40 Hari Menuju Ramadhan, Yuk Siapkan Lahir dan Batin dari Sekarang
Kamis, 04 Maret 2021 - 05:00 WIB
40 hari menuju Ramadhan, apakah kita sudah siap menyambutnya? Apa saja yang harus disiapkan umat muslim untuk memasuki bulan suci tersebut?
Saat ini kita berada di hari ke-20 Rajab 1442 Hijriyah bertepatan Kamis (4/2/2021). Dengan demikian bulan suci Ramadhan tinggal 40 hari lagi yang insya Allah jatuh pada tanggal 13 April 2021. Setiap muslim sudah sepatutnya berbenah dan menyiapkan diri dari sekarang.
Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, Buya Yahya Zainul Ma'arif mengatakan, orang-orang yang mendapatkan kemuliaan di bulan Ramadhan adalah mereka yang benar-benar mengetahui keagungan Ramadhan.
"Sungguh merugi orang yang bertemu dengan bulan suci Ramadhan tetapi tidak termasuk orang yang diampuni dan tidak termasuk orang yang mendapatkan rahmat dari Allah," kata Buya Yahya menjawab pertanyaan jamaahnya yang bertanya tentang persiapan Ramadhan.
Buya Yahya menceritakan, suatu ketika Rasulullah صلى الله عليه وسلم berada di mimbar, lalu mengatakan kalimat "Aamin." Lalu para sahabat Nabi bertanya, "Siapa yang didoakan dan siapa yang berdoa?" Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjawab: 'Malaikat Jibril berkata: Orang yang memasuki bulan Ramadhan akan tetapi belum diampuni dosanya oleh Allah, sungguh ia adalah hamba yang terkutuk. Kemudian Aku (Nabi صلى الله عليه وسلم) katakan "Aamin."
Artinya, ada orang memasuki bulan suci Ramadhan akan tetapi tidak ada semangat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menjauhi kemaksiatan. Maka orang-orang seperti ini termasuk orang-orang yang tidak beruntung. Karena di bulan Ramadhan Allah memberikan diskon besar-besaran kepada hamba-Nya. Semua amal kebaikan akan dilipatgandakan oleh Allah dengan lipat ganda yang tidak ada kecuali di bulan suci Ramadhan.
Ini termasuk keistimewaan umat Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم seperti yang pernah diadukan oleh sahabat Nabi, bahwa umat Nabi Muhammad ini umurnya pendak-pendek, sementara umat-umat terdahulu umurnya panjang. Jika mereka itu saleh tentu pangkat mereka akan tinggi karena bisa melakukan ibadah yang amat panjang.
Akan tetapi Rasulullah صلى الله عليه وسلم memberi jawaban yang indah: "Memang umatku usianya pendek, akan tetapi Allah memberikannya Ramadhan dan memberikannya Lailatul Qadar yang Allah lipatgandakan pahala amal ibadah umat Islam pada bulan Ramadhan dan Lailatul Qadar."
"Maka dari itu, jangan sampai ada dari kita yang tertinggal rombongan orang yang beruntung di bulan suci Ramadhan. Jangan sampai ada di antara kita orang yang lalai dengan Ramadhan," kata Buya Yahya.
Dua Persiapan Menyambut Ramadhan
Dalam menyambut bulan suci Ramadhan umat muslim harus menyiapkan dua persiapan, yaitu:
1. Persiapan Lahir
Persiapan lahir adalah dengan melihat di sekitar kita dan mencari sebab-sebab yang menjadikan kita dekat dan khusyuk kepada Allah. Fasilitas zahir mulai dari mushaf, baju, mushalla, termasuk kebutuhan-kebutuhan yang ada di rumah kita, jika ada yang kurang mari kita penuhi dari sekarang.
Kemudian siapkan jadwal-jadwal untuk amal ibadah yang harus kita laksanakan di bulan suci Ramadhan. Jangan sampai bulan Ramadhan berlalu begitu saja. Jika kita tidak berfikir apa yang akan kita lakukan, amat sulit bagi kita untuk melakukannya jika tiba waktunya. Akan tetapi tanda bahwa kita rindu dan mengagungkan Ramadhan dan tanda kita ingin diagungkan oleh Allah, maka saat ini harus kita rencanakan amal-amal ibadah yang akan kita lakukan.
Termasuk urusan dunia yang harus kita lakukan pun harus dimasukkan dalam jadwal. Kalau kita sudah menyusun rencana, maka kita tinggal melaksanakannya. Rencana yang kita susun itu tidak lain adalah tanda kerinduan kepada Ramadhan, yang artinya juga rindu kepada Allah.
