25 Wanita Cerdas di Zaman Rasulullah Layak Diteladani (2)

Kamis, 04 November 2021 - 05:08 WIB
Sayyidah-Fathimah binti Muhammad, putri Rasulullah dilahirkan 5 tahun sebelum diutusnya Muhammad sebagai Rasul. Ibundanya adalah Ummul Mukminin Khadijah bint Khuwailid. Ketika masih bayi, ia tidak disusukan kepada perempuan lain sebagaimana tradisi Jahiliyyah. Ibundanya sendiri, Khadijah, yang menyusui Fathimah.

Dalam banyak riwayat disebutkan bahwa Fathimah-lah yang memiliki kemiripan dengan Nabi Muhammad termasuk budi pekertinya. Setelah wafatnya Khadijah, Fathimah lah yang melayani ayahandanya. Ia mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga Nabi. Ia juga menyayangi ayahnya, dan berusaha meringankan tugas ayahnya.

Rasulullah sangat menyayangi Fathimah, hingga beliau pernah bersabda: "Fathimah adalah bagian dari diriku, maka siapa saja yang membuat marah dia berarti dia membuat marah aku." Pada tahun kedua Hijrah, rasulullah menikahkan Fathimah dengan Ali Bin Abi Thalib dengan mahar hasil penjualan baju besinya sebesar 480 dirham.

Keistimewaan Fathimah disebutkan bahwa selain menjaga kemuliaan dan izzah perempuan, beliau juga sosok yang cerdas. Beliau pernah ambil bagian dalam periwayatan hadis, dengan meriwayatkan 18 Hadis. Menurut Ibn al-Jauzi, Fathimah merupakan satusatunya putri Rasulullah yang turut berperan dalam periwayatan hadis.

Dari pernikahnnya dengan Ali, Sayyidah Fathimah melahirkan 5 orang putra-putri, yaitu Al-Hasan, Al-Husain, Al-Muhsin yang meninggal saat masih kecil, Zainab al-Kubra, dan Ummu Kulsum al-Kubra.

Dikisahkan, para istri Rasulullah berkumpul (ketika sakit beliau semakin parah) dan tidak ada seorangpun yang beranjak, sampai Fathimah datang dengan berjalan kaki. Cara berjalannya mirip dengan cara berjalannya Rsulullah. Nabi bersabda, "Selamat datang putriku." Beliau mempersilakannya duduk di sebelah kanan beliau, sedangkan aku (Aisyah) di sebelah kiri beliau. Kemudian beliau membisikkan sesuatu kepadanya lalu dia menangis. Aku berkata kepadanya, "Mengapa engkau menangis?" Rasulullah membisikkan sesuatua lagi kepadanya lalu dia tertawa.

Aku (Aisyah) berkata: "Aku tidak pernah mengalami keadaan gembira yang lebih dekat daripada keadaan sedih seperti kualami hari ini. Lalu, aku bertanya kepada Fathimah tentang apa yang disabdakan Rasulullah kepadanya. Fathimah menjawab, "Aku tidak akan membuka rahasia Rasulullah." Ketika Rasulullah telah wafat, aku bertanya lagi kepada Fathimah. Dia berkata, "Rasulullah membisikkan kepadaku. Sesungguhnya Jibril biasanya datang kepadaku untuk mendiktekan Al-Qur'an setahun sekali. Akan tetapi, tahun ini dia datang kepadaku dua kali. Menurut pendapatku itu menunjukkan waktu kematianku sudah sangat dekat dan engkau adalah orang pertama di antara keluarganya yang akan menyusulku."

Maka aku menangis saat mendengar itu. Kemudian Rasulullah bersabda: "Tidakkah engkau ridha bahwa engkau menjadi pemimpin perempuan penghuni surga atau pemuka perempuan mukminin", maka aku tertawa karenanya. Fathimah menyusul Rasulullah enam bulan sesudah wafatnya sang ayah, yakni 4 Ramadhan 11 Hijriyah, dalam usia 24 tahun.

16. Ummu Ammar Sumayyah Binti Khubbat (Syahidah Pertama dalam Islam)

Sumayyah bint Khubbat adalah bekas budak Abu Huzaifah. Oleh majikannya, Sumayyah dinikahkan dengan Yasir yang merupakan teman Abu Huzaifah. Ketika Sumayyah melahirkan anaknya, Ammar ibn Yasir, maka Abu Huzaifah memerdekakannya.

