6 Laskar FPI Ditembak Mati, Ini Respons Para Dai di Tanah Air
Rabu, 09 Desember 2020 - 17:55 WIB
Indonesia kembali menjadi perhatian dunia karena peristiwa kekerasan yang menghilangkan nyawa enam Laskar FPI saat mengawal Al-Habib Muhammad Rizieq Shihab , Senin 7 Desember 2020 dini hari. Keenam warga sipil itu gugur ditembak aparat polisi di Tol Jakarta-Cikampek. Inna Lillahi wa innaa ilaihi raaji'un.
Sebuah kejadian memilukan yang mendapat sorotan media internasional, termasuk AP, Reuters, Al-Jazeera, The New York Times, media Inggris The Guardian dan lain-lain. Kematian enam anggota Front pembela Islam itu dianggap janggal dan tidak wajar sehingga menyulut beragam komentar dari berbagai elemen di Tanah Air termasuk para Dai. Umat Islam Indonesia benar-benar berduka atas peristiwa itu.
(Baca Juga: Aziz Yanuar: Wajah 6 Anggota FPI yang Ditembak Mati Cerah dan Bersih)
"Hari ini mungkin mereka tidak berdaya, tapi kezaliman yang mereka rasakan itu ada balasannya. Nyawa orang-orang beriman yang begitu murah di hadapan para pelaku kezaliman, tapi mereka mulia dan mahal di sisi Allah Ta'ala," kata Ustaz Farid Nu'man Hasan , Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia, Rabu (9/12/2020).
Ustaz Farid menukil beberapa ayat Al-Qur'an ,Allah memberi peringatan:
"Jangan sekali-kali kamu mengira, Allah akan melupakan tindakan yang dilakukan orang zalim. Sesungguhnya Allah menunda hukuman untuk mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak (karena melihat adzab)." (QS Ibrahim, Ayat 42).
Dalam ayat lain:
وَٱلَّذِينَ يُؤۡذُونَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتِ بِغَيۡرِ مَا ٱكۡتَسَبُواْ فَقَدِ ٱحۡتَمَلُواْ بُهۡتَٰنٗا وَإِثۡمٗا مُّبِينٗا
"Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, tanpa ada kesalahan yang mereka perbuat, maka sungguh, mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. (QS. Al-Ahzab, Ayat 58)
Ustaz Farid juga menyampaikan pesan Rasulullah صلى الله عليه وسلم:
لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ مُؤْمِنٍ بِغَيْرِ حَقٍّ
"Musnahnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibanding terbunuhnya seorang mu'min tanpa hak." (HR At-Tirmidzi, shahih)
Untuk diketahui, dalam kaitannya hubungan sesama manusia, maka yang pertama kali disidang di akhirat adalah masalah pertumpahan darah (pembunuhan) sebagaiman sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم: "...Dan perkara yg pertama kali diputuskan di antara manusia adalah darah. (HR An-Nasa'i, shahih)
"Karena itu, pertegas posisi kita. Jangan sampai bersama orang-orang zalim dan mendukung kezaliman. Semoga Allah Ta'ala menunjukkan kita yang haq adalah haq yang batil adalah batil," kata Ustaz Farid.
(Baca Juga: Viral Sosok Faiz, Anggota FPI yang Ditembak Mati Dikenal Sebagai Penghafal Alquran)
Dai kondang yang juga Pengasuh Ponpes Daarut Tauhid Bandung KH Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym meminta ada lembaga independen yang bisa mengungkap insiden memilukan itu dengan jelas dan transparan, serta bisa dipercaya oleh seluruh masyarakat.
"Inna lillahi wainna ilahi roji'un, musibah enam anak bangsa meninggal disertai dengan kesimpangsiuran informasi. Penjelasan yang berbeda baik dari kepolisian maupun FPI, ini sangat membingungkan masyarakat, juga mencemaskan," ujar Aa Gym melalui akun Instagram-nya @aagym, Selasa (8/12/2020).
Aa Gym mengajak kaum muslimin untuk berdoa bersama karena Allah Maha Tahu atas segalanya. "Ya Allah tunjukkan yang benar itu nyata kebenarannya, dan mampukan kami menapakinya, memperjuangkannya. Tampakkan ya Allah yang batil itu nyata kebatilannya, dan mampukan kami menjauhinya," kata Aa Gym.
Tanggapan juga datang dari Dai lulusan Mesir asal Kalimantan Selatan, Ustaz Miftah el-Banjary yang mengatakan bahwa apapun alasannya, tindakan kekerasan yang menyebabkan hilangnya nyawa manusia itu melanggar nilai-nilai kemanusiaan.
Ustaz Miftah menceritakan kisah Nabi Yusuf 'alaihissalam yang ingin dibunuh oleh saudaranya sendiri. Saudara-saudaranya membuat makar, tapi sepandai-pandainya kejahatan yang disembunyikan, tetap saja baunya tercium. Nabi Ya'kub (ayah Nabi Yusuf) tidak menemukan pertanda cakaran serigala yang mereka sebutkan. Justru beliau heran, bagaimana mungkin putranya diterkam serigala, sementara tak ada robekan sama sekali bekas cakaran serigala.
