Mulailah Persiapkan Bekal untuk Kesuksesan di Akhirat
Rabu, 06 Januari 2021 - 17:01 WIB
Segala sesuatu yang akan terjadi di masa depan bisa kita persiapkan dari sekarang. Yaitu dengan mengumpulkan sedikit demi sedikit bekal untuk sesuatu yang tak terduga. Semakin banyak bekal kita, semakin banyak pula kesuksesan yang akan kita raih nantinya.
(Baca juga: Dimuliakan Allah dan Rasulullah Setelah Memuliakan Anak Yatim )
Kesuksesan yang dimaksud bukanlah kesuksesan di dunia semata, namun juga di akhirat. Bahkan, itulah masa depan sesungguhnya. Kesuksesan manusia benar-benar bisa dilihat ketika sudah berada di akhirat. Sekaya apapun, sepintar apapun, atau sekuasa apapun seseorang di dunia, bila kekal di neraka, apa gunanya? Bukankah kehidupan akhirat adalah kehidupan sebenarnya ?
(Baca juga: Perihal Istri Bersedekah Tanpa Sepengetahuan Suami )
Allah Azza wa Jalla berfirman :
وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
"Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda-gurau dan permainan saja. Sesungguhnya akhirat itulah kehidupan sebenarnya, jika saja mereka mengetahui." (QS. Al 'Ankabut: 64)
(Baca juga: Hindarkan Anak dari Celaan dan Cacian )
Para ulama dalam beberapa kitabnya termasuk Ibnu Katsir, senantiasa mengingatkan, bahwa kaum muslimin harus menyadari pada setiap tarikan dan desahan nafas, saat manusia menjalani waktu demi waktu, adalah merupakan langkah menuju kubur. Dan waktu yang dijalani hidup di dunia ini, sebenarnya sangat singkat, karena itu sangat ruginya muslimin apabila menjalaninya dengan sesuatu yang tidak berharga. Kita sia-siakan waktu dan kesempatan hidup di dunia ini, dengan melakukan hal-hal yang tidak membawa kemaslahatan dunia akhirat kita.
Tiada suatu nafas yang terlepas dari tubuh manusia, melainkan di situ pula ada takdir Allah Azza wa Jalla yang berlaku atas dirinya. Karena itu, hendaklah setiap muslim selalu menjaga, agar dalam setiap nafasnya, selalu diupayakan dengan sekuat tenaga tetap berada dalam keimanan dan ketaatan pada Allah Ta'ala serta jauh dari maksiat dan perbuatan dosa.
(Baca juga: Ridwan Kamil Berlakukan WFH 75 Persen di Bodebek dan Bandung Raya )
Banyak orang yang membuang-buang waktunya hanya untuk hal-hal yang tidak berguna. Dan kebanyakan dari mereka tidak menyadari bahwa mereka telah menyia-nyiakan waktu yang tidak akan mungkin kembali lagi.
(Baca Juga : Berlemah Lemah Lembut Kepada Perempuan adalah Akhlak yang Mulia )
Itulah hakikat perjalanan manusia di dunia ini. Maka sudah semestinya kita mengisi waktu dan sisa umur yang ada dengan berbekal amal kebaikan untuk menghadapi kehidupan yang panjang.
(Baca juga: Hiks! Toko Retail Ternama Ini Megap-megap Tutup 45 Gerai )
Allah Azza wa Jalla berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Hisablah diri kalian sebelum dihisab, perhatikanlah apa yang sudah kalian simpan dari amal shalih untuk hari kebangkitan serta (yang akan) dipaparkan kepada Rabb kalian.” (Taisir Al-‘Aliyil Qadir, 4/339)
(Baca juga: Nasihat Pengamat buat Bu Risma: Dibanding Blusukan Mending Singkronkan Data Warga Miskin )
Allah Azza wa Jalla juga berfirman,
“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
(QS. Luqman: 34)
Dalam kitab Ma’alim Fi Thariqi Thalabil ‘Ilmi, Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Sesungguhnya angan-angan adalah modal utama orang-orang yang bangkrut.”
