Wasiat Ali bin Abi Thalib kepada Putra-Putranya Jelang Sakaratul Maut
Senin, 15 Februari 2021 - 05:00 WIB
"Allah…, Allah…, perhatikanlah rumah Allah, masjid Al-Haram, janganlah kalian tinggalkan selama kalian masih hidup. Sebab jika sampai kalian tinggalkan, kalian tidak akan dipandang orang. Barang siapa selalu dekat kepadanya, Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu."
"Allah…, Allah…, peliharalah salat baik-baik, sebab salat itu amal perbuatan yang paling mulia dan merupakan tiang agama kalian."
"Allah…, Allah…, tunaikanlah zakat sebagaimana mestinya, sebab zakat itu meniadakan murka Allah."
"Allah…, Allah…, laksanakanlah puasa bulan Ramadhan, sebab puasa itu merupakan penutup jalan ke neraka."
"Allah…, Allah…, berjuanglah di jalan Allah dengan harta dan jiwa kalian. Hanya ada dua macam saja orang yang berjuang di jalan Allah, yaitu seorang pemimpin yang memberikan bimbingan dan orang yang patuh kepada pemimpin serta mengikuti kebenaran pimpinannya."
"Allah..., Allah…, jagalah baik-baik keturunan Nabi kalian, jangan sampai mereka dianiaya orang di depan mata kalian. Jagalah baik-baik para sahabat Nabi yang tidak mengada-adakan bid'ah mungkar, dan yang tidak melindungi orang yang mengada-adakan bid'ah mungkar. Sebab Rasulullah SAW telah memberi wasiat tentang mereka itu, dan mengutuk orang dari mereka atau orang yang bukan mereka, yang mengada-adakan bid'ah mungkar dan mengutuk pula orang-orang yang memberi perlindungan kepada mereka."
"Allah…, Allah…, perhatikanlah para fakir miskin. Ikut sertakan mereka dalam kehidupan kalian."
"Allah…, Allah…, jagalah baik-baik wanita kalian dan para hamba sahaya kalian, sebab Rasulullah SAW mewasiatkan supaya kalian menaruh perhatian kepada dua golongan lemah itu, yaitu kaum wanita dan para hamba sahaya."
Setelah berhenti sebentar untuk memulihkan tenaga yang semakin melemah, Ali bin Abu Thalib r.a. melanjutkan: "Dalam menjalankan kewajiban terhadap Allah, janganlah kalian takut dicela orang lain. Allah akan melindungi dan menyelamatkan kalian dari orang-orang yang hendak berbuat jahat terhadap kalian."
"Berkatalah baik-baik kepada semua orang sebagaimana telah diperintahkan Allah kepada kalian. Janganlah kalian lengah meninggalkan amr ma'ruf dan nahi mungkar, agar Allah tidak melimpahkan kekuasaan kepada orang-orang yang berperangai jahat. Sebab dalam keadaan seperti itu doa kalian tidak akan dikabulkan lagi."
"Hendaknya kalian saling berhubungan erat, saling tolong-menolong dan saling bercinta-kasih. Janganlah kalian saling memutuskan hubungan, saling bertolak belakang atau bercerai-berai. Hendaknya kalian saling bantu-membantu dalam kebajikan dan taqwa, dan janganlah salingbantu dalam berbuat dosa dan permusuhan."
"Bertakwalah kalian kepada Allah, karena sesungguhnya siksa Allah itu sangat berat. Semoga Allah senantiasa menjaga dan memelihara kalian, hai para ahlul-bait. Allah melestarikan Nabi SAW melalui kalian. Kuucapkan selamat tinggal sebaik-baiknya kepada kalian dan kuucapkan pula Assalaamu'alaikum wa rahmatullahi wabarakaatuh…"
Ibnul Atsir meriwayatkan, bahwa sesudah Ali bin Abu Thalib r.a. menyampaikan wasiat tersebut kepada Al Hasan r.a. dan Al Husin r.a., ia menoleh kepada putranya yang lain, Muhammad Ibnul Hanafiyah, lalu bertanya: "Apakah engkau sudah memahami benar-benar apa yang kuwasiatkan kepada kedua orang saudaramu?"
"Ya," jawab Muhammad Ibnul Hanafiyah.
"Kepadamu juga kuwasiatkan," kata Ali bin Abu Thalib r.a. meneruskan: "hal yang sama seperti itu. Kuwasiatkan juga supaya engkau selalu menghormati dua orang saudaramu yang besar itu. Janganlah mereka kau tinggalkan dalam urusan apa pun."
Selesai menekankan hal itu kepada Muhammad Ibnul Hanafiyah, Ali bin Abu Thalib r.a. menambahkan wasiatnya kepada Al Hasan r.a. dan Al Husein r.a.
"Kuwasiatkan kepada kalian berdua supaya menjaga dia (Muhammad Ibnul Hanafiyah) dengan baik. Sebab dia itu saudara kalian sendiri dan putra ayah kalian. Kalian tahu benar, bahwa ayah kalian juga mencintai dia…"
Ali bin Abu Thalib r.a. mengulangi ucapannya tentang Abdurrahman bin Muljam. Kepada Al Hasan r.a. Ali bin Abu Thalib r.a. berkata: "Perhatikanlah orang yang memukulku. Berilah ia makan seperti makananku dan minuman seperti minumanku!" (Bersambung)
"Allah…, Allah…, peliharalah salat baik-baik, sebab salat itu amal perbuatan yang paling mulia dan merupakan tiang agama kalian."
