Tsauban: Jangan Kabari Rasulullah

Jum'at, 12 Juni 2020 - 16:22 WIB
"Wahai ayah! Jika malam ini aku berpulang ke rahmatullah, tolong jangan kabari Nabi malam ini. Aku kasihan bila beliau harus kembali datang kedua kali ke sini!"

Sang ayah mengangguk-angguk berkaca-kaca. Tak berapa lama. Takdir Sang Maha Pencipta pun berlaku atas anak muda itu. Di malam itu, pencinta Rasulullah itu pun mengembuskan nafas terakhirnya. Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Tsauban pun wafat di malam itu juga.

Keesokan harinya, tersiarlah kabar bahwa sahabat muda itu telah wafat. Rasulullah yang mendengar kabar itu segera mendatangi rumah Tsauban.

Rasulullah menemui kedua orang tuanya. Beliau mempertanyakan mengapa tidak segera mengabari Rasulullah di malam itu juga. Orang tua Tsauban mengatakan, "Duhai Rasulullah maafkan kami! Tsauban begitu sangat mencintai dan merindukan Anda. Setiap saat bibirnya senantiasa bersalawat padamu".

Tadi malam sebelum ajal menjemput dia berwasiat agar tidak mengabarkan kematiannya, sebab dia tidak ingin menyusahkanmu. Saking cintanya pada Anda dia khawatir jika Anda kembali mendatangi rumah kami di tengah malam. Anda akan dicelakai oleh musuh yang senantiasa ingin mencelakai Anda, duhai Rasulullah. Begitulah wasiat putra kami duhai Rasulullah !"

Demi mendengar hal itu, Rasulullah pun mengangkat kedua tangannya mendoakan bagi sahabat mudanya itu yang rasa cinta dan kerinduannya sungguh sangat luar biasa pada Rasulullah.

Hingga, rasa penjagaannya atas keselamatan Rasulullah mengalahkan dahsyatnya kerinduan untuk berjumpa dengan kekasih hatinya itu.

Begitulah cinta Tsauban dengan Rasulullah . Bagaimana cinta kita terhadap Rasulullah? Adakah sedahsyat itu? ( )

Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala aali sayyidina Muhammad
(rhs)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang mengerjakan shalat Isya' secara berjamaah, itu seperti beribadah setengah malam. Dan barangsiapa yang mengerjakan shalat Isya' dan Subuh secara berjamaah, maka ia seperti beribadah semalam penuh.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 468)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More