Membaca Filosofi Sufi Oleh Hadrat Bahauddin Naqsyabandi

Senin, 18 Januari 2021 - 06:49 WIB
Ilustrasi/Ist
MEMBACA sesuatu dan segala sesuatu dalam Sufisme seperti membaca segala macam buku dengan subyek berbeda tanpa dasar yang penting. Suatu malapetaka, seperti halnya pengobatan secara serampangan, mungkin membuat manusia malah lebih buruk daripada sebelum membacanya.

Tulisan-tulisan Sufi senantiasa ditujukan untuk pengunjung khusus. Pengunjung ini tidak sama di Bukhara dengan di Basrah, di Spanyol dan di Afrika.

Namun nilai kumpulan pelajaran khusus dari bacaan-bacaan Sufi yang dibuat seorang Sufi tidak dapat dilebih-lebihkan.

Nilai-nilai tersebut termasuk:

Pilihan bagian-bagian yang akan membantu komunitas menemukan jalannya.

Persiapan murid, untuk pencerahan yang diberikan guru secara pribadi bila waktunya siap;

Suatu perbaikan terhadap pengulangan-pengulangan doktrin dan praktek biasa yang membosankan, yang pudar tanpa diketahui.

Suatu perbaikan terhadap kegembiraan yang kita alami setiap hari, dan yang memanipulasi kita tanpa kita ketahui.

Oleh karena itu, bacalah, apa yang sudah disiapkan untukmu, sehingga engkau memperoleh berkah dari kebahagiaan abadi.

===

Hadrat Bahauddin Naqsyabandi, dinukil dari Idries Shah dalam The Way of the Sufi dan telah diterjemahkan Joko S. Kahhar dan Ita Masyitha dengan judul " Jalan Sufi: Reportase Dunia Ma'rifat " .
(mhy)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَلَٮِٕنۡ اَذَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ مِنَّا رَحۡمَةً ثُمَّ نَزَعۡنٰهَا مِنۡهُ‌ۚ اِنَّهٗ لَيَـــُٔوۡسٌ كَفُوۡرٌ (٩) وَلَٮِٕنۡ اَذَقۡنٰهُ نَـعۡمَآءَ بَعۡدَ ضَرَّآءَ مَسَّتۡهُ لَيَـقُوۡلَنَّ ذَهَبَ السَّيِّاٰتُ عَنِّىۡ‌ ؕ اِنَّهٗ لَـفَرِحٌ فَخُوۡرٌۙ (١٠) اِلَّا الَّذِيۡنَ صَبَرُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِؕ اُولٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ مَّغۡفِرَةٌ وَّاَجۡرٌ كَبِيۡرٌ (١١)
Dan jika Kami berikan rahmat Kami kepada manusia, kemudian (rahmat itu) Kami cabut kembali, pastilah dia menjadi putus asa dan tidak berterima kasih. Dan jika Kami berikan kebahagiaan kepadanya setelah ditimpa bencana yang menimpanya, niscaya dia akan berkata, Telah hilang bencana itu dariku. Sesungguhnya dia (merasa) sangat gembira dan bangga, kecuali orang-orang yang sabar, dan mengerjakan kebajikan, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

(QS. Hud Ayat 9-11)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More