Isra Miraj, Masjid Al-Aqsha dan Ilusi Haikal Sulaiman yang Hilang

Sabtu, 13 Maret 2021 - 14:39 WIB
Tak peduli mereka harus menjajah dan membunuhi rakyat Palestina yang notabene dari bangsa Arab yang telah lama menguasai Palestina. Ibaratnya, mereka pemilik rumah lama yang berusaha mengusir pemilik rumah baru dengan cara yang tidak sah.

Jadi memang penguasaan dan kependudukan orang-orang Bani Israel terhadap negara Palestina bukan sekedar dipahami sebagai sebuah upaya kolonialisme secara politis dan geografis.

Namun lebih dari itu, ada upaya sungguh-sungguh secara keyakinan ideologis dan "Historical Awareness" bahwa menghancurkan Masjidil Aqsha merupakan Mega Proyek Bangsa Israel mengembalikan kerajaan Israel Raya, karena di sanalah ditenggarai bekas Haikal Sulaiman yang menyimpan aset kekayaan nabi Sulaiman masa lampau.

Hal inilah yang jarang diketahui dan dipahami oleh pengamat politik dan pengamat Timur Tengah di Indonesia hingga hari ini. Sehingga konflik Palestina tidak semata dipahami seruan jihad fisik, namun lebih pada jihad ideologi dan ekonomi dari umat Islam itu sendiri.

Jadi menurut pandangan penulis, persoalan konflik Palestina tidak akan pernah selesai sebelum umat Islam dari berbagai negara-negara mayoritas muslim bersatu dalam ideologi, kekuatan ekonomi dan politik, sebab ketiga kekuatan inilah yang dimiliki oleh Negara Israel dalam menancapkan cakar kolonialisme terhadap Palestina.

Lantas, mengapa di Palestina selalu terjadi peperangan serta konflik berkepanjangan yang mengakibatkan bencana kemanusiaan serta pembantaian warga Palestina oleh tentara Zionis Israel yang dengan persenjataan lengkapnya secara mudah membunuhi warga Muslim Palestina?

Bukankah di sana negeri yang diberkahi sekelilingnya, sebagaimana yang disebutkan oleh Al-Qur'an pada peristiwa Isra dan Mi'raj Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi sallam? Keberkahan seperti apa yang dimaksudkan?

Menjawab persoalan ini, Al-Imam Mutawalli Sya'rawi; seorang ulama tafsir kenamaan Al-Azhar pernah menjelaskan di dalam karyanya bahwa keberkahan yang dimaksudkan adalah keberkahan syahid yang Allah berikan pada orang-orang di Palestina.

Dengan adanya perlawanan terhadap penjajahan serta mempertahankan Masjidil Aqsha itulah, mereka dinilai Syahid jika terbunuh. Hal itulah yang menjadikan mengapa Al-Quds menjadi taman-taman dari Surga yang setiap tahunnya melahirkan para Syuhada. Di sanalah nilai keberkahannya.

Wallahu A'lam

Jaro-Tabalong, 29 Rajab 1442H bertepatan 13/03/2021

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Halaman :
cover top ayah
فَلَمَّا نَسُوۡا مَا ذُكِّرُوۡا بِهٖ فَتَحۡنَا عَلَيۡهِمۡ اَبۡوَابَ كُلِّ شَىۡءٍ ؕ حَتّٰٓى اِذَا فَرِحُوۡا بِمَاۤ اُوۡتُوۡۤا اَخَذۡنٰهُمۡ بَغۡتَةً فَاِذَا هُمۡ مُّبۡلِسُوۡنَ
Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa.

(QS. Al-An'am Ayat 44)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More