Haji Mabrur: Penyembelihan Kurban Adalah Mengurbankan Hawa Nafsu

Jum'at, 15 Juli 2022 - 11:26 WIB
Kekuatan ini berasal dari percikan cahaya Tuhan (Nur Ilahi) yang terletak pada akal sehat. Jika kekuatan Tuhan ini mampu menakhlukkan tiga kekuatan hawa nafsu di atas, maka akan membentuk citra kemanusiaan yang sempurna. Sebaliknya, jika kekuatan hawa nafsu yang menjadi pemenang, maka yang akan terbentuk adalah individu yang secara ruhaniah tak lebih seperti bintang buas.

Ketiga kekuatan tersebut harus diperangi karena menyebabkan manusia kehilangan sifat-sifat kemanusiaannya. Jika manusia kehilangan sifat-sifat kemanusiaannya, maka hati, mata dan telinga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya ( QS. Al-A’raf [17] : 179). Allah Taala berfirman:

وَلَـقَدۡ ذَرَاۡنَا لِجَـهَنَّمَ كَثِيۡرًا مِّنَ الۡجِنِّ وَالۡاِنۡسِ‌ ‌ۖ لَهُمۡ قُلُوۡبٌ لَّا يَفۡقَهُوۡنَ بِهَا وَلَهُمۡ اَعۡيُنٌ لَّا يُبۡصِرُوۡنَ بِهَا وَلَهُمۡ اٰذَانٌ لَّا يَسۡمَعُوۡنَ بِهَا ؕ اُولٰۤٮِٕكَ كَالۡاَنۡعَامِ بَلۡ هُمۡ اَضَلُّ‌ ؕ اُولٰۤٮِٕكَ هُمُ الۡغٰفِلُوۡنَ

Artinya: Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah. (QS Al-araf : 179)



Dengan menyembelih kurban, sesungguhnya kita disadarkan kembali untuk selalu membangkitkan Quwwatu Rabbaniyyah. Artinya bahwa yang harus disembelih dan dikurbankan hakikatnya tidak hanya hewan ternak. Kambing, sapi, unta dan binatang ternak lainnya hanyalah simbol dari obyek penyembelihan kurban. Dengan merobohkan hawa nafsu, maka akan tampak keindahan Allah, dan makin besar kerinduan kepada-Nya, maka akan semakin dekat dia di sisi-Nya.

Kurban adalah simbol totalisan penyerahan diri, sebagai upaya mendekatkan diri kepada Tuhan yang diiringi dengan sikap pasrah. Dengan melakukan ibadah haji mestinya memberikan kesadaran bahwa keimanan sejati dibuktikan dengan kesediaan dalam melakukan pengorbanan dengan menyembelih “nafsu kebinatangan”.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
cover top ayah
وَاَنَّهٗ هُوَ اَضۡحَكَ وَاَبۡكٰىۙ
dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,

(QS. An-Najm Ayat 43)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More