Keteladanan Sumayyah dikisahkan, ia dan suaminya masuk Islam ketika diseru oleh anaknya, Ammar. Mengetahui keislaman keluarga ini, kaum Quraisy menyiksa mereka. Pada saat itu Rasulullah dilindungi oleh pamannya, Abu Thalib, al-Abbas dan Hamzah, yang menjadi pemuka kaum Quraisy yang disegani. Ketika Rasulullah melewati rumah keluarga Yasir yang disiksa habis-habisan oleh orang Quraisy. Beliau bersabda: "Bersabarlah wahai keluarga Yasir, sungguh tempat kembali yang dijanjikan untuk kalian adalah surga."

Saat kafir Quraisy menyiksa Sumayyah, ia tampak sabar, kuat memikul derita meskipun ia adalah seorang perempuan yang sudah renta usianya. Sumayyah dan keluarganya disiksa dengan keji oleh keluarga Bani al-Mughirah. Mereka diikat di kayu di bawah terik matahari dan dicambuki terus-menerus.

Menghadapi siksaan demikian kerasnya, Sumayyah tetap tidak mau kembali kepada kemusyrikan sebagaimana yang diharapkan kaum kafir Quraisy. Abu Jahal tidak dapat menahan amarahnya melihat keteguhan Tauhid Sumayyah, hingga akhirnya Abu Jahal membunuhnya dengan menghujamkan tombak. Sumayyah menjadi perempuan yang syahid pertama dalam Islam. Beliau wafat pada tahun keenam masa kenabian.

17. Ummu Ammarah Nusaibah Binti Ka'ab (Perisai Nabi dalam Perang Uhud)

Nusaibah binti Ka'ab ibn 'Amr ibn Mabzul ibn 'Amr ibn Ganam, lebih dikenal sebagai Ummu 'Ammarah. Ia adalah salah seorang delegasi kaum Ansar Madinah dari Bani Mazin yang diam-diam menyusup menemui Rasulullah di Uqbah dan bersumpah mendukung beliau dan mendorong beliau untuk hijrah ke Madinah.

Nusaibah menikah dengan Zaid ibn 'Asim al-Mazini an-Najjari, dan memiliki dua putra yang bernama Abdullah dan Habib. Keteladana Nusaibah termasuk perempuan yang awal masuk Islam. Ia menerima hidayah dari duta pertama Rasulullah yaitu Mus'ab bint Umair. Setahun setelah masuk Islam, Nusaibah bersama 73 orang lelaki dengan satu perempuan lain yaitu Asma bint Umar meninggalkan Madinah untuk berbaiat kepada Rasulullah pada bai'at Aqabah kedua. Ia merupakan perempuan Anshar yang pertama kali membaiat Rasulullah.

Nusaibah ikut berpartisipasi dalam perang Uhud bersama suami dan kedua anaknya, Abdullah dan Habib. Ketika umat Islam ditimpa kekalahan dalam perang Uhud akibat serangan balik yang dilancarkan Khalid ibn Walid yang saat itu masih kafir, kondisi umat Islam bercerai-berai dan jiwa Rasulullah terancam.

Saat perang itu, Nusaibah berjuang melindungi Rasulullah hingga dirinya sendiri terkena 13 luka. Kemudian Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya kedudukan Nusaibah bint Ka'ab pada hari ini adalah lebih baik dari kedudukan Fulan dan Fulan. Umar juga meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda dalam perang Uhud: "Setiap kali saya melihat ke kanan dan kiriku, aku selalu melihat 'Ammarah sedang berperang membentengiku."

Tidak hanya terlibat dalam perang Uhud, Nusaibah juga turut dalam Bai'at Ridwan. Tidak lama setelah kepulangannya dari perang Yamamah, Nusaibah menderita sakit akibat luka di pundaknya yang ia derita pada perang Uhud kembali kambuh, dan mengakibatkan demam yang meninggi di seluruh tubuhnya, hingga akhirnya beliau menghadap ke rahmatullah. Keterlibatan Nusaibah dalam medan Jihad menunjukkan semangat pengorbanannya yang luar biasa. Ia betul-betul menjadi revolusioner muslimah.

18. Fatimah Binti Asad (Ummu Ba'da Ummi Rasulillah)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَلَا تُعۡجِبۡكَ اَمۡوَالُهُمۡ وَاَوۡلَادُهُمۡ‌ؕ اِنَّمَا يُرِيۡدُ اللّٰهُ اَنۡ يُّعَذِّبَهُمۡ بِهَا فِى الدُّنۡيَا وَتَزۡهَقَ اَنۡفُسُهُمۡ وَهُمۡ كٰفِرُوۡنَ‏
Dan janganlah engkau (Muhammad) kagum terhadap harta dan anak-anak mereka. Sesungguhnya dengan itu Allah hendak menyiksa mereka di dunia dan agar nyawa mereka melayang, sedang mereka dalam keadaan kafir.

(QS. At-Taubah Ayat 85)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More