Hukum Fidyah dan Qadha Salat-Puasa Bagi Orang yang Meninggal

Jum'at, 23 Oktober 2020 - 22:09 WIB
Catatan:

1) Satu mud adalah kurang lebih dalan ukuran sekarang tujuh ons.

2) Jika salat atau puasa wajib banyak, maka boleh sistem pembayaran fidyah tersebut dengan cara putar, sebagai berikut:

Si pembayar fidiyah memberikan beras kepada si penerima fidyah dengan berkata: aku berikan kepadamu kifarat ini sebagai penggugur salat atau puasa wajib pada semua umurnya (si mayit).

Kemudian si penerima fidyah menerima dan menghibahkan beras itu kepada si pembayar fidyah dengan berkata: "Aku terima dan aku berikan ini kembali kepadamu."

Kemudian begitulah seterusnya sampai semua salat atau puasa wajib tersebut terbayar fidyahnya.

Referensi:

1. Nihaayah al-Muhtaaj Juz 3 Hal. 193.

2. I'aanah ath-Thoolibiin Juz 1 Hal. 33. dan Juz 2 Hal. 275-276.

3. Mughnii al-Muhtaaj Juz 2 Hal. 172-173.

4. Hasyiah al-Bujairomii 'alaa Syarh al-Manhaj Juz 2 Hal. 82.

5. Fath al-Mu'iin Hal. 272-273.

6. Al-Majmuu' Syarh al-Muhadzdzab Juz 6 Hal. 139 dan 372.

7. Ithaaf al-Anaaam Bii Ahkaam ash-Shiyaam Hal. 135-136.

( )

Ali Musthafa Siregar

Mahasiswa Fakultas Syari'ah Universitas Al-Ahgaff Hadhramaut Yaman

(rhs)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Yang pertama kali yang dihisab (dihitung) dari perbuatan seorang hamba pada hari Kiamat adalah shalatnya. Jika sempurna ia beruntung dan jika tidak sempurna, maka Allah Azza wa Jalla berfirman, Lihatlah apakah hamba-Ku mempunyai amalan shalat sunnah? Bila didapati ia memiliki amalan shalat sunnah, maka Dia berfirman Lengkapilah shalat wajibnya yang kurang dengan shalat sunnahnya

(HR. Nasa'i No. 463)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More