Ibadah Puasa, Ibadah yang Membuka Pintu-Pintu Kebaikan
Minggu, 09 Mei 2021 - 17:35 WIB
Sebagaimana dalam hadits riwayat Tirmidzi, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
يُنَادِي مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ
“Di bulan Ramadhan akan ada yang menyeru: ‘Wahai yang menginginkan kebaikan, kemarilah. Wahai yang menginginkan keburukan, tahanlah.”
Maka Subhanallah, kita bersyukur kepada Allah, kita memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah mensyariatkan puasa Ramadhan sebulan penuh lamanya.
Semua itu karena Allah menginginkan kemudahan untuk kita, Allah sayang kepada kita umat Islam. Allah mengatakan:
يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
“Allah menginginkan untuk kalian kemudahan, dan Allah tidak menginginkan untuk kalian kesulitan.” (QS. Al-Baqarah: 185)
Bahkan dibalik kesulitan yang kita hanya berpuasa di siang hari ini, dibaliknya berbagai macam kemudahan dan kenikmatan yang Allah telah sediakan dan Allah janjikan untuk kita.
Seorang mukmin tidak melihat kepada beratnya amal, akan tetapi seorang mukmin melihat kepada besarnya pahala. Karena sesungguhnya beratnya amal, ketika diberikan oleh Allah pahala yang sangat besar, maka pada waktu itu amal akan terasa ringan. Seperti halnya orang yang bekerja, ketika ia tahu pekerjaannya berat tapi gajinya sangat besar sekali dan ia melihat gajinya yang sangat besar, maka akan terasa ringan pekerjaan yang berat tersebut.
Demikian pula kita seorang mukmin, ketika melihat puasa Ramadhan sebulan penuh kita berpuasa, merasakan kelaparan selama sebulan, kita tidak melihat kepada beratnya puasa, beratnya dahaga, tapi yang kita lihat adalah besarnya pahala yang Allah janjikan, berupa surga, berupa kesenangan yang abadi, berupa kekenyangan di hari kiamat nanti, karena sesungguhnya orang yang paling lapar di hari akhirat adalah orang yang paling banyak kenyangnya di dunia ini.
Seorang mukmin bergembira menjalankan perintah puasa dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seorang muslim merasa senang dengan adanya syariat bulan Ramadhan ini. Karena sesungguhnya itu adalah kebaikan yang Allah inginkan untuk kita. Agar Allah ampuni dosa kita, agar Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada kita pahala berupa surga, belum lagi berupa kesehatan pada badan kita, dan banyak lagi kalau kita hitung-hitung manfaat yang sangat besar dari bulan Ramadhan yang sangat banyak sekali, tidak bisa kita hitung.
Wallahu A'lam
(wid)