Allah Bershalawat kepada Nabi Muhammad? Begini Penjelasan Syaikh Ahmad
Kamis, 12 November 2020 - 07:30 WIB
Shalawat ( صلوات ) adalah jamak dari kata shalat yang berarti doa, keberkahan, kemuliaan. Satu-satunya perintah Allah Ta'ala yang Allah sendiri melakukannya adalah bersholawat kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Lalu, apa makna shalawat Allah kepada Nabi?
Semua ulama sepakat bahwa shalawat memiliki keutamaan besar. Shalawat merupakan perintah langsung Allah Ta'ala kepada orang-orang beriman sebagaimana firman-Nya.
"Sesungguhnya Allah dan Para Malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS Al-Ahzab: Ayat 56)
"Ini ayat indah sekali. Ini ayat Madani. Dijelaskan oleh Imam Jalaludin as-Suyuthi dalam Kitab al-Itqam fil Ulumil Qur'an. Kitab ini berkaitan tentang ilmu Al-Qur'an. Beliau menjelaskan kapan ayat itu turun, lokasinya di mana, dan lengkap di situ menjadi rujukan," kata Syaikh Ahmad Al-Mishri saat mengisi kajian di Masjid Permata Qalbu, Perumahan Permata Mediterania Pos Pengumben, Jakarta Barat.
Dai asal Mesir yang berdakwah di Indonesia itu mengatakan bahwa shalawat Allah dan Para Malaikat berbeda dengan shalawat umatnya kepada baginda Nabi. Shalawat diartikan juga sebagai barakah (keberkahan). ( )
Shalawat Allah Ta'ala kepada Nabi Muhammad artinya pujian Allah kepada Nabi di hadapan para Malaikat. Shalawat Allah kepada Nabi Muhammad adalah rahmat. Sedangkan shalawat Malaikat adalah istighfar (doa) dan permohonan ampun mereka bagi Nabi.
Adapun shalawat umatnya kepada Nabi Muhammad merupakan pengagungan (penghormatan) kepada beliau. Bershalawat kepada Nabi menjadi sarana untuk mendapatkan berkah dan ampunan Allah.
Dalam tausiyahnya, Syaikh Ahmad mengenalkan hukum bershalawat kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Ada lebih dari 7 pendapat.
1. Mustahab (dianjurkan). Ini pernyataan Ibnu Jarir.
2. Wajib. Ini pernyataan sebagian Mazhab Maliki.
3. Wajib dalam seumur hidup sekali. Ini dinukil Imam Abu Hanifah, Imam Ibnu Hazm, Ibnu Qurtubi.
4. Wajib ketika tasyahud akhir. Ini pernyataan Imam Asy-Syafi'i dan pengikutnya.
5. Wajib dalam tasyahud. Ini pernyataan Imam Ishaq.
6. Wajib tanpa dibatasi jumlahnya. Ini pernyataan Abu Bakri Ibnu Khair dari Mazhab Maliki.
7. Setiap majelis dianjurkan bershalawat meskipun hanya mengulang-ulang nama Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Ini pernyataan Imam Al-Auzan. ( )
Setiap Berdoa Diperintahkan Bershalawat
Salah satu adab berdoa adalah membaca shalawat kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Kenapa? Karena doa akan tergantung di langit apabila kita tida bershalawat . Seperti puasa kalau tidak bayar zakat fitrah, amalannya masih tergantung (tidak sampai kepada Allah).
Di dalam ayat (Surah Al-Ahzab ayat 56) itu, Allah telah mengabarkan kedudukan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم di hadapan para penduduk langit. Allah mengabarkan para penduduk langit agar bershalawat kepada Nabi dan Allah menginginkan di bumi bershalawat menyebut nama Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم.
Diriwayatkan oleh Al-Wahid dari Muhammad Bin Ssulaiman, beliau berkata: "Allah memuliakan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dengan firman-Nya."
Semua ulama sepakat bahwa shalawat memiliki keutamaan besar. Shalawat merupakan perintah langsung Allah Ta'ala kepada orang-orang beriman sebagaimana firman-Nya.
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓٮِٕكَتَهٗ يُصَلُّوۡنَ عَلَى النَّبِىِّ ؕ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا صَلُّوۡا عَلَيۡهِ وَسَلِّمُوۡا تَسۡلِيۡمًا
"Sesungguhnya Allah dan Para Malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS Al-Ahzab: Ayat 56)
"Ini ayat indah sekali. Ini ayat Madani. Dijelaskan oleh Imam Jalaludin as-Suyuthi dalam Kitab al-Itqam fil Ulumil Qur'an. Kitab ini berkaitan tentang ilmu Al-Qur'an. Beliau menjelaskan kapan ayat itu turun, lokasinya di mana, dan lengkap di situ menjadi rujukan," kata Syaikh Ahmad Al-Mishri saat mengisi kajian di Masjid Permata Qalbu, Perumahan Permata Mediterania Pos Pengumben, Jakarta Barat.
Dai asal Mesir yang berdakwah di Indonesia itu mengatakan bahwa shalawat Allah dan Para Malaikat berbeda dengan shalawat umatnya kepada baginda Nabi. Shalawat diartikan juga sebagai barakah (keberkahan). ( )
Shalawat Allah Ta'ala kepada Nabi Muhammad artinya pujian Allah kepada Nabi di hadapan para Malaikat. Shalawat Allah kepada Nabi Muhammad adalah rahmat. Sedangkan shalawat Malaikat adalah istighfar (doa) dan permohonan ampun mereka bagi Nabi.
Adapun shalawat umatnya kepada Nabi Muhammad merupakan pengagungan (penghormatan) kepada beliau. Bershalawat kepada Nabi menjadi sarana untuk mendapatkan berkah dan ampunan Allah.
Dalam tausiyahnya, Syaikh Ahmad mengenalkan hukum bershalawat kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Ada lebih dari 7 pendapat.
1. Mustahab (dianjurkan). Ini pernyataan Ibnu Jarir.
2. Wajib. Ini pernyataan sebagian Mazhab Maliki.
3. Wajib dalam seumur hidup sekali. Ini dinukil Imam Abu Hanifah, Imam Ibnu Hazm, Ibnu Qurtubi.
4. Wajib ketika tasyahud akhir. Ini pernyataan Imam Asy-Syafi'i dan pengikutnya.
5. Wajib dalam tasyahud. Ini pernyataan Imam Ishaq.
6. Wajib tanpa dibatasi jumlahnya. Ini pernyataan Abu Bakri Ibnu Khair dari Mazhab Maliki.
7. Setiap majelis dianjurkan bershalawat meskipun hanya mengulang-ulang nama Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Ini pernyataan Imam Al-Auzan. ( )
Setiap Berdoa Diperintahkan Bershalawat
Salah satu adab berdoa adalah membaca shalawat kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Kenapa? Karena doa akan tergantung di langit apabila kita tida bershalawat . Seperti puasa kalau tidak bayar zakat fitrah, amalannya masih tergantung (tidak sampai kepada Allah).
Di dalam ayat (Surah Al-Ahzab ayat 56) itu, Allah telah mengabarkan kedudukan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم di hadapan para penduduk langit. Allah mengabarkan para penduduk langit agar bershalawat kepada Nabi dan Allah menginginkan di bumi bershalawat menyebut nama Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم.
Diriwayatkan oleh Al-Wahid dari Muhammad Bin Ssulaiman, beliau berkata: "Allah memuliakan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dengan firman-Nya."
Lihat Juga :