Begini Amalan Agar Dalam Tidur Bisa Mimpi Bertemu Rasulullah
Minggu, 21 Maret 2021 - 18:41 WIB
Syaikh Hasan Muhammad Syaddad dalam kitabnya berjudul Kaifiyah al-Wushul li Ru’yati Sayyidina ar-Rasul menulis barangsiapa telah melihat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam tidurnya maka ia akan mati dalam keadaan husnul khatimah , mendapatkan syafaat Nabi Muhammad dan akan masuk surga .
Allah juga akan mengampuni dosanya dan kedua orang tuanya jika memang orang tuanya adalah orang Muslim. Ia juga seakan-akan telah mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 12 kali, ia akan mudah dalam menghadapi sakaratul maut, ia juga akan diangkat dari siksa kubur dan diberi jaminan aman dari hiruk-pikuk di Hari Kiamat serta akan dikabulkan hajat dunia maupun akhirat dengan sifat lembut dan dermawan-Nya.
Lantas bagaimana cara yang mesti dilakukan seorang muslim agar dalam tidurnya dapat menghadirkan Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam?
Ustadz M Ali Zainal Abidin,Anggota Komisi Fatwa MUI Jawa Timur, dalam laman resmi Nahdlatul Ulama (NU) menulis mimpi bertemu Nabi Muhammad adalah anugerah khusus yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya yang shalih.
"Mimpi ini tidak dikhususkan hanya pada orang yang ahli ibadah atau ahli ilmu, sebab merupakan sebuah anugerah," papar Pengajar di Pondok Pesantren Annuriyyah, Kaliwining, Rambipuji, Jember ini.
Cukup banyak amaliyah khusus agar seseorang dapat bertemu Nabi Muhammad dalam mimpinya. Berbagai amaliyah tersebut bertebaran di berbagai kitab salaf, khususnya kitab yang menjelaskan tentang akhlak dan tasawuf . Misalnya seperti yang terdapat dalam kitab al-Mawaid fi Syatta al-Fawaid:
“Barang siapa yang ingin bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW atau salah seorang dari orang yang telah meninggal atau selainnya, maka berwudhulah dan pakailah baju lalu tidurlah dengan sisi kanan dan membaca Surat Asy-Syams, al-Lail, dan Al-Ikhlas masing-masing dibaca tujuh kali dalam keadaan tidur miring, lalu membaca doa berikut:
“Allâhumma arinî fî manâmi (sebutkan nama orang yang ingin ditemui dalam mimpi) waj’al lî min amrî farajan wa makhrajan wa arinî fî manâmî ma istadalla bihi ‘alâ istijabati da’watî”
Amalan tersebut dilakukan selama tujuh malam secara kontinyu, jika orang yang mengamalkan tidak bermimpi hal yang ia inginkan, maka ketahuilah bahwa ada yang keliru dalam hidupnya.
Habib Abu Bakar bin Umar bin Abdullah meyakinkan bahwa amalan ini benar dan mujarab. "Telah mengijazahkan padaku Habib Abdullah bin Abi Bakar al-‘Atthas dan Habib Syaikh bin Muhammad al-Habsyi,” ujarnya dalam al-Mawaid fi Syatta al-Fawaid.
Rasa Cinta
Menurut Ustadz M Ali Zainal Abidin, banyak pula amalan-amalan lain terkait hal ini, misalnya seperti disebutkan dalam kitab Kaifiyah al-Wushul li Ru’yati Sayyidina ar-Rasul saja disebutkan sekitar 134 amaliyah berbeda-beda yang kesemuanya berfaedah menghadirkan Nabi Muhammad dalam mimpi seseorang tatkala tidur.
Namun dari berbagai macam amaliyah yang ada, menurut ulama kenamaan Hadramaut Yaman, Habib Umar bin Hafidz, sebab paling kuat mimpi bertemu Nabi Muhammad adalah kuatnya hubungan dan rasa cinta seseorang kepada Nabi.
