Ali Akbar Mirip Nabi Muhammad SAW, Syahid di Karbala setelah Kumandangkan Azan

Kamis, 11 Agustus 2022 - 14:43 WIB
Kami Ahlul Bait yang dimuliakan Nabi

Akan kutikam kalian dengan lembingku ini hingga kalian terkapar mati

Akan kutebas kalian dengan pedangku ini untuk melindungi Ayahku Ali

Dengan suatu tebasan pemuda Hasyimi

Demi Allah, diatur oleh anak Ziyad, aku tak sudi”



Pertempuran yang begitu hebat telah membuat jumlah pejuang yang gugur makin bertambah, Ali Akbar yang badannya sudah penuh luka, kembali menghadap ayahnya sambil berkata, “Ayah rasa haus telah membuatku lelah; berat pedang ini telah menguras tenagaku. Adakah air yang bisa kuteguk?”

Sayyidina Husein menangis melihat penderitaan putranya, lalu ia berkata, “Wahai anakku, kembalilah ke medan pertempuran. Aku berharap sebelum masuk sore hari kakekmu (Rasulullah SAW) akan memberimu minum dari gelas yang bening, yang tidak akan membuatmu haus untuk selama-lamanya.”

Kalimat-kalimat lembut yang meluncur dari ayahnya membuat hati Ali Akbar bagaikan disirami tetesan air yang menyejukkan. la pun kembali ke medan pertempuran dengan gagahnya. Orang-orang Kufah yang hendak membunuhnya merasa takut berhadapan dengan Ali Akbar, karena Ali Akbar sangat menyerupai Rasulullah SAW.

Kumandangkan Adzan

Ali Husayn al-Ali dalam bukunya berjudul "Karbala and Ashura" mengisahkan pada pagi hari Asyura, Husein meminta putranya itu untuk mengumandangkan azan.

Husein dan banyak wanita di tenda mereka mulai menangis ketika Ali Akbar mulai mengumandangkan Azan. Mereka mendapat firasat bahwa itu mungkin kali terakhir mereka mendengar Ali Akbar mengumandangkan Azan.

Ali Akbar berdiri di depan ayahnya setelah sholat Zuhur dan berkata: "Ayah saya mohon izin untuk pergi dan memerangi musuh-musuh Islam."



Ayahnya memberinya izin dan berkata, "Semoga Allah bersamamu! Tapi Akbar, kamu tahu betapa ibu, saudara perempuan, dan bibimu mencintaimu. Pergi dan ucapkan selamat tinggal kepada mereka."

Ali Akbar masuk ke tenda ibunya, Ummi Layla. Setiap kali dia ingin keluar dari tenda, ibu, bibi, dan saudara perempuannya akan menarik jubahnya dan berkata, "Wahai Akbar, Bagaimana kami akan hidup tanpamu?" Husein harus memohon dengan segala cara untuk melepaskan Ali Akbar.

Sayyidina Husein membantu putranya menaiki kudanya. Saat Akbar mulai melaju menuju medan perang, dia mendengar langkah kaki di belakangnya. Dia menoleh ke belakang dan melihat ayahnya. Dia berkata: "Ayah, kami telah mengucapkan selamat tinggal. Mengapa kamu berjalan di belakangku?"

Husein menjawab, "Anakku jika kamu memiliki anak seperti dirimu maka kamu pasti akan mengerti!"

Menurut Bal'ami, Ali Akbar menyerang musuh sepuluh kali dan membunuh dua atau tiga dari mereka setiap kali. Umar bin Sa'ad memerintahkan tentaranya untuk membunuhnya, dengan berkata, "Ketika dia meninggal, Husein tidak akan mau hidup! Ali Akbar adalah nyawa Husein."

Sementara beberapa tentara menyerang Ali Akbar, Murrah bin Munqad melemparkan tombak ke dada Ali Akbar. Murrah ibn Munqad kemudian mematahkan bagian kayu dari tombak tersebut dan meninggalkan bilahnya di dada Ali Akbar, sehingga membuatnya semakin kesakitan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا يَسۡخَرۡ قَوۡمٌ مِّنۡ قَوۡمٍ عَسٰٓى اَنۡ يَّكُوۡنُوۡا خَيۡرًا مِّنۡهُمۡ وَلَا نِسَآءٌ مِّنۡ نِّسَآءٍ عَسٰٓى اَنۡ يَّكُنَّ خَيۡرًا مِّنۡهُنَّ‌ۚ وَلَا تَلۡمِزُوۡۤا اَنۡفُسَكُمۡ وَلَا تَنَابَزُوۡا بِالۡاَلۡقَابِ‌ؕ بِئۡسَ الِاسۡمُ الۡفُسُوۡقُ بَعۡدَ الۡاِيۡمَانِ‌ ۚ وَمَنۡ لَّمۡ يَتُبۡ فَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوۡنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.

(QS. Al-Hujurat Ayat 11)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More