Kisah Sunan Ampel (1): Dari Champa Menuju Majapahit Ajarkan Falsafah Molimo

Sabtu, 12 Desember 2020 - 06:42 WIB
Asal-Usul

Istri Pabu Brawijaya, Dewi Dwarawati, adalah adik Dewi Candrawulan, istri Syaikh Ibrahim Samarqandi. Sedangkan Syaikh Ibrahim sendiri adalah putra Syaikh Jamalluddin Jumadil Kubra.

Syaikh Jamalluddin Jumadil Kubra adalah ulama besar di Samarqand. Beliau seorang Ahlussunnah bermazhab Syafi’i . Syaikh Ibrahim berada di Cempa dalam rangka berdakwah atas perintah ayahnya, Syaikh Jamalluddin Jumadil Kubra.

Beliau kemudian diambil menantu oleh raja Champa, dinikahkan dengan Dewi Candrawulan.

Negeri Champa ini menurut sebagian ahli sejarah terletak di Thailand atau Muangthai. Menurut Wikipedia, Kerajaan Champa merupakan kerajaan yang pernah menguasai daerah yang sekarang termasuk Vietnam tengah dan selatan, diperkirakan antara abad ke-7 sampai dengan 1832.

Komunitas masyarakat Champa, saat ini masih terdapat di Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Pulau Hainan (Tiongkok).

Daerah Champa meliputi area pegunungan di sebelah barat daerah pantai Indochina, yang dari waktu ke waktu meluas meliputi wilayah Laos sekarang.

Pada awalnya Champa memiliki hubungan budaya dan agama yang erat dengan Tiongkok, tetapi peperangan dan penaklukan terhadap wilayah tetangganya yaitu Kerajaan Funan pada abad ke-4, telah menyebabkan masuknya budaya India. Setelah abad ke-10 dan seterusnya, perdagangan laut dari Arab ke wilayah ini akhirnya membawa pula pengaruh budaya dan agama Islam ke dalam masyarakat Champa.

Kembali ke Syaikh Ibrahim. Dari perkawinan beliau dengan Dewi Candrawulan tersebut lahirlah dua orang putra yaitu Sayyid Ali Rahmatullah dan Sayyid Murtadho.

Nah, dari situ terbaca bahwa Sayyid Ali Rahmatullah adalah keponakan Ratu Majapahit, Ratu Dwarawati.

Hadiah Sebidang Tanah

“Nanda Rahmatullah, bersediakah engkau memberikan pelajaran atau mendidik kaum bangsawan dan rakyat Majapahit agar mempunyai budi pekerti mulia?” tanya sang Prabu begitu menerima kedatangan Raden Rahmat.

Dengan sikapnya yang sopan tutur kata halus Sayyid Ali Rahmatullah menjawab. “Dengan senang hati Gusti Prabu, saya akan berusaha sekuat-kuatnya untuk mencurahkan kemampuan saya mendidik mereka.”

“Bagus!” sahut sang Prabu. “Bila demikian kau akan kuberi hadiah sebidang tanah berikut bangunannya di Surabaya. Di sanalah kau akan mendidik para bangsawan dan pangeran Majapahit agar berbudi pekerti mulia.”

“Terima kasih saya haturkan Gusti Prabu,” jawab Sayyid Ali Rahmatullah.

Disebutkan dalam literatur bahwa selanjutnya Sayyid Ali Rahmatullah menetap beberapa hari di istana Majapahit dan dijodohkan dengan salah satu putri Majapahit yang bernama Dewi Candrawati.

Dengan begitu Sayyid Ali Rahmatullah adalah salah seorang Pangeran Majapahit, karena dia adalah menantu raja Majapahit.

Otomatis beliau pun menjadi salah seorang pangeran sehingga ditandai dengan nama depan Raden. Selanjutnya beliau lebih dikenal dengan sebutan Raden Rahmat .

Ampeldenta

Pada hari yang telah ditentukan berangkatlah rombongan Sayyid Ali Rahmatullah ke sebuah daerah di Surabaya yang disebut sebagai Ampeldenta.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَلَا تَتَمَنَّوۡا مَا فَضَّلَ اللّٰهُ بِهٖ بَعۡضَكُمۡ عَلٰى بَعۡضٍ‌ ؕ لِلرِّجَالِ نَصِيۡبٌ مِّمَّا اكۡتَسَبُوۡا ؕ‌ وَلِلنِّسَآءِ نَصِيۡبٌ مِّمَّا اكۡتَسَبۡنَ‌ ؕ وَسۡئَـلُوا اللّٰهَ مِنۡ فَضۡلِهٖ ؕ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمًا
Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

(QS. An-Nisa Ayat 32)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More