Sebelum Wafat, 2 Sahabat Nabi SAW Ini Minta Pakaian Baru Padahal di Mahsyar Semua Tanpa Baju
Rabu, 10 Agustus 2022 - 14:43 WIB
Di dalam shahihain, terdapat hadits ‘Aisyah yang menggambarkan peristiwa ini. Yaitu sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
يُحْشَرُ النَّاسُ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ جَمِيْعًا يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ فَقَالَ الْأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يُهِمَّهُمْ ذَاكِ
“Manusia digiring (di Padang Mahsyar) dalam keadaan tidak mengenakan sandal (pelindung kaki), telanjang dan masih berkulup (belum dikhitan)”.
Lalu ‘Aisyah berkata: Aku bertanya, ”Laki-laki dan perempuan semuanya? Sebagian mereka melihat sebagian lainnya?”
Maka beliau SAW menjawab : “Keadaannya lebih mengerikan dari membuat mereka berpikir demikian“.[Muttafaqun ‘alaih].
Demikianlah, setiap orang sibuk dengan dirinya masing-masing, sebagaimana dijelaskan Allah di dalam firmanNya :
فَإِذَا جَاءَتِ الصَّاخَّةُ ﴿٣٣﴾ يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ ﴿٣٤﴾ وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ ﴿٣٥﴾ وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ ﴿٣٦﴾ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ
"Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkalala yang kedua), pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka, pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya." [ QS Abasa/80 :33-37].
Namun kemudian, menurut Penjelasan Syaikh Ibnu ‘Utsaimin dalam Syarhu al Aqidah al Wasithiyah, mereka diberi pakaian juga. Dan seseorang yang pertama kali diberi pakaian adalah Nabi Ibrahim, sebagaimana disebutkan dalam sabda beliau SAW:
وَأَوَّلُ مَنْ يُكْسَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِبْرَاهِيمُ
Orang pertama yang diberi pakaian pada hari Kiamat adalah Nabi Ibrahim .[HR al Bukhari].
Nah, rupanya itulah yang dipahami Abu Sa’id al Khudri ra mengapa ia meminta pakaian terbaiknya. Begitu juga Mu’adz bin Jabal ra ketika meminta agar ibunya juga diberi pakaian yang bagus.
يُحْشَرُ النَّاسُ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ جَمِيْعًا يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ فَقَالَ الْأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يُهِمَّهُمْ ذَاكِ
“Manusia digiring (di Padang Mahsyar) dalam keadaan tidak mengenakan sandal (pelindung kaki), telanjang dan masih berkulup (belum dikhitan)”.
Lalu ‘Aisyah berkata: Aku bertanya, ”Laki-laki dan perempuan semuanya? Sebagian mereka melihat sebagian lainnya?”
Maka beliau SAW menjawab : “Keadaannya lebih mengerikan dari membuat mereka berpikir demikian“.[Muttafaqun ‘alaih].
Demikianlah, setiap orang sibuk dengan dirinya masing-masing, sebagaimana dijelaskan Allah di dalam firmanNya :
فَإِذَا جَاءَتِ الصَّاخَّةُ ﴿٣٣﴾ يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ ﴿٣٤﴾ وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ ﴿٣٥﴾ وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ ﴿٣٦﴾ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ
"Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkalala yang kedua), pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka, pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya." [ QS Abasa/80 :33-37].
Namun kemudian, menurut Penjelasan Syaikh Ibnu ‘Utsaimin dalam Syarhu al Aqidah al Wasithiyah, mereka diberi pakaian juga. Dan seseorang yang pertama kali diberi pakaian adalah Nabi Ibrahim, sebagaimana disebutkan dalam sabda beliau SAW:
وَأَوَّلُ مَنْ يُكْسَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِبْرَاهِيمُ
Orang pertama yang diberi pakaian pada hari Kiamat adalah Nabi Ibrahim .[HR al Bukhari].
Nah, rupanya itulah yang dipahami Abu Sa’id al Khudri ra mengapa ia meminta pakaian terbaiknya. Begitu juga Mu’adz bin Jabal ra ketika meminta agar ibunya juga diberi pakaian yang bagus.
(mhy)