Al-Qur'an Menjawab Para Pengingkar Hari Kiamat
Jum'at, 05 Juni 2020 - 11:24 WIB
Quraish berpendapat, apa yang dikemukakan Al-Biqa'i tersebut tidak sepenuhnya benar. Namun dapat dikatakan bahwa kebanyakan ayat Al-Qur'an yang berbicara tentang hari kebangkitan memang sifatnya demikian, apalagi jika dirangkaikan dengan ayat sebelum dan sesudahnya. Penyebutan kedua sifat itu agaknya merupakan argumen singkat menghadapi keraguan atau penolakan kaum musyrik menyangkut hari kiamat yang berdalih: "Apakah Tuhan mampu menghidupkan kembali tulang-belulang dan yang telah menyatu dengan tanah? Apakah Dia mengetahui bagian-bagian tubuh manusia yang telah berserakan bahkan telah bercampur dengan sekian banyak makhluk selainnya?"
Baca juga: Tanda-Tanda Sudah Ada, Benarkah Kiamat Akan Datang Pada Hari Jumat?
Menghadapi Pengingkar
Menghadapi para pengingkar, Al-Qur'an seringkali mengemukakan alasan-alasan pengingkaran, baru kemudian menanggapi dan menolaknya. Hal demikian terlihat dengan jelas dalam uraian Al-Qur'an tentang hari akhir.
Pada umumnya masyarakat Arab meragukan bahkan mengingkari adanya hari akhir; sementara yang percaya pun memiliki kepercayaan keliru.
وَقَالُوٓا۟ أَءِذَا كُنَّا عِظَٰمًا وَرُفَٰتًا أَءِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا
Mereka berkata: "Jika kami telah menjadi tulang-belulang dan benda-benda yang hancur, apakah benar-benar kami masih akan dibangkitkan dalam bentuk makhluk yang baru?" (QS Al-Isra, [17]: 49).
وَقَالُوا إِنْ هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوثِينَ
Mereka berkata: "Ia (hidup ini) tidak lain kecuali kehidupan kita di dunia (saja) dan kita tidak akan dibangkitkan!" (QS Al-An'am [6]: 29).
وَأَقْسَمُوا بِاللَّهِ جَهْدَ أَيْمَانِهِمْ ۙ لَا يَبْعَثُ اللَّهُ مَنْ يَمُوتُ ۚ
Bahkan Mereka bersumpah demi Allah dengan sumpah yang sungguh-sungguh: "Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati" (QS Al-Nahl [16]: 38).
Menurut Quraish, aneka ragam cara Al-Qur'an menyanggah pandangan keliru itu, sekali secara langsung dan di kali yang lain tidak secara langsung. Dengarkan misalnya Al-Qur'an ketika menyatakan:
قَدْ خَسِرَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِلِقَاءِ اللَّهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءَتْهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً قَالُوا يَا حَسْرَتَنَا عَلَىٰ مَا فَرَّطْنَا فِيهَا وَهُمْ يَحْمِلُونَ أَوْزَارَهُمْ عَلَىٰ ظُهُورِهِمْ ۚ أَلَا سَاءَ مَا يَزِرُونَ
Sesungguhnya merugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan dengan Allah. Apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata: "Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang kiamat"; sambil mereka memikul dosa-dosa mereka di atas punggung mereka. Sungguh amat buruk apa yang mereka pikul itu (QS Al-An'am [6]: 31).
وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ وَلِقَآئِهِۦٓ أُو۟لَٰٓئِكَ يَئِسُوا۟ مِن رَّحْمَتِى وَأُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Orang-orang kafir (mendustakan) ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan-Nya Mereka itulah yang berputus asa dari rahmatKu, dan buat mereka siksa yang pedih (QS Al-'Ankabut [29]: 23).