari langit.




Hal ini menjadi peringatan bagi setiap Mukmin untuk selalu menunaikan zakatnya. Terutama zakat al-maal ini yang bentuknya beraneka ragam di antaranya zakat perniagaan atau perdagangan, dari keuntungan bersihnya wajib dikeluarkan dengan niat yang jelas sebagai zakatnya.

Zakat ini menjadi keseimbangan bagi umat ini agar tidak terjadi jurang pemisah. Mendekatkan kekerabatan antar sanak saudara dan keakraban antar tetangga dan teman-teman.

Selanjutnya, jika janji kepada Allah dan rasul-Nya tidak lagi ditunaikan. Dalam pengertian ini agama sudah tidak lagi menjadi acuan bagi kehidupan umat, maka akan ditimpakan kepada umat ini pemimpin yang justru dari musuh-musuh agama ini.

Terakhir, jika pemimpin umat atau negeri tidak lagi berhukum dengan hukum Allah maka yang akan terjadi dan berlaku adalah hukum rimba. Siapa yang kuat dia yang akan memangsa. Di satu kebenaran disampaikan sebagai jani-janji, tetapi janji itu tinggallah janji.

Kelima penyebab musibah itu menjadi peringatan khususnya bagi pemimpin umat ini untuk mengantisipasinya. Jangan hanya sudah merasa nyaman karena telah menjadi pemimpin dan dihormati banyak orang. Akan tetapi bagaimana agar umat ini mampu meraih bahagia dunia dan akhirat. Wallahu ‘alam.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Dua kalimat yang ringan diucapkan tetapi berat timbangannya, dan disenangi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala Yang Maha Pengasih yaitu, Subhanallah wa Bihamdihi Subhaanallaahil Azhim (Maha Suci Allah dengan segala pujian-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung).

(HR. Muslim No. 4860)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More