Nabi Muhammad Asuh Sayidina Ali Gara-gara Krisis Ekonomi Melanda Makkah
Senin, 09 November 2020 - 08:00 WIB
Tentang usia Ali ketika Rasulullah mulai melakukan dakwah risalah, terdapat riwayat yang berlainan. Sebagian riwayat mengatakan, bahwa Ali pada waktu itu masih berusia 10 tahun. Sementara ahli sejarah lain mengatakan, ia ketika itu telah berusia 13 tahun. Yang terakhir ini antara lain ditegaskan oleh Syeikh Abul Qasyim Al Balakhiy.
Masalah usia Ali ini banyak dipersoalkan oleh penulis sejarah, karena ada kaitannya dengan penilaian: apakah Ali memeluk agama Islam di masa kanak-kanak ataukah setelah akil baligh. Al Hamid Al Husaini berpendapat tampaknya riwayat yang lebih kuat mengatakan bahwa Ali telah berusia 13 tahun pada waktu Rasulullah memulai dakwahnya.
Pada waktu Nabi Muhammad SAW menerima tugas dakwah Ilahiyah, Ali bin Abi Thalib menyambutnya tanpa bimbang dan ragu. Hal itu dimungkinkan karena lama sebelumnya ia telah langsung hidup di bawah naungan Rasulullah. Bila ada hal yang ketika itu tidak mudah dipahami Sayidina Ali hanyalah mengenai cara-cara pelaksanaan risalah dan beban tanggung jawab yang harus dipikulnya sebagai orang beriman.
Pada waktu Rasulullah menerima perintah Allah SWT supaya melakukan dakwah secara terbuka dan terang-terangan, Ali ikut ambil bagian sebagai pembantu. Ali antara lain menyampaikan seruan-seruan Rasulullah kepada sejumlah orang tertentu di kalangan anggota-anggota keluarganya.
Tentang hal yang terakhir ini, ibnu Hisyam dalam riwayatnya mengemukakan, bahwa Ali pernah mengatakan dengan jelas, bahwa Rasulullah secara rahasia memberi tahu kepada siapa saja yang mau menerima dari kalangan anggota-anggota keluarga dan familinya, mengenai nikmat kenabian yang dilimpahkan Allah kepada beliau dan kepada umat manusia melalui beliau.
Untuk itu Rasulullah SAW menyampaikan dakwahnya lebih dahulu kepada anggota-anggota keluarga yang paling dekat, yaitu istrinya sendiri Siti Khadijah dan saudara misan asuhannya, Ali bin Abi Thalib. Setelah kepada dua orang itu, barulah kepada Zaid bin Haritsah, putera angkatnya.
Ali sendiri sebagai orang yang paling dini melakukan tugas dakwah membantu Rasulullah pernah menerangkan, bahwa pada masa itu tidak ada satu rumah pun yang menghimpun anggota-anggota keluarga dalam agama Islam, selain rumah-tangga Rasulullah dan Khadijah RA. "Dan akulah orang ketiga dalam rumah itu. Aku menyaksikan langsung cahaya wahyu dan risalah serta mencium semerbaknya bau kenabian," ujar Ali.
Ali bin Al Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Ali RA, melalui sebuah riwayat memberitahukan kapan datuknya mulai memeluk agama Islam. Ia mengatakan: "Ia beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tiga tahun lebih dulu sebelum orang lain." ( )
Masalah usia Ali ini banyak dipersoalkan oleh penulis sejarah, karena ada kaitannya dengan penilaian: apakah Ali memeluk agama Islam di masa kanak-kanak ataukah setelah akil baligh. Al Hamid Al Husaini berpendapat tampaknya riwayat yang lebih kuat mengatakan bahwa Ali telah berusia 13 tahun pada waktu Rasulullah memulai dakwahnya.
Pada waktu Nabi Muhammad SAW menerima tugas dakwah Ilahiyah, Ali bin Abi Thalib menyambutnya tanpa bimbang dan ragu. Hal itu dimungkinkan karena lama sebelumnya ia telah langsung hidup di bawah naungan Rasulullah. Bila ada hal yang ketika itu tidak mudah dipahami Sayidina Ali hanyalah mengenai cara-cara pelaksanaan risalah dan beban tanggung jawab yang harus dipikulnya sebagai orang beriman.
Pada waktu Rasulullah menerima perintah Allah SWT supaya melakukan dakwah secara terbuka dan terang-terangan, Ali ikut ambil bagian sebagai pembantu. Ali antara lain menyampaikan seruan-seruan Rasulullah kepada sejumlah orang tertentu di kalangan anggota-anggota keluarganya.
Tentang hal yang terakhir ini, ibnu Hisyam dalam riwayatnya mengemukakan, bahwa Ali pernah mengatakan dengan jelas, bahwa Rasulullah secara rahasia memberi tahu kepada siapa saja yang mau menerima dari kalangan anggota-anggota keluarga dan familinya, mengenai nikmat kenabian yang dilimpahkan Allah kepada beliau dan kepada umat manusia melalui beliau.
Untuk itu Rasulullah SAW menyampaikan dakwahnya lebih dahulu kepada anggota-anggota keluarga yang paling dekat, yaitu istrinya sendiri Siti Khadijah dan saudara misan asuhannya, Ali bin Abi Thalib. Setelah kepada dua orang itu, barulah kepada Zaid bin Haritsah, putera angkatnya.
Ali sendiri sebagai orang yang paling dini melakukan tugas dakwah membantu Rasulullah pernah menerangkan, bahwa pada masa itu tidak ada satu rumah pun yang menghimpun anggota-anggota keluarga dalam agama Islam, selain rumah-tangga Rasulullah dan Khadijah RA. "Dan akulah orang ketiga dalam rumah itu. Aku menyaksikan langsung cahaya wahyu dan risalah serta mencium semerbaknya bau kenabian," ujar Ali.
Ali bin Al Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Ali RA, melalui sebuah riwayat memberitahukan kapan datuknya mulai memeluk agama Islam. Ia mengatakan: "Ia beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tiga tahun lebih dulu sebelum orang lain." ( )
(mhy)
Lihat Juga :