"Dari sejarah Al-Qur'an ini kita belajar tentang tipu daya muslihat orang-orang yang berbuat makar menzhalimi saudaranya sendiri. Mereka membuat makar, namun makar Allah lebih hebat lagi, lebih dahsyat lagi, kita hanya berdoa dan menunggu saja," terang Dai yang juga pakar Pakar Ilmu Linguistik Arab itu.
Ustaz Abdul Somad (UAS) tak ketinggalan memberikan tanggapannya. UAS mengatakan, dalam agama Islam atau agama manapun tidak ada ajaran untuk membunuh sebagai solusi menyelesaikan masalah. Dai asal Riau ini meminta Komnas HAM mengusut tuntas kasus penembakan enam laskar pengawal Habib Rizieq Shihab itu agar tidak terjadi fitnah berkepanjangan
"Siapa yang membunuh satu orang maka dia sama seperti membunuh semua orang. Siapa yang membunuh orang beriman maka balasannya adalah neraka jahanam," ucap UAS melalui video yang tersebar di medsos baru-baru ini.
UAS mengajak seluruh jamaah dan seluruh bangsa Indonesia agar tidak terprovokasi, cerdas berpikir, cerdas bermedsos, dan banyak berdoa kepada Allah Ta'ala.
Tanggapan senada datang dari Ustaz Shamsi Ali , Imam/Direktur Jamaica Muslim Center yang juga Diaspora Indonesia di New York. Dai yang akrab disapa Imam Shamsi ini mengatakan, penembakan rakyat sipil tanpa sebuah ancaman nyata yang bisa dibuktikan tidak dapat dibenarkan oleh hukum dan akal sehat. Pembunuhan yang terjadi adalah perbuatan keji yang terkutuk.
"Dan karenanya pembunuhan itu harus ditolak dan dikecam, bahkan dikutuk oleh semua orang yang sadar hukum dan punya rasa kemanusiaan (sense of humanity)," katanya dalam rilisnya kemarin.
Polisi itu, kata Imam Shamsi , harusnya hadir memberikan rasa aman dan perlindungan kepada warga. Penggunaan kekerasan, apalagi dengan senjata api oleh pengamanan, hanya diperbolehkan dalam situasi yang ekstra penting dan nyata bahayanya (real threat).
"Nyawa manusia itu sakral. Biarlah Allah Sang Pencipta, mati dan hidup yang mengambilnya. Dan semoga Indonesia, negeriku tercinta, selalu aman dan damai, makmur dan berkeadilan," kata Imam Shamsi .
(Baca Juga: Hukum Membunuh Tanpa Hak, Ini Pesan Al-Qur'an dan Rasulullah)
Sebuah kejadian memilukan yang mendapat sorotan media internasional, termasuk AP, Reuters, Al-Jazeera, The New York Times, media Inggris The Guardian dan lain-lain. Kematian enam anggota Front pembela Islam itu dianggap janggal dan tidak wajar sehingga menyulut beragam komentar dari berbagai elemen di Tanah Air termasuk para Dai. Umat Islam Indonesia benar-benar berduka atas peristiwa itu.
(Baca Juga: Aziz Yanuar: Wajah 6 Anggota FPI yang Ditembak Mati Cerah dan Bersih)
"Hari ini mungkin mereka tidak berdaya, tapi kezaliman yang mereka rasakan itu ada balasannya. Nyawa orang-orang beriman yang begitu murah di hadapan para pelaku kezaliman, tapi mereka mulia dan mahal di sisi Allah Ta'ala," kata Ustaz Farid Nu'man Hasan , Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia, Rabu (9/12/2020).
Ustaz Farid menukil beberapa ayat Al-Qur'an ,Allah memberi peringatan:
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
"Jangan sekali-kali kamu mengira, Allah akan melupakan tindakan yang dilakukan orang zalim. Sesungguhnya Allah menunda hukuman untuk mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak (karena melihat adzab)." (QS Ibrahim, Ayat 42).
Dalam ayat lain:
وَٱلَّذِينَ يُؤۡذُونَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتِ بِغَيۡرِ مَا ٱكۡتَسَبُواْ فَقَدِ ٱحۡتَمَلُواْ بُهۡتَٰنٗا وَإِثۡمٗا مُّبِينٗا
"Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, tanpa ada kesalahan yang mereka perbuat, maka sungguh, mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. (QS. Al-Ahzab, Ayat 58)
Ustaz Farid juga menyampaikan pesan Rasulullah صلى الله عليه وسلم:
لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ مُؤْمِنٍ بِغَيْرِ حَقٍّ
"Musnahnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibanding terbunuhnya seorang mu'min tanpa hak." (HR At-Tirmidzi, shahih)
Untuk diketahui, dalam kaitannya hubungan sesama manusia, maka yang pertama kali disidang di akhirat adalah masalah pertumpahan darah (pembunuhan) sebagaiman sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم: "...Dan perkara yg pertama kali diputuskan di antara manusia adalah darah. (HR An-Nasa'i, shahih)
"Karena itu, pertegas posisi kita. Jangan sampai bersama orang-orang zalim dan mendukung kezaliman. Semoga Allah Ta'ala menunjukkan kita yang haq adalah haq yang batil adalah batil," kata Ustaz Farid.
