10 Keutamaan Sholat Fajar Menurut Fiqih

Kamis, 05 Agustus 2021 - 05:54 WIB
ilustrasi. Foto istimewa
Ada 10 keutamaan sholat fajar menurut fiqih . Sholat fajar sendiri merupakan sholat sunnah yang dilaksanakan setelah terbit fajar dan masuknya terbitnya fajar berarti masuknya waktu subuh yang ditandai dengan adzan subuh. Apa saja keutamaannya?



Dalam kebiasaan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, sholatdilaksanakan sesudah adzan sebelum sholat subuh atau disebut juga dengan sholat qabliyah subuh (sebelum subuh) yang termasuk dalam urutan sholat sunnah rawatib.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا



"Sholat sunnah dua raka'at sebelum Shubuh lebih baik daripada dunia dan isinya." [HR. Muslim dari Aisyah radhiyallaahu'anha]



Rasulullah juga bersabda,

لَهُمَا أَحَبُّ إِلَيَّ مِنَ الدُّنْيَا جَمِيعًا

"Dua raka’at sholat sunnah sebelum Shubuh lebih aku sukai daripada seluruh nikmat dunia." [HR. Muslim dari Aisyah radhiyallahu’anha]



Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha berkata,

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم عَلَى شَيْءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ تَعَاهُدًا مِنْهُ عَلَى رَكْعَتَيِ الْفَجْرِ

“Tidak ada sholat sunnah yang paling dijaga Nabi shallallahu’alaihi wa sallam melebihi sholat dua raka’at sebelum Shubuh.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]

Inilah 10 keutamaan sholat fajar yang dirangkum dari berbagai sumber, yaitu:

1. Nikmat ibadah jauh lebih besar daripada semua nikmat dunia, karena nikmat ibadah pahalanya kekal di surga, sedangkan nikmat dunia akan musnah.



2. Keutamaan sholat sunnah dua raka'at sebelum Shubuh sangat besar, melebihi semua sholat sunnah rawatib, dan hukumnya sunnah mu'akkadah.

3. Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam selalu mengerjakannya dalam keadaan mukim maupun safar, bahkan beliau mengqodhonya ketika tertinggal saat safar.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Handlalah bin Ali bahwa Mihjan bin Al Adra' telah menceritakan kepadanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam masjid, lalu beliau mendapati seorang laki-laki membaca tasyahud seusai shalat yang mengucapkan: Allahumma inni as'aluka Ya Allah Al Ahad As Shamad alladzii lam yalid wa lam yuulad walam yakul lahuu kufuwan ahad antaghfira lii dzunuubi innaka antal ghafuurur rakhiim (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, Dzat yang Maha Esa, Dzat yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tiada beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia, semoga Engkau mengampuni dosa-dosaku, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.  Maka beliau bersabda: Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 835)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More