Uzair Nabi yang Hafal Taurat, Yahudi Menganggap sebagai Anak Allah

Selasa, 19 Oktober 2021 - 13:38 WIB
Dalam menafsirkannya, Ibnu Katsir menjelaskan, para ulama berselisih pendapat. Ada yang mengatakan, “orang itu” dalam ayat tersebut sebagai Uzair. Namun, ada pula yang menyebut, sosok yang dimaksud adalah Khidir . Sebagian menduga, dialah Armiya bin Khalqiya.

Bagaimanapun, lanjut Ibnu Katsir, pendapat yang masyhur mengatakan, Uzair adalah seorang nabi yang diutus oleh Allah kepada Bani Israil. Ia hidup pada masa antara Nabi Daud dan Nabi Sulaiman , juga antara Nabi Zakariya dan Nabi Yahya.

Ketika itu, di tengah Bani Israil tak ada seorang pun yang hapal Taurat. Allah pun memberikan ilham kepada Uzair untuk menghapal Taurat dan mengajarkannya pada Bani Israil.

Uzair berasal dari keturunan al-Lawiyin. Ia adalah keturunan Bani Israil. Orang-orang Yahudi menyebutnya dengan nama ‘Izrâ (عزرا). Adapun penduduk Yahudi Madinah menyebutnya dengan ‘Uzair, karena penyebutan seperti itu lebih menunjukkan kecintaan mereka dalam penyebutan namanya atau penyebutan tersebut hanya penyerupaan dalam bahasa Arab.

Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu anhuma mengatakan, “Saya tidak tahu apakah dia adalah seorang nabi atau bukan.”

Keistimewaan yang dimiliki Uzair tidak mungkin hanya dimiliki oleh seorang saleh biasa. Dan terdapat kabar yang masyhur dari Nabi SAW menyebutkan bahwa Bani Israil dipimpin oleh seorang Nabi di setiap zamannya. Ketika meninggal seorang Nabi, maka akan digantikan dengan Nabi yang lain.

إِنَّ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ تَسُوسُهُمْ أَنْبِيَاؤُهُمْ ، كُلَّمَا ذَهَبَ نَبِيٌّ خَلَفَ نَبِيٌّ


Sesungguhnya Bani Israil dulu dipimpin oleh para Nabi. Jika satu nabi meninggal, maka digantikan dengan nabi yang lain.[HR Abu Ya’lâ dalam Musnad-nya no. 6211 dan Ath-Thahâwi dalam Syarh Musykilil-Âtsâr no. 136. Syaikh Husain Salim Asad]

Uzair hapal seluruh isi Taurat, padahal pada saat itu tidak ada seorang pun yang menghapalnya. Ia mengajarkannya kepada Bani Israil dan membimbing mereka dengan Taurat.

Uzair hidup diperkirakan sekitar tahun 451 SM. Pada saat itu, Kursy (كورش) Raja Persia yang berada di Babil membebaskan para tawanan dari Bani Israil. Di antara tawanan tersebut adalah ‘Uzair. Beliau diizinkan untuk kembali ke Yerusalem dan membangun Haikal (rumah ibadah orang Yahudi).



Hafal Taurat

Soal mula-mula Uzair hafal Taurat ada banyak versi kisahnya. Ada yang berkisah, ayah ‘Uzair yang bernama Sarukh, telah mengubur Taurat di zaman penyerangan Bukhtu Nashshar di suatu tempat yang tidak diketahui oleh seorang pun kecuali ‘Uzair. Mereka dan ‘Uzair pun pergi ke tempat tersebut, kemudian mengeluarkan Taurat.

Ternyata, Taurat tersebut rusak dan tidak bisa dibaca lagi. Kemudian mereka pun duduk di bawah pohon, kemudian mereka menulis ulang Taurat. Dan turunlah dari langit dua kilatan dan masuk ke dalam mulut ‘Uzair. Kemudian beliau pun mengingat Taurat dan memperbarui tulisannya Taurat.

Versi lainnya diceritakan Ibnu ‘Abbas ra. Ia berkata, “…Uzair berdoa kepada Allah dan bersungguh-sungguh dalam berdoa agar Allah mengembalikan hafalan yang telah dihilangkan dari dada-dada mereka. Ketika beliau shalat dengan khusyu’ kepada Allah, turunlah cahaya dari langit kemudian masuk ke dalam mulutnya.

Kemudian Taurat kembali kepada beliau. Lalu beliau mengumumkan kepada kaumnya dan berkata, ‘Wahai kaumku! Sesungguhnya Allah telah memberikan kepadaku Taurat dan telah mengembalikannya kepadaku… Kemudian mereka pun seperti itu sampai waktu yang dikehendaki Allah.

Kemudian Tabut diturunkan setelah beliau wafat. Ketika mereka melihat Tabut dan ternyata Taurat yang diajarkan oleh ‘Uzair seperti yang tertera di dalam Tabut tersebut.

Versi ketiga, menceriakan Uzair bertemu dengan seorang yang tua. Kemudian orang tua tersebut mengatakan, “Bukalah mulutmu!” Lalu orang tua tersebut melemparkan ke dalam mulutnya sesuatu seperti batu sebanyak tiga kali.

Menurut Tafsir Ibni Katsir, Uzair kembali kepada kaumnya dan dia menjadi orang yang paling berilmu tentang Taurat.

Kemudian ‘Uzair menuliskan Taurat dengan tangannya. Ketika Bani Israil kembali dari peperangan dan para Ulama Bani Israil pun kembali, mereka pun menceritakan tentang ‘Uzair. Mereka pun mengeluarkan buku yang mereka simpan di gunung. Kemudian mereka membandingkannya. Ternyata yang mereka dapatkan adalah benar.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari empat perkara, yaitu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu', dari jiwa yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak didengar.

(HR. Ibnu Majah No. 3827)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More