(Baca juga: Djoko Tjandra Ternyata Sempat Ingin Menyerahkan Diri, Ini Alasannya )
Wallahu 'Alam
(Baca juga: Dimuliakan Allah dan Rasulullah Setelah Memuliakan Anak Yatim )
Kesuksesan yang dimaksud bukanlah kesuksesan di dunia semata, namun juga di akhirat. Bahkan, itulah masa depan sesungguhnya. Kesuksesan manusia benar-benar bisa dilihat ketika sudah berada di akhirat. Sekaya apapun, sepintar apapun, atau sekuasa apapun seseorang di dunia, bila kekal di neraka, apa gunanya? Bukankah kehidupan akhirat adalah kehidupan sebenarnya ?
(Baca juga: Perihal Istri Bersedekah Tanpa Sepengetahuan Suami )
Allah Azza wa Jalla berfirman :
وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
"Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda-gurau dan permainan saja. Sesungguhnya akhirat itulah kehidupan sebenarnya, jika saja mereka mengetahui." (QS. Al 'Ankabut: 64)
(Baca juga: Hindarkan Anak dari Celaan dan Cacian )
Para ulama dalam beberapa kitabnya termasuk Ibnu Katsir, senantiasa mengingatkan, bahwa kaum muslimin harus menyadari pada setiap tarikan dan desahan nafas, saat manusia menjalani waktu demi waktu, adalah merupakan langkah menuju kubur. Dan waktu yang dijalani hidup di dunia ini, sebenarnya sangat singkat, karena itu sangat ruginya muslimin apabila menjalaninya dengan sesuatu yang tidak berharga. Kita sia-siakan waktu dan kesempatan hidup di dunia ini, dengan melakukan hal-hal yang tidak membawa kemaslahatan dunia akhirat kita.
Tiada suatu nafas yang terlepas dari tubuh manusia, melainkan di situ pula ada takdir Allah Azza wa Jalla yang berlaku atas dirinya. Karena itu, hendaklah setiap muslim selalu menjaga, agar dalam setiap nafasnya, selalu diupayakan dengan sekuat tenaga tetap berada dalam keimanan dan ketaatan pada Allah Ta'ala serta jauh dari maksiat dan perbuatan dosa.
(Baca juga: Ridwan Kamil Berlakukan WFH 75 Persen di Bodebek dan Bandung Raya )
Banyak orang yang membuang-buang waktunya hanya untuk hal-hal yang tidak berguna. Dan kebanyakan dari mereka tidak menyadari bahwa mereka telah menyia-nyiakan waktu yang tidak akan mungkin kembali lagi.
(Baca Juga : Berlemah Lemah Lembut Kepada Perempuan adalah Akhlak yang Mulia )
Itulah hakikat perjalanan manusia di dunia ini. Maka sudah semestinya kita mengisi waktu dan sisa umur yang ada dengan berbekal amal kebaikan untuk menghadapi kehidupan yang panjang.
(Baca juga: Hiks! Toko Retail Ternama Ini Megap-megap Tutup 45 Gerai )
Allah Azza wa Jalla berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Hisablah diri kalian sebelum dihisab, perhatikanlah apa yang sudah kalian simpan dari amal shalih untuk hari kebangkitan serta (yang akan) dipaparkan kepada Rabb kalian.” (Taisir Al-‘Aliyil Qadir, 4/339)
(Baca juga: Nasihat Pengamat buat Bu Risma: Dibanding Blusukan Mending Singkronkan Data Warga Miskin )
Allah Azza wa Jalla juga berfirman,
“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
(QS. Luqman: 34)
Dalam kitab Ma’alim Fi Thariqi Thalabil ‘Ilmi, Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Sesungguhnya angan-angan adalah modal utama orang-orang yang bangkrut.”
(Baca juga: Djoko Tjandra Ternyata Sempat Ingin Menyerahkan Diri, Ini Alasannya )
Wallahu 'Alam
(wid)