Canda Ala Sufi: Ongkos Hari Ini untuk Kemarin, Kemarin untuk Hari Ini

Sabtu, 23 Januari 2021 - 11:59 WIB
Ilustrasi/Ist
Suatu hari, Nashruddin pergi ke tempat pemandian. Setelah dia masuk, tak seorang pun di antara para pelayan tempat pemandian itu yang menghargai atau menghormatinya. Bahkan mereka memberinya handuk lusuh.




Ketika hendak keluar, seperti pengunjung lainnya, dia meletakkan uang di depan cermin. Nashruddin meletakkan uang sebanyak sepuluh girisy, sehingga mereka takjub dan gembira.

Seminggu kemudian, Nashruddin datang kembali ke tempat itu. Mereka menghormatinya dan melayaninya dengan sangat istimewa.

Mereka memberinya perlengkapan mandi yang serba bagus, namun Nashruddin tidak berkomentar. Ketika hendak keluar, seperti biasa, dia mendekat ke cermin dan meletakkan uang hanya satu girisy saja.



Melihat bayaran Nashruddin yang sangat sedikit itu, mereka heran dan marah padanya, lalu berkata, "Apa ini? Kok cuma ini?"

Dengan santai dan sambil berjalan keluar, Nashruddin berkata pada mereka, "Karena kemarin pelayanan kalian tidak bagus dan sekarang sangat memuaskan, maka ongkos hari ini untuk kemarin dan ongkos kemarin untuk hari ini."

===

Dinukil dari Canda Ala Sufi terjemahan Muhdor Assegaf dari karya Nashruddin dengan judul asli Nawadhir Juha al-Kubra.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Hadits of The Day
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Iman memiliki lebih dari enam puluh cabang, dan malu adalah bagian dari iman.

(HR. Bukhari No.8)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More