Dalam cuplikan videonya, beliau menjelaskan sesungguhnya sebab terkuat dapat bermimpi bertemu Rasulullah adalah kuatnya rasa cinta kepada Nabi, hubungan yang kuat dengan Nabi, banyak menyebut namanya dan melantunkan shalawat kepadanya.
"Dan jika hal ini beriringan dengan melayani dakwah beliau dan melayani umatnya maka hal itu akan lebih cepat menyingkap tabir dan mendatangkan madad (pertolongan) dari Allah serta Allah akan memuliakan hamba-Nya dengan melihat makhluk terbaik, hiasan para makhluk, pemimpin para makhluk, dan imam orang-orang yang sujud yang memiliki kedudukan terpuji,” paparnya.
Apa yang disampaikan beliau selaras dengan penjelasan Habib Zain bin Smith yang disebutkan dalam kitabnya, Fawaid al-Mukhtarah:
“Mimpi melihat Nabi merupakan pemberian (anugerah) dari Allah, hal ini tidak dapat digapai dengan memperbanyak ibadah dan ilmu. Berapa banyak orang awam yang sering bermimpi bertemu Nabi Muhammad, sebaliknya orang alim dan ahli ibadah tidak pernah bermimpi Nabi. Secara umum mimpi bertemu Nabi Muhammad dengan perantara kuatnya hubungan dan rasa cinta dan rasa rindu kepada Baginda Nabi”
Ustadz M Ali Zainal Abidin menyimpulkan bahwa agar seseorang dapat menghadirkan Rasulullah dalam tidurnya, cara yang paling utama adalah meningkatkan rasa cinta dan ketergantungan dengan Rasulullah serta banyak menyebut dan bershalawat kepadanya.
Lalu ketika hal ini sudah tertanam secara kuat dalam diri seseorang, namun ia masih belum merasakan mimpi bertemu Nabi, maka dilanjutkan dengan mengamalkan berbagai amalan-amalan khusus yang berfaedah agar dapat mimpi bertemu Nabi Muhammad, termasuk amaliyah yang disebutkan dalam kitab al-Mawaid fi Syatta al-Fawaid.
Allah juga akan mengampuni dosanya dan kedua orang tuanya jika memang orang tuanya adalah orang Muslim. Ia juga seakan-akan telah mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 12 kali, ia akan mudah dalam menghadapi sakaratul maut, ia juga akan diangkat dari siksa kubur dan diberi jaminan aman dari hiruk-pikuk di Hari Kiamat serta akan dikabulkan hajat dunia maupun akhirat dengan sifat lembut dan dermawan-Nya.
Lantas bagaimana cara yang mesti dilakukan seorang muslim agar dalam tidurnya dapat menghadirkan Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam?
Ustadz M Ali Zainal Abidin,Anggota Komisi Fatwa MUI Jawa Timur, dalam laman resmi Nahdlatul Ulama (NU) menulis mimpi bertemu Nabi Muhammad adalah anugerah khusus yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya yang shalih.
"Mimpi ini tidak dikhususkan hanya pada orang yang ahli ibadah atau ahli ilmu, sebab merupakan sebuah anugerah," papar Pengajar di Pondok Pesantren Annuriyyah, Kaliwining, Rambipuji, Jember ini.
