Dialog Al-Walid dengan Abu Jahal untuk Menggembosi Dakwah Rasulullah SAW

Sabtu, 10 September 2022 - 14:28 WIB
بَلْ قَالُوا أَضْغَاثُ أَحْلَامٍ بَلِ افْتَرَاهُ بَلْ هُوَ شَاعِرٌ فَلْيَأْتِنَا بِآيَةٍ كَمَا أُرْسِلَ الْأَوَّلُونَ

Bahkan mereka berkata(pula): “(Al Qur'an itu adalah) mimpi-mimpi yang kalut, malah diada-adakannya, bahkan ia sendiri seorang penyair, maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita suatu mu’jizat, sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu diutus”. (QS al Anbiyaa`/21:5).



Orang-orang Quraisy itu kebingungan. Mereka tidak mengetahui, apa yang seharusnya mereka katakan tentangnya. Semua perkataan mereka batil, karena semua yang keluar dari yang haq adalah salah.

Allah Azza wa Jalla berfirman :

انْظُرْ كَيْفَ ضَرَبُوا لَكَ الْأَمْثَالَ فَضَلُّوا فَلَا يَسْتَطِيعُونَ سَبِيلًا

Lihatlah bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan terhadapmu; karena itu mereka menjadi sesat dan tidak dapat lagi menemukan jalan (yang benar). ( QS al Israa`/17 :48).

Tokoh Quraisy

Al-Walid ibn Al-Mughirah adalah tokoh sepuh Quraisy, penentang dakwah Rasulullah SAW pada masa-masa awal kenabian. Ada lebih dari 100 ayat dalam Al-Qur'an yang membicarakan dirinya.

Ibnu 'Abbas ra berkata, “Tak ada seorang pun yang pernah dihinakan di dalam Al-Qur'an melebihi kehinaan Al-Walid ibn Al-Mughirah." Kitab-kitab tafsir dipenuhi oleh namanya.

Nama lengkapnya adalah Al-Walid ibn Al-Mughirah ibn Abdullah ibn Umar ibn Makhzum ibn Yagzhah ibn Murrah ibn Ka'ab ibn Lu'ay ibn Ghalib ibn Fihr ibn Malik. Ibunya bernama Shakhrah binti Al-Harits ibn Abdullah ibn Abd Syams.

Al-Walid lahir di Kota Mekkah pada 95 tahun sebelum hijrah, yaitu 530 M, dan meninggal pada 622 M. Dengan demikian, ketika dakwah Islam baru memancarkan sinarnya, Al-Walid sudah berkedudukan sebagai sesepuh serta dituakan, baik dalam internal kabilah Quraisy maupun oleh penduduk Mekkah pada umumnya.

Sehari-hari, dia biasa dipanggil Abd Syams atau Abu 'Abd Syams. Dilatarbelakangi kedudukannya yang terpandang, beberapa gelar (lagab) kehormatan disematkan pada dirinya.

Ia merasa orang yang lebih berhak atas kenabian. Itu sebabnya ia memprotes mengapa yang diangkat menjadi rasul dan menerima wahyu Al-Qur'an bukan dirinya.

“Wahai Muhammad, jika kenabian (nubuwwah) itu benar, tentu orang yang paling berhak mendapatkannya adalah aku, bukan engkau! Sebab, aku lebih tua dan lebih kaya daripada dirimu," ujarnya kepada Rasulullah SAW .

Selanjutnya, dalam banyak kesempatan, Al-Walid dan para pembesar Quraisy lainnya juga menebar wacana di tengah masyarakat bahwa wahyu Al-Qur'an bisa diturunkan kepada siapa saja, bukan hanya monopoli Muhammad.



Oleh karena itu, ketika Rasulullah SAW mengajak mereka beriman, mereka menolak mentah-mentah dengan logika bahwa mereka dan Muhammad sama-sama orang Arab, sama-sama orang Quraisy. “Lantas, mengapa harus Muhammad yang diistimewakan?" seru mereka.

Sebenarnya, dalam hati kecilnya, Al-Walid mengagumi Al-Qur'an. Dia terpesona dengan keindahan bahasa dan susunan kalimatnya. Nuraninya berbisik bahwa kata-kata dalam Al-Qur'an tak mungkin berasal dari karangan manusia. Bahkan, pujangga terhebat sekalipun takkan mampu merangkai kalimat seperti itu. Namun, lagi-lagi kesombongan diri sering kali membungkam hati nurani. Hidayah yang nyaris menyentuh kalbu Al-Walid sirna seketika saat bercak-bercak kesombongan menutupi mata hatinya.

Abu Jahal
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terbiasa membaca doa: YA MUQALLIBAL QULUUB TSABBIT QALBII 'ALAA DIINIKA (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku berada di atas agamamu). Kemudian aku pun bertanya, Wahai Rasulullah, kami beriman kepadamu dan kepada apa yang anda bawa. Lalu apakah anda masih khawatir kepada kami? Beliau menjawab: Ya, karena sesungguhnya hati manusia berada di antara dua genggaman tangan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Dia bolak-balikkan menurut yang dikehendaki-Nya.

(HR. Tirmidzi No. 2066)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More