Indonesia Serpihan Surga yang Terjaga, Berikut Kata Para Ulama
Sabtu, 29 Januari 2022 - 19:47 WIB
Dalam perspektif Islam, Surga berasal dari kata Jannatun (جَنَّةٌ) yang artinya kebun (taman yang memiliki pohon rindang). Surga identik dengan keindahan dan kenikmatan. Di dalamnya tidak ada kesedihan, dengki, kesusahan, ketakutan apalagi permusuhan. Keindahan Surga tentunya tak dapat dibayangkan oleh siapa pun.
Banyak ulama menyebut Indonesia adalah serpihan Surga yang terjaga di dunia. Ulama kharismatik Yaman, Al-Habib Umar Bin Hafizh misalnya menyebut Indonesia adalah negeri paling dilembutkan Allah Ta'ala.
Ini bukan kebetulan, sekelas Habib Umar dalam satu kajiannya mengatakan bahwa negeri ini bergelimang kebaikan. Sesuatu yang patut kita syukuri.
"Negeri Indonesia ini sama seperti negara-negara Islam lainnya di masa sekarang ini banyak ujian, cobaan, musibah, fitnah yang terjadi. Tetapi, Indonesia dengan pujian syukur kepada Allah dengan kalimat Alhamdulillah dibanding negara-negara mana pun di muka bumi ini, Indonesia adalah negara paling dilembutkan dan paling dijaga oleh Allah Ta'ala," kata Habib Umar dalam satu kajian yang diterjemahkan oleh Habib Jindan Bin Novel Salim Jindan (pengasuh Al-Fachriyah Tangerang) beberapa waktu lalu.
KH A Musthofa Bisri (Gus Mus) juga pernah bercerita bahwa Grand Syaikh Mesir menyebut Indonesia sebagai serpihan Surga. Dalam pengajian di Pendapa Kabupaten Kudus dilansir dari portal Suara Nahdliyin, Gus Mus mengatakan bahwa keindahan yang dimiliki Indonesia patut disyukuri.
"Alhamdulillah, saya dikasih anugerah oleh Allah bisa berkeliling dunia. Dalam kesempatan itu, saya tidak menemukan negeri seindah Indonesia," kata Gus Mus.
Beliau mengisahkan, pernah berkunjung ke Jerman saat suhu minus 20 derajat. Begitu juga pengalamannya selama di Mesir yang panasnya luar biasa. Di Indonesia, tidak terlalu panas, juga tidak terlalu dingin. "Cara bersyukur yang terbaik ya dengan menjaga negeri ini," ujar Gus Mus.
Anugerah Allah untuk Indonesia
Tidak bermaksud memuji Indonesia berlebihan, tapi ini termasuk karunia besar Allah yang patut kita syukuri. Dari 195 negara yang diakui PBB, Indonesia adalah negara dengan jumlah muslim terbanyak di dunia. Data World Population Review menyebutkan, dari total 1,91 miliar populasi muslim di Dunia, Indonesia terbanyak dengan jumlah muslim 231 juta orang, disusul Pakistan posisi kedua 212 juta orang.
Indonesia dipuji dunia bukan hanya jumlah muslimnya yang dikenal moderat, negeri ini juga bertabur keindahan. Namun terkadang kita lupa untuk bersyukur. Mari kita lihat dari berbagai sisi.
Setiap negara tentu memiliki cuaca berbeda. Di Amerika Utara dan Eropa saat musim dingin, suhu bisa mencapai minus 40 derajat Celsius. Semua tumbuhan bisa mati kecuali pohon Cemara. Bahkan badai Salju sering terjadi di negeri tersebut.
Di Timur Tengah dan Afrika bagian Utara, musim panas super ekstrem bisa mencapai lebih 50 Derajat Celsius. Suhu panas itu tentu melumpuhkan aktivitas manusia. Padang pasir yang kering dan panas membuat orang-orang membayangkan sungai-sungai yang mengalir bagai Surga.
Syukurnya, kondisi itu tidak ditemukan di Indonesia. Yang ada adalah cuaca bersahabat. Saat musim hujan udara menjadi sangat sejuk, musim kemarau tidak terlalu panas, embusan angin masih terasa. Apalagi Indonesia dikelilingi pegunungan dan perbukitan. Hampir semua provinsi memilik pantai dan sungai-sungai yang mengalir indah, kebun dan taman-taman yang rindang.
