Tiga Salawat yang Dianjurkan untuk Diamalkan di Hari Jumat

Kamis, 04 November 2021 - 19:24 WIB
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا


“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” ( QS al-Ahzab : 56 )

Ayat ini mewajibkan kita untuk bersalawat kepada Nabi SAW. Perintah mengamalkan salawat ini ditegaskan juga dalam hadits Nabi Muhammad SAW berikut, dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ أَوْ سَأَلَ لِي الوَسِيْلَةَ حَقَّتْ عَلَيْهِ شَفَاعَتِي يَوْمَ القِيَامَةِ


“Barangsiapa bersalawat kepadaku atau meminta agar aku mendapatkan wasilah, maka dia berhak mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat nanti.” (Hadits ini terdapat dalam Fadhlu Ash Sholah ‘alan Nabiy no. 50, Isma’il bin Ishaq Al Jahdiy. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani)

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا


"Barangsiapa yang bersalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim no. 408)



Bersalawat di Hari Jumat

Rasulullah SAW bersabda,

أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً


“Perbanyaklah salawat kepadaku pada setiap Jumat. Karena salawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jumat. Barangsiapa yang banyak bersalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR Baihaqi)

Hari Jumat memanglah hari yang istimewa. Banyak faedah yang terdapat di dalamnya. Mengenai hal ini, Ibn al-Qayyim dalam Zad al-Ma’ad fi Hady Khair al-Ibadmenyebutkan, “..(kekhususan) yang kedua adalah sunnahnya memperbanyak selawat kepada Nabi Muhammad SAW, siang dan malamnya, berdasar hadis di atas. Rasulullah SAW adalah sayyidul anam, pemimpin manusia dan hari Jumat adalah sayyidul ayam, pemimpin hari, dan bersalawat pada hari tersebut memiliki keutamaan yang tidak dimiliki hari yang lain.”

“Hikmah yang lain,” lanjut Ibn al-Qayyim, “adalah semua kebaikan yang didapat oleh umat Muhammad, baik kebaikan dunia maupun akhirat, tak lepas dari perantara beliau SAW.

Allah mengumpulkan kebaikan dunia-akhirat umat Muhammad pada diri beliau. Maka hanya pada hari Jumat kemulian teragung itu diperoleh.

Hari Jumat adalah hari di mana manusia dibangkitkan dari kubur menuju tempat tinggal dan istananya di surga. Ia adalah hari berbekal ketika mereka masuk ke dalam surga.

Hari Jumat adalah hari raya di dunia dan hari di mana Allah memenuhi permohonan dan hajat-hajat hambaNya. Doa setiap hamba pada hari itu tak akan ditolak. Ini semua adalah sebab Nabi Muhammad.

Barangsiapa bersyukur dan memuji Allah, lalu menunaikan hak beliau, maka hendaklah memperbanyak salawat kepada beliau SAW di hari Jumat, siang maupun malam.”

Dr Alwi bin Ahmad menambahkan, pada dasarnya semua perkara adalah mubah. Tetapi niat baik mengubahnya dari sebuah kebiasaan yang diperbolehkan menjadi ibadah yang diganjar pahala. Kaidahnya, al-niyyah tuhawwilu al-‘adah ila ibadah, niat dapat mengubah perkara adat (kebiasaan) menjadi ibadah.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَهُوَ الَّذِىۡ مَرَجَ الۡبَحۡرَيۡنِ هٰذَا عَذۡبٌ فُرَاتٌ وَّهٰذَا مِلۡحٌ‌ اُجَاجٌ ۚ وَجَعَلَ بَيۡنَهُمَا بَرۡزَخًا وَّحِجۡرًا مَّحۡجُوۡرًا
Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir berdampingan, yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit, dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus.

(QS. Al-Furqan Ayat 53)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More