Mengenal Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, Simbolnya Para Wali

Rabu, 09 November 2022 - 20:42 WIB
Ibnu Qudamah berkata:

دخلنا بغداد سنة إحدى وستين وخمسمائة فإذا الشيخ عبد القادر ممن انتهت إليه الرئاسة بها علمًا وعملاً ومالاً واستفتاء. وكان يكفي طالب العلم عن قصد غيره من كثرة ما اجتمع فيه من العلوم، والصبر على المشتغلين، وسعة الصدر وكان ملء العين، وجمع الله فيه أوصافا جميلة، وأحوالا عزيزة، وما رأيت بعده مثله

"Kami masuk Baghdad Tahun 561 H. Ternyata Syaikh Abdul Qadir termasuk orang yang mencapai puncak kepemimpinan dalam ilmu, amal, harta dan fatwa. Penuntut ilmu tidak perlu lagi menuju kepada yang lainnya karena banyaknya ilmu, kesabaran terhadap penuntut ilmu, dan kelapangan dada pada diri beliau."

Orangnya berpandangan jauh. Beliau telah mengumpulkan sifat-sifat yang mulia, dan keadaan yang agung. Saya tak melihat ada orang yang seperti dirinya setelahnya."

Ibnu Taimiyah berkata:

كان ‌يعظم ‌الأمر ‌والنهي ‌ويوصي ‌باتباع ‌ذلك

"Beliau adalah sosok yang mengagungkan perintah dan larangan dalam agama dan memerintahkan (orang lain) untuk mengikuti yang demikian."

Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata:

كان الشيخ عبد القادر متمسكاً بقوانين الشريعة, يدعو إليها وينفر عن مخالفتها، ويشغل الناس فيها مع تمسكه بالعبادة والمجاهدة

"Syaikh Abdul Qadir adalah orang yang berpegang teguh kepada syariat, menyeru kepadanya dan meninggalkan mereka yang menyelisihi syariat. Ia menyibukkan diri bersama orang banyak pada penegakkan syariat disertai ibadah dan kesungguhan."

Imam Asy-Sya'rani berkata:

طريقته التوحيد وصفاً وحكماً وحالاً وتحقيقه الشرع ظاهرا وباطناً

"Jalan yang ia tempuh adalah tauhid, sufi, hikmah dan selalu mengikuti syariat secara zahir dan batin."

(bersambung)!

Referensi:

1. Al-Bidayah wa Nihayah (16/420

2. Dzail Thabaqat Hanabilah (2/196)

3. Majmu' Fatawa (8/306)

4. Siyar A'lam Nubala (20/439-446)

Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Dua kalimat yang ringan diucapkan tetapi berat timbangannya, dan disenangi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala Yang Maha Pengasih yaitu, Subhanallah wa Bihamdihi Subhaanallaahil Azhim (Maha Suci Allah dengan segala pujian-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung).

(HR. Muslim No. 4860)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More