Soal hasil bumi dan makanan jangan ditanya, tak terhitunhg jumlahnya. Semua jenis buah dan sayuran, umbi-umbian, kacang-kacangan, bunga dan rempah-rempah ada di Indonesia. Begitu juga hasil laut dan tambang melimpah ruah hingga membuat negara luar ingin "mencicipinya". "Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan?" (QS Ar-Rahman: 13)
Indonesia memang dikenal sebagai negara yang damai. Sejak Islam masuk ke Nusantara, para ulama penyebar Islam masuk ke negeri ini dengan cara damai, bukan lewat perang. Hingga sekarang kita menemukan orang-orang Indonesia dikenal sebagai orang-orang yang santun dan suka memaafkan. Sekalipun terjadi perselisihan atau beda pendapat, semuanya selesai dengan jalan musyawarah. Tidak ada dendam apalagi angkat senjata.
Ini baru sedikit karunia Allah untuk negeri ini. Benarlah apa yang disampaikan Habib Umar Bin Hafizh bahwa Indonesia adalah negeri yang dicintai Allah. Habib Umar pernah berkata, nikmat yang ada di Indonesia tidak lepas dari jasa ulama terdahulu yang sanadnya bersambung dengan Ahlul Bait Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam.
Indonesia tercatat sebagai salah satu negara paling banyak dihuni oleh Ahlul Bait keturunan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Menurut lembaga pencatat nasab dan silsilah para Habib di Indonesia, Ar-Rabithah Alawiyah, ada sekitar 20 juta orang di seluruh dunia yang menyandang gelar Habib dari 114 marga.
Yaman memang dikenal sebagai kampungnya Dzuriyyah Nabi karena di negara tersebut anak cucu keturunan Rasulullah banyak bermukim dan mengemban misi dakwah. Namun, populasi Habaib atau Sayyid di Indonesia jumlahnya cukup banyak. Ada sekitar satu juta lebih keturunan Nabi tinggal di negeri ini. Tentu hal ini membawa berkah untuk Indonesia.
Lihat saja, setiap kota bahkan penjuru kampung pasti ada taman-taman Surga (Majelis Taklim) yang diasuh oleh para Ulama. Bahkan di Kota-kota besar sering kita temui majelis dzikir, sholawatan, majelis Ilmu, takbligh akbar. Bahkan pondok pesantren dan rumah tahfiz yang mempelajari ilmu Al-Qur'an bertebar di penjuru Indonesia.
Banyak ulama menyebut Indonesia adalah serpihan Surga yang terjaga di dunia. Ulama kharismatik Yaman, Al-Habib Umar Bin Hafizh misalnya menyebut Indonesia adalah negeri paling dilembutkan Allah Ta'ala.
Ini bukan kebetulan, sekelas Habib Umar dalam satu kajiannya mengatakan bahwa negeri ini bergelimang kebaikan. Sesuatu yang patut kita syukuri.
"Negeri Indonesia ini sama seperti negara-negara Islam lainnya di masa sekarang ini banyak ujian, cobaan, musibah, fitnah yang terjadi. Tetapi, Indonesia dengan pujian syukur kepada Allah dengan kalimat Alhamdulillah dibanding negara-negara mana pun di muka bumi ini, Indonesia adalah negara paling dilembutkan dan paling dijaga oleh Allah Ta'ala," kata Habib Umar dalam satu kajian yang diterjemahkan oleh Habib Jindan Bin Novel Salim Jindan (pengasuh Al-Fachriyah Tangerang) beberapa waktu lalu.
KH A Musthofa Bisri (Gus Mus) juga pernah bercerita bahwa Grand Syaikh Mesir menyebut Indonesia sebagai serpihan Surga. Dalam pengajian di Pendapa Kabupaten Kudus dilansir dari portal Suara Nahdliyin, Gus Mus mengatakan bahwa keindahan yang dimiliki Indonesia patut disyukuri.
"Alhamdulillah, saya dikasih anugerah oleh Allah bisa berkeliling dunia. Dalam kesempatan itu, saya tidak menemukan negeri seindah Indonesia," kata Gus Mus.
Beliau mengisahkan, pernah berkunjung ke Jerman saat suhu minus 20 derajat. Begitu juga pengalamannya selama di Mesir yang panasnya luar biasa. Di Indonesia, tidak terlalu panas, juga tidak terlalu dingin. "Cara bersyukur yang terbaik ya dengan menjaga negeri ini," ujar Gus Mus.
