Apa Hukum Orang yang Mengingkari Bahwa Nabi Memiliki Dzurriyah?

Minggu, 29 November 2020 - 10:05 WIB
Di antara Khushusiyyah (kekhususan) Nabi Muhammad adalah anak-anak putri beliau bernasab kepada beliau semuanya secara sah. Foto/SINDOnews
Dalam riwayat Ibnu Asakir, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Setiap nasab dan hubungan keluarga melalui perkawinan di hari Kiamat nanti akan putus, kecuali nasabku dan hubungan kekeluargaan melalui perkawinan denganku."

Pertanyaannya, apa hukum orang yang mengingkari bahwa Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم memiliki Dzurriyah (anak keturunan) yang mempertemukan ras dengan beliau, dengan menggunakan dalil 'Muhammad bukanlah bapak seseorang dari kamu semua?" ( )

Berikut jawaban Al-Habib Zein bin Smith Al-Alawi Al-Husaini dalam tanya jawab akidah ahlussunnah wal jama'ah yang dilansir dari Al-Fachriyah.Pendapat seperti itu dan dalil yang dikemukakan jelas tidak benar, karena ayat itu diturunkan berkaitan dengan sahabat Zaid bin Haritsah radhiyallahu 'anhu yang waktu itu Nabi menjadikannya sebagai anak angkat. Zaid seperti anak beliau dan mengatakan Zaid bin Muhammad. Kemudian Allah melarang memberi status hukum seperti anak kandung dengan ayat:

ادعوهم لآبآئهم هو اقسط عند الله

"Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka. Itulah yang lebih adil pada sisi Allah." (QS. Al-Ahzab: Ayat 5)

Setelah ayat ini turun, Zaid dipanggil dengan panggilan Zaid bin Haritsah. Ketika menjadi besar, maka Nabi menikahkan Zaid dengan putri bibi beliau bernama Zainab binti Jahsy, kemudian terjadi perceraian. Setelah habis masa iddahnya, ia dipinang oleh Rasulullah untuk dinikahi sendiri. Allah menikahkan Rasulullah صلى الله عليه وسلم dengan Zainab seperti dalam firman-Nya:

فلما قضى زيد منها وطرا زوجناكها

"Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap Istrinya (menceraikannya), kami kawinkan kamu dengan dia." (QS. Al-Ahzab: Ayat 37)

Orang-orang munafik berkata: "Muhammad menikahi istri anaknya yang tidak pernah berlaku di kalangan masyarakat". Kemudian Allah Ta'ala menurunkan ayat sebagai jawaban cibiran orang-orang munafik:

ما كان محمد أبا أحد من رجالكم ولكن رسول الله وخاتم النبيين

" Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para Nabi dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Ahzab: Ayat 40)

Para ulama sepakat bahwa di antara Khushusiyyah Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم adalah anak-anak putri beliau bernasab kepada beliau semuanya secara sah, berdasarkan sabda beliau:

إن الله جعل ذرية كل نبي فى صلبه و جعل ذريتى فى صلب علي بن ابى طالب

"Sesungguhnya Allah menjadikan keturunan semua Nabi pada sulbinya, dan Allah menjadikan keturunanku ( dzurriyah ) pada sulbi Ali bin Abi Thalib." (HR Imam at-Thabrani)

لكل بنى اب عصبة إلا ابني فاطمة فأنا و ليهما و عصبتهما

"Setiap anak laki-laki seorang ayah memiliki ashabah (penerima bagian ashabah), kecuali dua putra Fathimah, karena akulah wali keduanya dan ashabah mereka berdua." (HR Al-Hakim)

(Baca Juga: Gelar Habib dan Sejarahnya di Indonesia)

Anjuran Mencintai Ahlul Bait

Dalam suatu riwayat disebutkan, "Seorang hamba tidaklah beriman kepadaku kecuali ia mencintai aku, dan ia tidaklah mencintai aku kecuali ia mencintai ahli bait (keluarga)ku."

Dari Ibnu Abbas, sesungguhnya Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: "Cintailah Allah karena nikmat-nikmat-Nya, cintailah aku karena cinta kepada Allah, dan cintailah ahli baitku karena cinta kepadaku." (HR at-Turmudzi dan Al-Hakim)

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: "Didiklah anak-anak kamu semua dalam tiga hal, yaitu cinta kepada Nabi kalian, cinta kepada ahli baitku, dan membaca Al-Qur'an." (HR Imam Ad-Dailami)

Dari Abu Bakar as-Shiddiq, sesungguhnya beliau bersabda: "Hai orang-orang, berhati-hatilah terhadap ahli bait Muhammad صلى الله عليه وسلم, janganlah kamu menyakiti mereka." (HR Imam Al-Bukhari)

Dari Ibnu Mas'ud ia berkata: "Saya mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda di atas mimbar: "Bagaimana orang-orang yang mengatakan, bahwa keluarga Rasulullah tidak memberi manfaat pada kaumnya besok di hari kiamat. Demi Allah, keluargaku tetap bersambung denganku di dunia dan di akhirat, dan sesungguhnya aku hai orang-orang, mendahului kamu semua di telaga (Al-Kautsar)." (HR Imam Ahmad, Al-Hakim dan Al-Baihaqi)

[ ]

Wallahu A'lam
(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
يٰۤـاَيُّهَا النَّاسُ اِنۡ كُنۡـتُمۡ فِىۡ رَيۡبٍ مِّنَ الۡبَـعۡثِ فَاِنَّـا خَلَقۡنٰكُمۡ مِّنۡ تُرَابٍ ثُمَّ مِنۡ نُّـطۡفَةٍ ثُمَّ مِنۡ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنۡ مُّضۡغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيۡرِ مُخَلَّقَةٍ لِّـنُبَيِّنَ لَـكُمۡ‌ ؕ وَنُقِرُّ فِى الۡاَرۡحَامِ مَا نَشَآءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخۡرِجُكُمۡ طِفۡلًا ثُمَّ لِتَبۡلُغُوۡۤا اَشُدَّكُمۡ ‌ۚ وَمِنۡكُمۡ مَّنۡ يُّتَوَفّٰى وَمِنۡكُمۡ مَّنۡ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرۡذَلِ الۡعُمُرِ لِكَيۡلَا يَعۡلَمَ مِنۡۢ بَعۡدِ عِلۡمٍ شَيۡــًٔـا‌ ؕ وَتَرَى الۡاَرۡضَ هَامِدَةً فَاِذَاۤ اَنۡزَلۡنَا عَلَيۡهَا الۡمَآءَ اهۡتَزَّتۡ وَرَبَتۡ وَاَنۡۢبَـتَتۡ مِنۡ كُلِّ زَوۡجٍۢ بَهِيۡجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah.

(QS. Al-Hajj Ayat 5)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More