Nabi Nuh, Rasul Pertama dan Semua Manusia Masa Kini adalah Keturunannya

Selasa, 04 Januari 2022 - 05:15 WIB
"Aku meminta kalian untuk beriman bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan bahwa jika tujuh langit dan tujuh bumi diletakkan pada satu sisi dari suatu ukuran, dan kata-kata “tidak ada tuhan selain Allah” ditempatkan di sisi yang lain, yang terakhir akan lebih besar daripada yang pertama. Aku memperingatkan kalian untuk tidak menyekutukan Allah dan melawan kesombongan.” (Sahih al-Bukhari)

Beberapa tradisi mengatakan bahwa makam Nuh berada di Masjid Suci di Mekkah, sementara yang lain mengatakan bahwa dia dimakamkan di Baalabak, sebuah kota di Irak.



Rasul Pertama

Nabi Nuh adalah rasul pertama yang diutus Allah untuk penduduk bumi. Ibnu Katsir menulis ketika kerusakan telah meluas di muka bumi, kesesatan telah mewabah di seluruh pelosok negeri dengan disembahnya berhala di mana-mana, maka Allah mengutus hamba dan Rasul-Nya, Nuh AS.

Ia mengajak masyarakat untuk kembali menyembah Allah semata, tidak menyekutukan-Nya, dan melarang mereka untuk menyembah selain-Nya.

Karena itulah Nuh dikatakan sebagai Rasul pertama yang diutus Allah untuk penduduk bumi, sebagaimana disebutkan dalam Kitab Shahihain tentang syafaat.

Dari Abu Hayyan, dari Abu Zur'ah bin Amru bin Jarir, dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda, ... Lalu mereka mendatangi Adam dan berkata: “Wahai Adam, engkau adalah bapak manusia, Allah menciptakanmu dengan Tangan-Nya, ditiupkan kepadamu roh ciptaan-Nya, memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepadamu, dan menganugerahkan dirimu dengan tinggal di surga, sudikah kiranya engkau memintakan syafaat kepada Tuhanmu untuk kami? Tidakkah engkau lihat keadaan kami dan apa yang kami rasakan?”

Lalu Adam berkata, “Tuhanku sungguh telah murka, tidak pernah ada kemurkaan seperti ini sebelumnya, dan tidak akan pernah ada kemurkaan seperti ini selanjutnya. Aku telah dilarang untuk tidak memakan buah dari pohon terlarang, namun aku melanggarnya. Dirikulah (yang seharusnya mendapatkan syafaat), dirikulah (yang seharusnya mendapatkan syafaat). Pergilah kalian kepada orang lain, pergilah kalian kepada Nuh.”

Lalu mereka mendatangi Nuh dan berkata, “Wahai Nuh, engkau adalah Rasul pertama bagi penduduk bumi, dan engkau telah diakui sebagai hamba yang bersyukur oleh Allah, tidakkah engkau lihat keadaan kami ini? Sudikah kiranya engkau memintakan syafaat kepada Tuhanmu untuk kami?”

Lalu Nuh berkata, “Tuhanku sungguh telah murka, tidak pernah ada kemurkaan seperti ini sebelumnya, dan tidak akan pernah ada kemurkaan seperti ini selanjutnya. Dirikulah (yang seharusnya mendapatkan syafaat), dirikulah (yang seharusnya mendapatkan syafaat)..” dan seterusnya hingga akhir hadis ini seperti disebutkan oleh Bukhari pada kisah Nuh.

Kisah ini diriwayatkan Bukhari Bab Kisah Para Nabi, Bagian: Firman Allah, “Sungguh, Kami benar benar telah mengutus Nuh kepada kaumnya.” dan Muslim, Bab Iman, Bagian: Nikmat yang Paling Rendah untuk Penghuni Surga.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terbiasa membaca doa: YA MUQALLIBAL QULUUB TSABBIT QALBII 'ALAA DIINIKA (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku berada di atas agamamu). Kemudian aku pun bertanya, Wahai Rasulullah, kami beriman kepadamu dan kepada apa yang anda bawa. Lalu apakah anda masih khawatir kepada kami? Beliau menjawab: Ya, karena sesungguhnya hati manusia berada di antara dua genggaman tangan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Dia bolak-balikkan menurut yang dikehendaki-Nya.

(HR. Tirmidzi No. 2066)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More