Canda Ala Sufi: Buah Pala untuk Bayi dan Dua Pintu Rumah
Kamis, 21 Januari 2021 - 15:10 WIB
Berikut Canda Ala Sufi terjemahan Muhdor Assegaf dari karya Nashruddin dengan judul asli Nawadhir Juha al-Kubra.
Jika Melihat Buah Pala, Dia akan Segera Lahir
Suatu saat, istri Nashruddin hamil. Ketika tiba saat melahirkan, dia mengalami kesulitan. Wanita-wanita yang berada di rumah Nashruddin pun bingung dan ribut. Mereka lalu datang pada Nashruddin dan berkata, "Doakan agar dia cepat melahirkan dengan mudah. Jika tidak, dia atau anaknya akan mati."
Nashruddin menggeleng-gelengkan kepalanya dan terus keluar menuju pasar. Dia lalu membeli beberapa biji buah pala. Setelah pulang dari pasar, Nashruddin langsung mendekat pada istrinya dan meletakkan buah itu di bawah kursi di mana istrinya duduk. Kemudian dia berkata, "Semoga dengan melihat buah pala ini bayimu akan segera keluar dan bermain-main dengannya".
Rumah Ini Mungkin Memiliki Dua Pintu
Suatu hari, Nashruddin mengundang beberapa orang muridnya untuk bertandang ke rumahnya. Mereka pun datang.
Ketika Nashruddin melihat istrinya, dia berkata padanya, "Di pintu ada beberapa orang tamu, aku harap engkau menghormati mereka."
Istri Nashruddin keluar dan berkata kepada mereka dari belakang pintu, "Mau apa kalian?"
Mereka menjawab, "Kami hendak bertemu dengan guru kami."
Istri Nashruddin pun berkata, "Dia tidak ada..."
Mendengar ucapan istri Nashruddin, mereka bingung dan heran. Lalu mereka berkata, "Beliau datang bersama kami dan baru saja masuk, karena beliaulah yang mengundang kami kemari."
Lalu terjadilah pertengkaran antara mereka dengan istri Nashruddin. Tak lama, karena sudah tidak sabar lagi mendengarkan pertengkaran mereka, Nashruddin menampakkan dirinya dari jendela dan berkata kepada mereka, "Hai, mengapa kalian bertengkar dengan istriku yang malang ini. Mungkin saja rumah ini memiliki dua pintu, sehingga orang bisa keluar-masuk dari pintu mana saja."
Jika Melihat Buah Pala, Dia akan Segera Lahir
Suatu saat, istri Nashruddin hamil. Ketika tiba saat melahirkan, dia mengalami kesulitan. Wanita-wanita yang berada di rumah Nashruddin pun bingung dan ribut. Mereka lalu datang pada Nashruddin dan berkata, "Doakan agar dia cepat melahirkan dengan mudah. Jika tidak, dia atau anaknya akan mati."
Nashruddin menggeleng-gelengkan kepalanya dan terus keluar menuju pasar. Dia lalu membeli beberapa biji buah pala. Setelah pulang dari pasar, Nashruddin langsung mendekat pada istrinya dan meletakkan buah itu di bawah kursi di mana istrinya duduk. Kemudian dia berkata, "Semoga dengan melihat buah pala ini bayimu akan segera keluar dan bermain-main dengannya".
Rumah Ini Mungkin Memiliki Dua Pintu
Suatu hari, Nashruddin mengundang beberapa orang muridnya untuk bertandang ke rumahnya. Mereka pun datang.
Ketika Nashruddin melihat istrinya, dia berkata padanya, "Di pintu ada beberapa orang tamu, aku harap engkau menghormati mereka."
Istri Nashruddin keluar dan berkata kepada mereka dari belakang pintu, "Mau apa kalian?"
Mereka menjawab, "Kami hendak bertemu dengan guru kami."
Istri Nashruddin pun berkata, "Dia tidak ada..."
Mendengar ucapan istri Nashruddin, mereka bingung dan heran. Lalu mereka berkata, "Beliau datang bersama kami dan baru saja masuk, karena beliaulah yang mengundang kami kemari."
Lalu terjadilah pertengkaran antara mereka dengan istri Nashruddin. Tak lama, karena sudah tidak sabar lagi mendengarkan pertengkaran mereka, Nashruddin menampakkan dirinya dari jendela dan berkata kepada mereka, "Hai, mengapa kalian bertengkar dengan istriku yang malang ini. Mungkin saja rumah ini memiliki dua pintu, sehingga orang bisa keluar-masuk dari pintu mana saja."
(mhy)