Ketika Khalifah Umar bin Khattab Memimpin Perang dari Jarak Jauh
Rabu, 04 November 2020 - 14:39 WIB
Pasukan Muslimin memasuki kota itu dan rampasan perang yang diperolehnya kemudian dibagi-bagikan. Selanjutnya Utbah menyeberangi sungai mengejar tentara musuh yang melarikan diri. Ia dapat menguasai majelis Maisan dan mengirimkan para pejabatnya sebagai tawanan, berikut ikat pinggangnya ke Medinah.
Umar tahu siapa-siapa yang membawa ikat pinggang itu. Orang-orang Arab di Irak sangat tergila-gila kesenangan hidup. Ia khawatir sekali akibatnya bagi mereka. Maka ia memanggil Utbah untuk ditanyai apa yang telah terjadi dengan mereka itu. Utbah menunjuk Musyaji' bin Mas'ud sebagai pemimpin pasukan dan Mugirah bin Syu'bah sebagai imam salat.
Mengetahui Musyaji' ditunjuk sebagai pemimpin pasukan, Umar memperlihatkan kemarahannya dengan mengatakan: "Anda menunjuk orang gunung untuk memimpin orang kota! Anda tahu apa yang akan terjadi?"
Lalu ia menerangkan bahwa Mugirah bin Syu'bah telah rriengalahkan pasukan Persia di Margab, dan kendati Musyaji' mendapat kemenangan di Furat, namun pimpinan tentara diserahkannya kepada Mugirah, supaya orang-orang Quraisy dan sahabat-sahabat Rasulullah tidak berada di bawah pimpinan orang badui.
Kemenangan Mugirah melawan pasukan Persia tidaklah mudah. Pertempuran itu begitu sengit, kedua pihak berperan silih berganti dan pihak Persia sudah mati-matian bertempur. Mereka bertindak demikian karena melihat sebuah satuan yang mereka kira bala bantuan untuk pasukan Muslimin. Kekuatan mereka ambruk dan mereka dapat dipukul mundur.
Sebenarnya satuan itu tidak lain dari serombongan perempuan Muslimin yang keluar dari kemah-kemah mereka, lalu dengan menggunakan kerudung sebagai bendera, mereka datang hendak membantu pasukan Muslimin.
Ia meminta Utbah kembali ke tempat pekerjaannya dan dibebaskan dari tugas itu, tetapi dia menolak. Sementara sedang dalam perjalanan ke Irak, Utbah menemui ajalnya. Maka Mugirah menggantikannya memimpin pasukan.
Umar tahu siapa-siapa yang membawa ikat pinggang itu. Orang-orang Arab di Irak sangat tergila-gila kesenangan hidup. Ia khawatir sekali akibatnya bagi mereka. Maka ia memanggil Utbah untuk ditanyai apa yang telah terjadi dengan mereka itu. Utbah menunjuk Musyaji' bin Mas'ud sebagai pemimpin pasukan dan Mugirah bin Syu'bah sebagai imam salat.
Mengetahui Musyaji' ditunjuk sebagai pemimpin pasukan, Umar memperlihatkan kemarahannya dengan mengatakan: "Anda menunjuk orang gunung untuk memimpin orang kota! Anda tahu apa yang akan terjadi?"
Lalu ia menerangkan bahwa Mugirah bin Syu'bah telah rriengalahkan pasukan Persia di Margab, dan kendati Musyaji' mendapat kemenangan di Furat, namun pimpinan tentara diserahkannya kepada Mugirah, supaya orang-orang Quraisy dan sahabat-sahabat Rasulullah tidak berada di bawah pimpinan orang badui.
Kemenangan Mugirah melawan pasukan Persia tidaklah mudah. Pertempuran itu begitu sengit, kedua pihak berperan silih berganti dan pihak Persia sudah mati-matian bertempur. Mereka bertindak demikian karena melihat sebuah satuan yang mereka kira bala bantuan untuk pasukan Muslimin. Kekuatan mereka ambruk dan mereka dapat dipukul mundur.
Sebenarnya satuan itu tidak lain dari serombongan perempuan Muslimin yang keluar dari kemah-kemah mereka, lalu dengan menggunakan kerudung sebagai bendera, mereka datang hendak membantu pasukan Muslimin.
Ia meminta Utbah kembali ke tempat pekerjaannya dan dibebaskan dari tugas itu, tetapi dia menolak. Sementara sedang dalam perjalanan ke Irak, Utbah menemui ajalnya. Maka Mugirah menggantikannya memimpin pasukan.
(mhy)