Begini Doa Malaikat untuk Orang yang Tidur Malam dalam Keadaan Suci
Kamis, 03 November 2022 - 16:40 WIB
Malaikat seringkali mendoakan hamba yang berbuat bajik. Malaikat misalnya, mendoakan orang yang berinfak, duduk di masjid menunggu sholat, dan banyak lagi. Orang yang tidur malam dalam keadaan suci juga didoakan malaikat.
Hal ini ditulis Dr Fadhl Ilahi bin Syaikh Zhuhur Ilahi dalam bukunya berjudul "Man Tushallii ‘alaihimul Malaa-ikatu wa Man Tal‘anuhum" dan diterjemahkan Beni Sarbeni menjadi "Orang-Orang Yang Di Do’akan Malaikat" (Pustaka Ibnu Katsir).
Al-Imam ath-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda:
طَهِّّرُوْا هَذِهِ اْلأَجْسَادَ طَهَّرَكُمُ اللهُ، فَإِنَّهُ لَيْسَ مِنْ عَبْدٍ يَبِيْتُ طَاهِرًا إِلاَّ بَاتَ مَعَهُ فِيْ شِعَارِهِ مَلَكٌ، لاَ يَنْقَلِبُ سَاعَةً مِنَ اللَّيْلِ إِلاَّ قَالَ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا.
“Sucikanlah badan-badan kalian, semoga Allah mensucikan kalian, karena tidak ada seorang hamba pun yang tidur malam dalam keadaan suci melainkan satu Malaikat akan bersamanya di dalam syi’aar, tidak satu saat pun dia membalikkan badannya melainkan satu Malaikat akan berkata: ‘Ya Allah, ampunilah hamba-Mu ini, karena ia tidur malam dalam keadaan suci.’”
Tentang syi‘aaruhu شِعَارُهُ Al-Hafizh al-Mundziri dalam At-Targhiib wat Tarhiib berkata: “الشِّعَارُ (asy-syi‘aar) dengan syin yang dikasrahkan, maknanya adalah segala sesuatu yang ada pada badan berupa pakaian dan yang lainnya.”
Selanjutnya, Al-Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Ibnu ‘Umar ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ بَاتَ طَاهِرًا بَاتَ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ، فَلَمْ يَسْتَيْقِظْ إِلاَّ قَالَ الْمَلَكُ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فُلاَنٍ، فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا.
“Barangsiapa yang tidur dalam kedaan suci, maka Malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dan tidaklah ia bangun melainkan Malaikat berdo’a: ‘Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena ia tidur dalam keadaan suci.’”
Dr Fadhl Ilahi bin Syaikh Zhuhur Ilahi mengatakan di antara kandungan yang dapat kita petik dari kedua hadis di atas adalah: Pertama, malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Kedua, malaikat yang diutus oleh Allah SWT memohon ampunan kepada-Nya setiap ia membalikkan badannya pada malam hari dan ketika ia bangun dari tidurnya.
Bahkan bukan ini saja. Ada riwayat lain yang menunjukkan keutamaan orang yang tidur malam dalam keadaan bersuci. Imam Ahmad dan Imam Abu Dawud dari Sahabat Mu’adz bin Jabal ra, Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَبِيْتُ عَلَى ذِكْرٍ طَاهِرًا فَيَتَعَارُّ مِنَ اللَّيْلِ فَيَسْأَلُ اللهَ خَيْرًا مِنَ الدُّنْياَ وَاْلآخِرَةِ إِلاَّ أَعْطَاهُ إِياَّهُ.
“Tidaklah seorang muslim bermalam dalam keadaan berzikir kepada Allah dan dalam keadaan suci, lalu ia bangun pada suatu malam dan berdoa memohon kebaikan dunia atau akhirat kepada Allah melainkan Allah akan mengabulkan permintaannya.”
Hadis tersebut menginformasikan bahwa tidur dalam keadaan suci termasuk di antara sebab sebuah doa dikabulkan oleh Allah SWT.
Hal ini ditulis Dr Fadhl Ilahi bin Syaikh Zhuhur Ilahi dalam bukunya berjudul "Man Tushallii ‘alaihimul Malaa-ikatu wa Man Tal‘anuhum" dan diterjemahkan Beni Sarbeni menjadi "Orang-Orang Yang Di Do’akan Malaikat" (Pustaka Ibnu Katsir).
Al-Imam ath-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda:
طَهِّّرُوْا هَذِهِ اْلأَجْسَادَ طَهَّرَكُمُ اللهُ، فَإِنَّهُ لَيْسَ مِنْ عَبْدٍ يَبِيْتُ طَاهِرًا إِلاَّ بَاتَ مَعَهُ فِيْ شِعَارِهِ مَلَكٌ، لاَ يَنْقَلِبُ سَاعَةً مِنَ اللَّيْلِ إِلاَّ قَالَ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا.
“Sucikanlah badan-badan kalian, semoga Allah mensucikan kalian, karena tidak ada seorang hamba pun yang tidur malam dalam keadaan suci melainkan satu Malaikat akan bersamanya di dalam syi’aar, tidak satu saat pun dia membalikkan badannya melainkan satu Malaikat akan berkata: ‘Ya Allah, ampunilah hamba-Mu ini, karena ia tidur malam dalam keadaan suci.’”
Tentang syi‘aaruhu شِعَارُهُ Al-Hafizh al-Mundziri dalam At-Targhiib wat Tarhiib berkata: “الشِّعَارُ (asy-syi‘aar) dengan syin yang dikasrahkan, maknanya adalah segala sesuatu yang ada pada badan berupa pakaian dan yang lainnya.”
Selanjutnya, Al-Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Ibnu ‘Umar ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ بَاتَ طَاهِرًا بَاتَ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ، فَلَمْ يَسْتَيْقِظْ إِلاَّ قَالَ الْمَلَكُ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فُلاَنٍ، فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا.
“Barangsiapa yang tidur dalam kedaan suci, maka Malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dan tidaklah ia bangun melainkan Malaikat berdo’a: ‘Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena ia tidur dalam keadaan suci.’”
Dr Fadhl Ilahi bin Syaikh Zhuhur Ilahi mengatakan di antara kandungan yang dapat kita petik dari kedua hadis di atas adalah: Pertama, malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Kedua, malaikat yang diutus oleh Allah SWT memohon ampunan kepada-Nya setiap ia membalikkan badannya pada malam hari dan ketika ia bangun dari tidurnya.
Bahkan bukan ini saja. Ada riwayat lain yang menunjukkan keutamaan orang yang tidur malam dalam keadaan bersuci. Imam Ahmad dan Imam Abu Dawud dari Sahabat Mu’adz bin Jabal ra, Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَبِيْتُ عَلَى ذِكْرٍ طَاهِرًا فَيَتَعَارُّ مِنَ اللَّيْلِ فَيَسْأَلُ اللهَ خَيْرًا مِنَ الدُّنْياَ وَاْلآخِرَةِ إِلاَّ أَعْطَاهُ إِياَّهُ.
“Tidaklah seorang muslim bermalam dalam keadaan berzikir kepada Allah dan dalam keadaan suci, lalu ia bangun pada suatu malam dan berdoa memohon kebaikan dunia atau akhirat kepada Allah melainkan Allah akan mengabulkan permintaannya.”
Hadis tersebut menginformasikan bahwa tidur dalam keadaan suci termasuk di antara sebab sebuah doa dikabulkan oleh Allah SWT.
(mhy)