Memburu Kemaafan di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Sabtu, 16 Mei 2020 - 23:12 WIB
Hendaknya umat Islam memburu kemaafan di momen 10 hari terakhir ini. Foto/Ist
Banyaknya nama dan julukan menunjukkan sesuatu itu mulia dan memiliki kedudukan agung. Sebagaimana Al-Qur'an memiliki banyak nama, Ramadhan juga punya banyak julukan.

Di antaranya Syahrullah karena Allah menyandarkan puasa pada diri-Nya. Syahrul Qur'an karena di dalamnya diturunkan Al-Quran . Syahrus Siyam, bulannya berpuasa. Syahrul Rahmah, bulan di mana Allah melimpahkan rahmat-Nya. Syahrul Mubarak, bulan yang diselimuti banyak keberkahan dan masih banyak lagi julukan Ramadhan yang mulia. (Baca Juga: Taubat di Bulan Ramadhan: Masih Ada Waktu Sedikit Lagi)

Fase 10 hari terakhir Ramadhan saat ini adalah momentum istimewa karena di dalamnya terdapat malam kemuliaan Lailatul Qadar. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menganjurkan umatnya untuk fokus ibadah, menghidupkan salat malam, iktikaf, baca Al-Qur'an dan bersedekah.

Hendaknya umat Islam memburu kemaafan di momen 10 hari terakhir ini. Menurut Dai yang juga penulis buku-buku Islami Ustaz Salim A Fillah , mencari kemaafan Allah Ta'ala adalah amalan yang sangat dianjurkandi bulan Ramadhan ini.

Salah satu anjuran Nabi shallallahu 'alaihi sallam kepada orang yang berpuasa ketika mereka diganggu, ketika mereka disakiti, ketika mereka diprovokasi, ketika mereka diintimidasi adalah mengatakan: "inni shaaim (aku berpuasa)."(Baca Juga: 5 Amalan Utama pada 10 Hari Terakhir Ramadhan)



Di sisi lain kita juga diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alahi sallam di dalam bulan Ramadhan ini untuk banyak berdoa:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, maka Engkau ini mencintai kemaafan, sehingga maafkanlah aku, ya Allah."

"Apa hubungannya kedua hal ini? Ternyata indah sekali, bahwasanya ada yang dikatakan oleh Umar bin Abdul 'Aziz rahimahullahu, "Carilah kemaafan Allah 'Azza wa Jalla dengan banyak-banyak memaafkan manusia, kata Ustaz Salim lewat IG-nya @salimafillah.

Mana mungkin kita berharap untuk mudah dimaafkan oleh Allah 'Azza wa Jalla kalau kita adalah seorang pendendam, seorang pendengki, seorang yang tidak mudah untuk memaafkan orang lain?

Maka Ramadhan ini juga mengajarkan kepada kita agar kita mudah dimaafkan oleh Allah Ta'ala bermudah-mudahlah juga di dalam memaafkan sesama.(Baca Juga: Bolak-balik Melakukan Dosa, Ini Penawarnya)

Wallahu A'lam
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
cover top ayah
يَعۡمَلُوۡنَ لَهٗ مَا يَشَآءُ مِنۡ مَّحَارِيۡبَ وَتَمَاثِيۡلَ وَجِفَانٍ كَالۡجَـوَابِ وَقُدُوۡرٍ رّٰسِيٰتٍ ؕ اِعۡمَلُوۡۤا اٰلَ دَاوٗدَ شُكۡرًا ؕ وَقَلِيۡلٌ مِّنۡ عِبَادِىَ الشَّكُوۡرُ‏
Mereka (para jin itu) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk-periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah wahai keluarga Dawud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.

(QS. Saba Ayat 13)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More