(Baca Juga: Viral Sosok Faiz, Anggota FPI yang Ditembak Mati Dikenal Sebagai Penghafal Alquran)
Dai kondang yang juga Pengasuh Ponpes Daarut Tauhid Bandung KH Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym meminta ada lembaga independen yang bisa mengungkap insiden memilukan itu dengan jelas dan transparan, serta bisa dipercaya oleh seluruh masyarakat.
"Inna lillahi wainna ilahi roji'un, musibah enam anak bangsa meninggal disertai dengan kesimpangsiuran informasi. Penjelasan yang berbeda baik dari kepolisian maupun FPI, ini sangat membingungkan masyarakat, juga mencemaskan," ujar Aa Gym melalui akun Instagram-nya @aagym, Selasa (8/12/2020).
Aa Gym mengajak kaum muslimin untuk berdoa bersama karena Allah Maha Tahu atas segalanya. "Ya Allah tunjukkan yang benar itu nyata kebenarannya, dan mampukan kami menapakinya, memperjuangkannya. Tampakkan ya Allah yang batil itu nyata kebatilannya, dan mampukan kami menjauhinya," kata Aa Gym.
Tanggapan juga datang dari Dai lulusan Mesir asal Kalimantan Selatan, Ustaz Miftah el-Banjary yang mengatakan bahwa apapun alasannya, tindakan kekerasan yang menyebabkan hilangnya nyawa manusia itu melanggar nilai-nilai kemanusiaan.
Ustaz Miftah menceritakan kisah Nabi Yusuf 'alaihissalam yang ingin dibunuh oleh saudaranya sendiri. Saudara-saudaranya membuat makar, tapi sepandai-pandainya kejahatan yang disembunyikan, tetap saja baunya tercium. Nabi Ya'kub (ayah Nabi Yusuf) tidak menemukan pertanda cakaran serigala yang mereka sebutkan. Justru beliau heran, bagaimana mungkin putranya diterkam serigala, sementara tak ada robekan sama sekali bekas cakaran serigala.
"Dari sejarah Al-Qur'an ini kita belajar tentang tipu daya muslihat orang-orang yang berbuat makar menzhalimi saudaranya sendiri. Mereka membuat makar, namun makar Allah lebih hebat lagi, lebih dahsyat lagi, kita hanya berdoa dan menunggu saja," terang Dai yang juga pakar Pakar Ilmu Linguistik Arab itu.
Ustaz Abdul Somad (UAS) tak ketinggalan memberikan tanggapannya. UAS mengatakan, dalam agama Islam atau agama manapun tidak ada ajaran untuk membunuh sebagai solusi menyelesaikan masalah. Dai asal Riau ini meminta Komnas HAM mengusut tuntas kasus penembakan enam laskar pengawal Habib Rizieq Shihab itu agar tidak terjadi fitnah berkepanjangan
"Siapa yang membunuh satu orang maka dia sama seperti membunuh semua orang. Siapa yang membunuh orang beriman maka balasannya adalah neraka jahanam," ucap UAS melalui video yang tersebar di medsos baru-baru ini.
UAS mengajak seluruh jamaah dan seluruh bangsa Indonesia agar tidak terprovokasi, cerdas berpikir, cerdas bermedsos, dan banyak berdoa kepada Allah Ta'ala.
Tanggapan senada datang dari Ustaz Shamsi Ali , Imam/Direktur Jamaica Muslim Center yang juga Diaspora Indonesia di New York. Dai yang akrab disapa Imam Shamsi ini mengatakan, penembakan rakyat sipil tanpa sebuah ancaman nyata yang bisa dibuktikan tidak dapat dibenarkan oleh hukum dan akal sehat. Pembunuhan yang terjadi adalah perbuatan keji yang terkutuk.
"Dan karenanya pembunuhan itu harus ditolak dan dikecam, bahkan dikutuk oleh semua orang yang sadar hukum dan punya rasa kemanusiaan (sense of humanity)," katanya dalam rilisnya kemarin.
Polisi itu, kata Imam Shamsi , harusnya hadir memberikan rasa aman dan perlindungan kepada warga. Penggunaan kekerasan, apalagi dengan senjata api oleh pengamanan, hanya diperbolehkan dalam situasi yang ekstra penting dan nyata bahayanya (real threat).
"Nyawa manusia itu sakral. Biarlah Allah Sang Pencipta, mati dan hidup yang mengambilnya. Dan semoga Indonesia, negeriku tercinta, selalu aman dan damai, makmur dan berkeadilan," kata Imam Shamsi .
(Baca Juga: Hukum Membunuh Tanpa Hak, Ini Pesan Al-Qur'an dan Rasulullah)
(rhs)