Sholat Sudah Dilakukan Pada Masa Nabi Ibrahim, Begini Tata Caranya

Kamis, 16 Desember 2021 - 09:09 WIB
Dari Anas RA dari ayahnya, ia berkata, “Rasulullah SAW telah bersabda, “Maukah kalian aku beri tahu karena apa Ibrahim disebut sebagai kekasih-Nya yang selalu memenuhi janji? Sesungguhnya dia itu selalu berdoa pada waktu pagi dan sore.

“Maka bertasbihlah kepada Allah pada waktu kamu berada pada petang hari dan waktu kamu berada pada waktu pagi. dan bagi-Nyalah segala puji di langit dan di bumi dan pada waktu kamu berada pada petang hari dan pada waktu kamu berada pada waktu Zuhur. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi sesudah matinya. Dan seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur)” (QS Ar Ruum: 17-19) (HR Abu Daud dan Ahmad).

Pendapat lain mengatakan bahwa Nabi Ibrahim as adalah orang yang tekun beribadah dalam kesehariannya. Pendapat ini pun didasarkan kepada sabda Rasulullah SAW:

Dari Abi Umamah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW telah bersabda (tentang ayat 37 surat An-Najm), "Dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji (wafa). Beliau berkata, "Apakah kalian tahu apa yang dimaksud 'Al-Wafaa' (pemenuhan janji). Mereka para sahabat menjawab, “Allah dan rasul-Nya lebih tahu.”

Rasulullah SAW kemudian bersabda, 'Al-Waffa adalah mengerjakan amal harian, yakni sholat empat rakaat pada awal hari (pagi).” (HR Thabrani dalam “Musnad Syamiyin”)

Imam Thabari mengatakan, pendapat lebih tepat ialah Nabi Ibrahim as orang yang memenuhi janji seluruh syariat Islam dan semua yang diperintahkan dari macam-macam bentuk ketaatan kepada Allah. Alasannya, karena Allah SWT menyebutkan kata “menyempurnakan janji" lebih bersifat umum kepada pemenuhan janji Nabi Ibrahim as terhadap semua yang diwajibkan Allah SWT dan tidak dikhususkan kepada sebagian tanpa yang lainnya.

Kemudian, dalam riwayat hadits Abi Hatim, Ibn Mardawih, AsSyirazi dalam kitabnya “Al-Alqab" dan dalam riwayat Ad-Dailami dengan sanad (silsilah periwayatan hadits) hadits yang lemah, terdapat tambahan kalimat dalam hadits dari Umamah di atas, yaitu:

“Nabi Ibrahim AS biasa melakukan sholat pada awal hari (pagi) dan diperkirakan sholatnya adalah sholat Dhuha.”

Dari penjelasan di atas, dapatlah disimpulkan bahwa:

Pertama, Nabi Ibrahim adalah orang yang taat dalam menjalankan semua yang disyariatkan kepadanya, seperti sholat, puasa, zakat, ibadah haji, dan berkurban.

Kedua, Nabi Ibrahim adalah orang yang mendirikan sholat pada waktu pagi (Dhuha) dan petang (Ashar).



Perintah Berkorban

Diterangkan bahwa setelah Nabi Ibrahim as melaksanakan perintah berkurban, beliau melaksanakan sholat empat rakaat sebagai tanda syukurnya kepada Allah SWT. Jadilah hal itu sebagai sholat Zuhur, sebagaimana kita mendirikannya sebagai sholat wajib yang lima waktu sekarang. Al-Imam Haqqi menyebutkan sebuah riwayat:

“Bahwasanya orang pertama yang mendirikan sholat setelah tergelincirnya matahari, yaitu Nabi Ibrahim as, pada saat Allah SWT memerintahkannya untuk menyembelih anak yang dicintainya lalu diganti oleh Allah SWT dengan tebusannya (seekor gibas) pada waktu zuhur, ia sholat empat rakaat sebagai tanda syukur kepada Allah atas hilangnya kesedihan anaknya, atas turunnya tebusan (pengganti dari surga) Ismail dengan seekor gibas, dan atas keridhaan Allah ketika melaksanakannya bahwa sungguh kebenaran telah tampak, serta atas kesabaran anaknya terhadap pelaksanaan perintah penyembelihannya dan kesusahannya.”

Maka, Nabi Ibrahim as dengan serta-merta bersujud kepada Allah dengan melakukan sholat empat rakaat.

Rasulullah SAW menetapkan hari berkurbannya Nabi Ibrahim sebagai hari raya (Idul Adha). Sebab, hal tersebut merupakan peristiwa yang agung dalam sejarah Nabi Ibrahim as. Beliau bersabda:

Diriwayatkan dari Syu'bah dari Zubaid dari Syi'bi dari Bara', ia berkata, Rasulullah SAW berkhutbah di hadapan kami pada hari Nahar (hari pertama Idul Adha).

Beliau bersabda, "Sesungguhnya perkara yang pertama kita lakukan pada hari ini adalah kita melaksanakan sholat, kemudian kembali pulang ke rumah, lalu berkurban (menyembelih hewan kurban). Barangsiapa mengerjakannya maka dia telah melaksanakan sunah kami (para nabi). Barangsiapa yang menyembelih kurbannya sebelum mendirikan sholat Idul Adha, sesungguhnya dia hanya memperoleh daging-daging hanya untuk santapan keluarga dan tidaklah ia memperoleh bagian dari ibadah (berkurban).” (HR Bukhari dan Baihaqqi).

Imam Ahmad berkata, "Dan Allah Azza Wa Jalla memerintahkan kepada kekasih-Nya, Nabi Ibrahim as, agar menyembelih putranya sendiri. Tatkala ia hendak melaksanakan perintah-Nya, Allah SWT menjadikan peristiwa itu sebagai pengorbanan yang agung. Maka, ditetapkanlah bahwa jalan mendekatkan diri kepada Allah adalah dengan mengalirkan darah karena Allah Ta'ala sebagai sunah para nabi. Semoga Allah merahmati mereka semua. Berkurban adalah sebagian dari amal yang diperintahkan bagi umat Islam dengan mengikuti sunah para nabi, khususnya dalam berkurban ini”
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَّيُعَذِّبَ الۡمُنٰفِقِيۡنَ وَالۡمُنٰفِقٰتِ وَالۡمُشۡرِكِيۡنَ وَ الۡمُشۡرِكٰتِ الظَّآنِّيۡنَ بِاللّٰهِ ظَنَّ السَّوۡءِ‌ؕ عَلَيۡهِمۡ دَآٮِٕرَةُ السَّوۡءِ‌ ۚ وَ غَضِبَ اللّٰهُ عَلَيۡهِمۡ وَلَعَنَهُمۡ وَاَعَدَّ لَهُمۡ جَهَنَّمَؕ وَسَآءَتۡ مَصِيۡرًا
dan Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, dan (juga) orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (azab) yang buruk dan Allah murka kepada mereka dan mengutuk mereka serta menyediakan neraka Jahanam bagi mereka. Dan (neraka Jahanam) itu seburuk-buruk tempat kembali.

(QS. Al-Fath Ayat 6)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More