Julaibib dan Pengantin Perempuan

Minggu, 24 Januari 2021 - 15:02 WIB
Kisah Julaibib menjelaskan kepada kita bahwa barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, mereka itu adalah orang-orang yang mendapat kemenangan. Foto ilustrasi/ist
Banyak hikmah tentang perempuan saleha dari kisah-kisah sahabat Rasulullah . Salah satunya tentang kisah ini, yang menceritakan seorang perempuan yang tahan memegang bara dan taat kepada Rasulullah dan Rabb-Nya.Jika datang perintah dari syariat kepada salah seorang mereka, dia taat, terima, dan tunduk. Dia tidak menyanggah, tidak membangkang, ataupun mencari alasan untuk tidak menerimanya. Maka balasan setimpal sudah Allah Ta'ala siapkan untuknya.

Dikutip dari buku “90 Kisah Malam Pertama” karya Abdul Muththalib Hamd Utsman yang sudah diterjemahkan cetakan Pustaka Darul Haq, ada kisah tentang perempuan saleha yang juga seorang calon pengantin.



Adalah seorang laki-laki dari sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bernama Julaibib. Wajahnya tidak begitu menarik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menawarinya menikah. Dia berkata (tidak percaya), “Kalau begitu, Anda menganggapku tidak laku?”

Beliau bersabda, “Tetapi kamu di sisi Allah bukan tidak laku.” Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa terus mencari kesempatan untuk menikahkan Julaibib. Hingga suatu hari, seorang laki-laki dari Anshar datang menawarkan putrinya yang janda kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar beliau menikahinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya, “Ya. Wahai fulan! Nikahkan aku dengan putrimu.”

“Ya, dan sungguh itu suatu kenikmatan, wahai Rasulullah,” katanya riang.

Namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya, “Sesungguhnya aku tidak menginginkannya untuk diriku…”

“Lalu, untuk siapa?” tanyanya.

Beliau menjawab, “Untuk Julaibib…”

Ia terperanjat, “Julaibib, wahai Rasulullah?!! Biarkan aku meminta pendapat ibunya….”



Laki-laki itu pun pulang kepada istrinya seraya berkata, “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melamar putrimu.”

Dia menjawab, “Ya, dan itu suatu kenikmatan…”

“Menjadi istri Rasulullah!” tambahnya girang.

Dia berkata lagi, “Sesungguhnya beliau tidak menginginkannya untuk diri beliau.”

“Lalu, untuk siapa?” tanyanya.

“Beliau menginginkannya untuk Julaibib,” jawabnya.

Dia berkata, “Aku siap memberikan leherku untuk Julaibib… ! Tidak. Demi Allah! Aku tidak akan menikahkan putriku dengan Julaibib. Padahal, kita telah menolak lamaran si fulan dan si fulan…” katanya lagi.



Sang bapak pun sedih karena hal itu, dan ketika hendak beranjak menuju Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba wanita itu berteriak memanggil ayahnya dari kamarnya, “Siapa yang melamarku kepada kalian?”
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Umar bin Al Khaththab, Nabi shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:  Maukah kalian aku beritahu pemimpin kalian yang terbaik dan pemimpin kalian yang terburuk?  Pemimpin yang terbaik adalah mereka yang kalian cintai, dan mereka mencintai kalian, kalian mendoakan kebaikan kepada mereka, dan mereka pun mendoakan kebaikan kepada kalian,  Sedangkan pemimpin kalian yang terburuk adalah mereka yang kalian benci, dan merekapun membenci kalian, kalian melaknat mereka, dan mereka pun melaknat kalian.

(HR. Tirmidzi No. 2190)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More