Kisah Hulagu Khan, Pembantai Ribuan Muslim yang Menghapus Dinasti Abbasiyah
Kamis, 28 Oktober 2021 - 18:15 WIB
Perpustakaan Besar Baghdad, yang berisi banyak dokumen sejarah berharga dan buku tentang topik mulai dari kedokteran hingga astronomi, dihancurkan.
Korban selamat mengatakan bahwa air sungai Tigris menghitam karena tinta dari sejumlah besar buku yang dilempar ke sungai, dan bercampur warna merah yang berasal dari darah para ilmuwan dan filsuf yang terbunuh.
Hulagu dan pasukannya meninggalkan kota sambil melawan arah hembusan angin, untuk menghindari aroma busuk mayat manusia yang demikian menyengat. Bahkan jaringan kanal yang berfungsi untuk mengairi tanah subur pun tak luput dari penghancuran pasukan Hulagu.
Bencana kelaparan dan wabah menyerang sisa-sisa penduduk Baghdad yang jumlahnya kurang dari seperempat. Diperkirakan lebih dari satu dekade Baghdad terjerembab dalam kondisi ini, hingga mereka mampu bangkit perlahan dan mulai kembali menunaikan ibadah haji.
Setelah menaklukkan Baghdad, pasukan Mongol bertolak ke Barat, menuju pusat-pusat peradaban Islam lainnya di Mediterania timur, atau Levant, dan seterusnya ke Mesir.
Hanya berselang 2 tahun dari jatuhnya Baghdad, atau pada bulan Maret 1260, dinasti Ayyubiyah di Damaskus juga jatuh ke tangan bangsa Mongol. Tak lama setelah itu, orang Mongol merebut kota-kota di Palestina, yaitu Nablus (dekat situs kuno Syikhem) dan Gaza.
Korban selamat mengatakan bahwa air sungai Tigris menghitam karena tinta dari sejumlah besar buku yang dilempar ke sungai, dan bercampur warna merah yang berasal dari darah para ilmuwan dan filsuf yang terbunuh.
Hulagu dan pasukannya meninggalkan kota sambil melawan arah hembusan angin, untuk menghindari aroma busuk mayat manusia yang demikian menyengat. Bahkan jaringan kanal yang berfungsi untuk mengairi tanah subur pun tak luput dari penghancuran pasukan Hulagu.
Bencana kelaparan dan wabah menyerang sisa-sisa penduduk Baghdad yang jumlahnya kurang dari seperempat. Diperkirakan lebih dari satu dekade Baghdad terjerembab dalam kondisi ini, hingga mereka mampu bangkit perlahan dan mulai kembali menunaikan ibadah haji.
Setelah menaklukkan Baghdad, pasukan Mongol bertolak ke Barat, menuju pusat-pusat peradaban Islam lainnya di Mediterania timur, atau Levant, dan seterusnya ke Mesir.
Hanya berselang 2 tahun dari jatuhnya Baghdad, atau pada bulan Maret 1260, dinasti Ayyubiyah di Damaskus juga jatuh ke tangan bangsa Mongol. Tak lama setelah itu, orang Mongol merebut kota-kota di Palestina, yaitu Nablus (dekat situs kuno Syikhem) dan Gaza.
(mhy)