"Yang bekerja jangan sampai lupa bahwa mencari nafkah sangat mulia jika diniatkan benar karena Allah. Kalau orang yang bekerja sulit untuk membaca Al-Qur'an, maka jangan sampai mulut kita diam dari berzikir kepada Allah. Yang di pasar pun demikian, jadikan lidah kita sering menyebut nama Allah," jelas Buya Yahya.
2. Persiapan Batin
Persiapan batin di sini artinya menyiapkan hati kita agar termasuk golongan beruntung di bulan suci Ramadhan. Tanamkan hati yang ikhlas beribadah kepada Allah, hilangkan kesombongan dan rasa dengki. Karena takabur, dengki dan iri hati hanya akan menjadikan ibadah puasa terasa berat dan sia-sia di sisi oleh Allah.
Penyakit-penyakit semacam ini harus dihilangkan agar ibadah puasa kita diterima Allah. Jika ingin menjadi orang yang beruntung di bulan suci Ramadhan, mulai sekarang bersihkan hati, singkirkan semua penyakit-penyakit tercela di hati.
Cara yang diajarkan Rasulullah صلى الله عليه وسلم adalah selalu mengoreksi ke dalam diri kita. Jangan sampai lalai mengontrol hawa nafsu kita. Kemudian saling berdoa dan mendoakan kebaikan terhadap orang-orang yang pernah bermasalah dengan kita. Itu adalah pembersih hati kita
"Ketika kita sudah berusaha membersihkan hati kita, maka Ramadhan akan lebih bermakna. Kita akan merasakan nikmatnya ibadah Ramadhan. Di antara suami istri tetap mesra dan indah, antara sesama saudara jadi mudah untuk tegur menegur di dalam meningkatkan keimanan," terang Buya Yahya.
Dengan demikian, kita akan menjadi orang-orang yang beruntung di bulan suci Ramadhan. Keluar di bulan suci Ramadhan menjadi orang yang bertakwa, yang hakikatnya adalah semakin baik kepada Allah dan semakin baik kepada sesama manusia.
Allahumma bariklana fi Rajaba wa Sya’bana wa ballighna Ramadhan.
"Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah (umur) kami hingga bulan Ramadhan."
Wallahu A'lam
Saat ini kita berada di hari ke-20 Rajab 1442 Hijriyah bertepatan Kamis (4/2/2021). Dengan demikian bulan suci Ramadhan tinggal 40 hari lagi yang insya Allah jatuh pada tanggal 13 April 2021. Setiap muslim sudah sepatutnya berbenah dan menyiapkan diri dari sekarang.
Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, Buya Yahya Zainul Ma'arif mengatakan, orang-orang yang mendapatkan kemuliaan di bulan Ramadhan adalah mereka yang benar-benar mengetahui keagungan Ramadhan.
"Sungguh merugi orang yang bertemu dengan bulan suci Ramadhan tetapi tidak termasuk orang yang diampuni dan tidak termasuk orang yang mendapatkan rahmat dari Allah," kata Buya Yahya menjawab pertanyaan jamaahnya yang bertanya tentang persiapan Ramadhan.
Buya Yahya menceritakan, suatu ketika Rasulullah صلى الله عليه وسلم berada di mimbar, lalu mengatakan kalimat "Aamin." Lalu para sahabat Nabi bertanya, "Siapa yang didoakan dan siapa yang berdoa?" Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjawab: 'Malaikat Jibril berkata: Orang yang memasuki bulan Ramadhan akan tetapi belum diampuni dosanya oleh Allah, sungguh ia adalah hamba yang terkutuk. Kemudian Aku (Nabi صلى الله عليه وسلم) katakan "Aamin."
Artinya, ada orang memasuki bulan suci Ramadhan akan tetapi tidak ada semangat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menjauhi kemaksiatan. Maka orang-orang seperti ini termasuk orang-orang yang tidak beruntung. Karena di bulan Ramadhan Allah memberikan diskon besar-besaran kepada hamba-Nya. Semua amal kebaikan akan dilipatgandakan oleh Allah dengan lipat ganda yang tidak ada kecuali di bulan suci Ramadhan.
Ini termasuk keistimewaan umat Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم seperti yang pernah diadukan oleh sahabat Nabi, bahwa umat Nabi Muhammad ini umurnya pendak-pendek, sementara umat-umat terdahulu umurnya panjang. Jika mereka itu saleh tentu pangkat mereka akan tinggi karena bisa melakukan ibadah yang amat panjang.