"Allah…, Allah…, tunaikanlah zakat sebagaimana mestinya, sebab zakat itu meniadakan murka Allah."
"Allah…, Allah…, laksanakanlah puasa bulan Ramadhan, sebab puasa itu merupakan penutup jalan ke neraka."
"Allah…, Allah…, berjuanglah di jalan Allah dengan harta dan jiwa kalian. Hanya ada dua macam saja orang yang berjuang di jalan Allah, yaitu seorang pemimpin yang memberikan bimbingan dan orang yang patuh kepada pemimpin serta mengikuti kebenaran pimpinannya."
"Allah..., Allah…, jagalah baik-baik keturunan Nabi kalian, jangan sampai mereka dianiaya orang di depan mata kalian. Jagalah baik-baik para sahabat Nabi yang tidak mengada-adakan bid'ah mungkar, dan yang tidak melindungi orang yang mengada-adakan bid'ah mungkar. Sebab Rasulullah SAW telah memberi wasiat tentang mereka itu, dan mengutuk orang dari mereka atau orang yang bukan mereka, yang mengada-adakan bid'ah mungkar dan mengutuk pula orang-orang yang memberi perlindungan kepada mereka."
"Allah…, Allah…, perhatikanlah para fakir miskin. Ikut sertakan mereka dalam kehidupan kalian."
"Allah…, Allah…, jagalah baik-baik wanita kalian dan para hamba sahaya kalian, sebab Rasulullah SAW mewasiatkan supaya kalian menaruh perhatian kepada dua golongan lemah itu, yaitu kaum wanita dan para hamba sahaya."
Setelah berhenti sebentar untuk memulihkan tenaga yang semakin melemah, Ali bin Abu Thalib r.a. melanjutkan: "Dalam menjalankan kewajiban terhadap Allah, janganlah kalian takut dicela orang lain. Allah akan melindungi dan menyelamatkan kalian dari orang-orang yang hendak berbuat jahat terhadap kalian."
"Berkatalah baik-baik kepada semua orang sebagaimana telah diperintahkan Allah kepada kalian. Janganlah kalian lengah meninggalkan amr ma'ruf dan nahi mungkar, agar Allah tidak melimpahkan kekuasaan kepada orang-orang yang berperangai jahat. Sebab dalam keadaan seperti itu doa kalian tidak akan dikabulkan lagi."
"Hendaknya kalian saling berhubungan erat, saling tolong-menolong dan saling bercinta-kasih. Janganlah kalian saling memutuskan hubungan, saling bertolak belakang atau bercerai-berai. Hendaknya kalian saling bantu-membantu dalam kebajikan dan taqwa, dan janganlah salingbantu dalam berbuat dosa dan permusuhan."
"Bertakwalah kalian kepada Allah, karena sesungguhnya siksa Allah itu sangat berat. Semoga Allah senantiasa menjaga dan memelihara kalian, hai para ahlul-bait. Allah melestarikan Nabi SAW melalui kalian. Kuucapkan selamat tinggal sebaik-baiknya kepada kalian dan kuucapkan pula Assalaamu'alaikum wa rahmatullahi wabarakaatuh…"
Ibnul Atsir meriwayatkan, bahwa sesudah Ali bin Abu Thalib r.a. menyampaikan wasiat tersebut kepada Al Hasan r.a. dan Al Husin r.a., ia menoleh kepada putranya yang lain, Muhammad Ibnul Hanafiyah, lalu bertanya: "Apakah engkau sudah memahami benar-benar apa yang kuwasiatkan kepada kedua orang saudaramu?"
"Ya," jawab Muhammad Ibnul Hanafiyah.
"Kepadamu juga kuwasiatkan," kata Ali bin Abu Thalib r.a. meneruskan: "hal yang sama seperti itu. Kuwasiatkan juga supaya engkau selalu menghormati dua orang saudaramu yang besar itu. Janganlah mereka kau tinggalkan dalam urusan apa pun."
Selesai menekankan hal itu kepada Muhammad Ibnul Hanafiyah, Ali bin Abu Thalib r.a. menambahkan wasiatnya kepada Al Hasan r.a. dan Al Husein r.a.
"Kuwasiatkan kepada kalian berdua supaya menjaga dia (Muhammad Ibnul Hanafiyah) dengan baik. Sebab dia itu saudara kalian sendiri dan putra ayah kalian. Kalian tahu benar, bahwa ayah kalian juga mencintai dia…"
Ali bin Abu Thalib r.a. mengulangi ucapannya tentang Abdurrahman bin Muljam. Kepada Al Hasan r.a. Ali bin Abu Thalib r.a. berkata: "Perhatikanlah orang yang memukulku. Berilah ia makan seperti makananku dan minuman seperti minumanku!" (Bersambung)
(mhy)
Lihat Juga :