Cukup banyak amaliyah khusus agar seseorang dapat bertemu Nabi Muhammad dalam mimpinya. Berbagai amaliyah tersebut bertebaran di berbagai kitab salaf, khususnya kitab yang menjelaskan tentang akhlak dan tasawuf . Misalnya seperti yang terdapat dalam kitab al-Mawaid fi Syatta al-Fawaid:
“Barang siapa yang ingin bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW atau salah seorang dari orang yang telah meninggal atau selainnya, maka berwudhulah dan pakailah baju lalu tidurlah dengan sisi kanan dan membaca Surat Asy-Syams, al-Lail, dan Al-Ikhlas masing-masing dibaca tujuh kali dalam keadaan tidur miring, lalu membaca doa berikut:
“Allâhumma arinî fî manâmi (sebutkan nama orang yang ingin ditemui dalam mimpi) waj’al lî min amrî farajan wa makhrajan wa arinî fî manâmî ma istadalla bihi ‘alâ istijabati da’watî”
Amalan tersebut dilakukan selama tujuh malam secara kontinyu, jika orang yang mengamalkan tidak bermimpi hal yang ia inginkan, maka ketahuilah bahwa ada yang keliru dalam hidupnya.
Habib Abu Bakar bin Umar bin Abdullah meyakinkan bahwa amalan ini benar dan mujarab. "Telah mengijazahkan padaku Habib Abdullah bin Abi Bakar al-‘Atthas dan Habib Syaikh bin Muhammad al-Habsyi,” ujarnya dalam al-Mawaid fi Syatta al-Fawaid.
Rasa Cinta
Menurut Ustadz M Ali Zainal Abidin, banyak pula amalan-amalan lain terkait hal ini, misalnya seperti disebutkan dalam kitab Kaifiyah al-Wushul li Ru’yati Sayyidina ar-Rasul saja disebutkan sekitar 134 amaliyah berbeda-beda yang kesemuanya berfaedah menghadirkan Nabi Muhammad dalam mimpi seseorang tatkala tidur.
Namun dari berbagai macam amaliyah yang ada, menurut ulama kenamaan Hadramaut Yaman, Habib Umar bin Hafidz, sebab paling kuat mimpi bertemu Nabi Muhammad adalah kuatnya hubungan dan rasa cinta seseorang kepada Nabi.
Dalam cuplikan videonya, beliau menjelaskan sesungguhnya sebab terkuat dapat bermimpi bertemu Rasulullah adalah kuatnya rasa cinta kepada Nabi, hubungan yang kuat dengan Nabi, banyak menyebut namanya dan melantunkan shalawat kepadanya.
"Dan jika hal ini beriringan dengan melayani dakwah beliau dan melayani umatnya maka hal itu akan lebih cepat menyingkap tabir dan mendatangkan madad (pertolongan) dari Allah serta Allah akan memuliakan hamba-Nya dengan melihat makhluk terbaik, hiasan para makhluk, pemimpin para makhluk, dan imam orang-orang yang sujud yang memiliki kedudukan terpuji,” paparnya.
Apa yang disampaikan beliau selaras dengan penjelasan Habib Zain bin Smith yang disebutkan dalam kitabnya, Fawaid al-Mukhtarah:
“Mimpi melihat Nabi merupakan pemberian (anugerah) dari Allah, hal ini tidak dapat digapai dengan memperbanyak ibadah dan ilmu. Berapa banyak orang awam yang sering bermimpi bertemu Nabi Muhammad, sebaliknya orang alim dan ahli ibadah tidak pernah bermimpi Nabi. Secara umum mimpi bertemu Nabi Muhammad dengan perantara kuatnya hubungan dan rasa cinta dan rasa rindu kepada Baginda Nabi”
Ustadz M Ali Zainal Abidin menyimpulkan bahwa agar seseorang dapat menghadirkan Rasulullah dalam tidurnya, cara yang paling utama adalah meningkatkan rasa cinta dan ketergantungan dengan Rasulullah serta banyak menyebut dan bershalawat kepadanya.
Lalu ketika hal ini sudah tertanam secara kuat dalam diri seseorang, namun ia masih belum merasakan mimpi bertemu Nabi, maka dilanjutkan dengan mengamalkan berbagai amalan-amalan khusus yang berfaedah agar dapat mimpi bertemu Nabi Muhammad, termasuk amaliyah yang disebutkan dalam kitab al-Mawaid fi Syatta al-Fawaid.
(mhy)