Akan tetapi Rasulullah صلى الله عليه وسلم memberi jawaban yang indah: "Memang umatku usianya pendek, akan tetapi Allah memberikannya Ramadhan dan memberikannya Lailatul Qadar yang Allah lipatgandakan pahala amal ibadah umat Islam pada bulan Ramadhan dan Lailatul Qadar."
"Maka dari itu, jangan sampai ada dari kita yang tertinggal rombongan orang yang beruntung di bulan suci Ramadhan. Jangan sampai ada di antara kita orang yang lalai dengan Ramadhan," kata Buya Yahya.
Dua Persiapan Menyambut Ramadhan
Dalam menyambut bulan suci Ramadhan umat muslim harus menyiapkan dua persiapan, yaitu:
1. Persiapan Lahir
Persiapan lahir adalah dengan melihat di sekitar kita dan mencari sebab-sebab yang menjadikan kita dekat dan khusyuk kepada Allah. Fasilitas zahir mulai dari mushaf, baju, mushalla, termasuk kebutuhan-kebutuhan yang ada di rumah kita, jika ada yang kurang mari kita penuhi dari sekarang.
Kemudian siapkan jadwal-jadwal untuk amal ibadah yang harus kita laksanakan di bulan suci Ramadhan. Jangan sampai bulan Ramadhan berlalu begitu saja. Jika kita tidak berfikir apa yang akan kita lakukan, amat sulit bagi kita untuk melakukannya jika tiba waktunya. Akan tetapi tanda bahwa kita rindu dan mengagungkan Ramadhan dan tanda kita ingin diagungkan oleh Allah, maka saat ini harus kita rencanakan amal-amal ibadah yang akan kita lakukan.
Termasuk urusan dunia yang harus kita lakukan pun harus dimasukkan dalam jadwal. Kalau kita sudah menyusun rencana, maka kita tinggal melaksanakannya. Rencana yang kita susun itu tidak lain adalah tanda kerinduan kepada Ramadhan, yang artinya juga rindu kepada Allah.
"Yang bekerja jangan sampai lupa bahwa mencari nafkah sangat mulia jika diniatkan benar karena Allah. Kalau orang yang bekerja sulit untuk membaca Al-Qur'an, maka jangan sampai mulut kita diam dari berzikir kepada Allah. Yang di pasar pun demikian, jadikan lidah kita sering menyebut nama Allah," jelas Buya Yahya.
2. Persiapan Batin
Persiapan batin di sini artinya menyiapkan hati kita agar termasuk golongan beruntung di bulan suci Ramadhan. Tanamkan hati yang ikhlas beribadah kepada Allah, hilangkan kesombongan dan rasa dengki. Karena takabur, dengki dan iri hati hanya akan menjadikan ibadah puasa terasa berat dan sia-sia di sisi oleh Allah.
Penyakit-penyakit semacam ini harus dihilangkan agar ibadah puasa kita diterima Allah. Jika ingin menjadi orang yang beruntung di bulan suci Ramadhan, mulai sekarang bersihkan hati, singkirkan semua penyakit-penyakit tercela di hati.
Cara yang diajarkan Rasulullah صلى الله عليه وسلم adalah selalu mengoreksi ke dalam diri kita. Jangan sampai lalai mengontrol hawa nafsu kita. Kemudian saling berdoa dan mendoakan kebaikan terhadap orang-orang yang pernah bermasalah dengan kita. Itu adalah pembersih hati kita
"Ketika kita sudah berusaha membersihkan hati kita, maka Ramadhan akan lebih bermakna. Kita akan merasakan nikmatnya ibadah Ramadhan. Di antara suami istri tetap mesra dan indah, antara sesama saudara jadi mudah untuk tegur menegur di dalam meningkatkan keimanan," terang Buya Yahya.
Dengan demikian, kita akan menjadi orang-orang yang beruntung di bulan suci Ramadhan. Keluar di bulan suci Ramadhan menjadi orang yang bertakwa, yang hakikatnya adalah semakin baik kepada Allah dan semakin baik kepada sesama manusia.
أللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَان
Allahumma bariklana fi Rajaba wa Sya’bana wa ballighna Ramadhan.
"Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah (umur) kami hingga bulan Ramadhan."
Wallahu A'lam
(rhs)
Lihat Juga :