Anugerah Allah untuk Indonesia
Tidak bermaksud memuji Indonesia berlebihan, tapi ini termasuk karunia besar Allah yang patut kita syukuri. Dari 195 negara yang diakui PBB, Indonesia adalah negara dengan jumlah muslim terbanyak di dunia. Data World Population Review menyebutkan, dari total 1,91 miliar populasi muslim di Dunia, Indonesia terbanyak dengan jumlah muslim 231 juta orang, disusul Pakistan posisi kedua 212 juta orang.
Indonesia dipuji dunia bukan hanya jumlah muslimnya yang dikenal moderat, negeri ini juga bertabur keindahan. Namun terkadang kita lupa untuk bersyukur. Mari kita lihat dari berbagai sisi.
Setiap negara tentu memiliki cuaca berbeda. Di Amerika Utara dan Eropa saat musim dingin, suhu bisa mencapai minus 40 derajat Celsius. Semua tumbuhan bisa mati kecuali pohon Cemara. Bahkan badai Salju sering terjadi di negeri tersebut.
Di Timur Tengah dan Afrika bagian Utara, musim panas super ekstrem bisa mencapai lebih 50 Derajat Celsius. Suhu panas itu tentu melumpuhkan aktivitas manusia. Padang pasir yang kering dan panas membuat orang-orang membayangkan sungai-sungai yang mengalir bagai Surga.
Syukurnya, kondisi itu tidak ditemukan di Indonesia. Yang ada adalah cuaca bersahabat. Saat musim hujan udara menjadi sangat sejuk, musim kemarau tidak terlalu panas, embusan angin masih terasa. Apalagi Indonesia dikelilingi pegunungan dan perbukitan. Hampir semua provinsi memilik pantai dan sungai-sungai yang mengalir indah, kebun dan taman-taman yang rindang.
Soal hasil bumi dan makanan jangan ditanya, tak terhitunhg jumlahnya. Semua jenis buah dan sayuran, umbi-umbian, kacang-kacangan, bunga dan rempah-rempah ada di Indonesia. Begitu juga hasil laut dan tambang melimpah ruah hingga membuat negara luar ingin "mencicipinya". "Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan?" (QS Ar-Rahman: 13)
Indonesia memang dikenal sebagai negara yang damai. Sejak Islam masuk ke Nusantara, para ulama penyebar Islam masuk ke negeri ini dengan cara damai, bukan lewat perang. Hingga sekarang kita menemukan orang-orang Indonesia dikenal sebagai orang-orang yang santun dan suka memaafkan. Sekalipun terjadi perselisihan atau beda pendapat, semuanya selesai dengan jalan musyawarah. Tidak ada dendam apalagi angkat senjata.
Ini baru sedikit karunia Allah untuk negeri ini. Benarlah apa yang disampaikan Habib Umar Bin Hafizh bahwa Indonesia adalah negeri yang dicintai Allah. Habib Umar pernah berkata, nikmat yang ada di Indonesia tidak lepas dari jasa ulama terdahulu yang sanadnya bersambung dengan Ahlul Bait Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam.
Indonesia tercatat sebagai salah satu negara paling banyak dihuni oleh Ahlul Bait keturunan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Menurut lembaga pencatat nasab dan silsilah para Habib di Indonesia, Ar-Rabithah Alawiyah, ada sekitar 20 juta orang di seluruh dunia yang menyandang gelar Habib dari 114 marga.
Yaman memang dikenal sebagai kampungnya Dzuriyyah Nabi karena di negara tersebut anak cucu keturunan Rasulullah banyak bermukim dan mengemban misi dakwah. Namun, populasi Habaib atau Sayyid di Indonesia jumlahnya cukup banyak. Ada sekitar satu juta lebih keturunan Nabi tinggal di negeri ini. Tentu hal ini membawa berkah untuk Indonesia.
Lihat saja, setiap kota bahkan penjuru kampung pasti ada taman-taman Surga (Majelis Taklim) yang diasuh oleh para Ulama. Bahkan di Kota-kota besar sering kita temui majelis dzikir, sholawatan, majelis Ilmu, takbligh akbar. Bahkan pondok pesantren dan rumah tahfiz yang mempelajari ilmu Al-Qur'an bertebar di penjuru Indonesia.