Tafsir Surat Al-Hujarat Ayat 13 yang Dibaca Ghanim Al-Muftah pada Pembukaan Piala Dunia 2022

Selasa, 22 November 2022 - 05:15 WIB
Pilihan surat Al-Hujarat ayat 13 dirasa tepat untuk event yang melibatkan banyak manusia dari berbagai penjuru dunia. Foto/Ilustrasi: Dok. SINDOnews
Brand Ambassador Piala Dunia 2022 Ghanim Al-Muftah tampil melantunkan ayat suci Al-Qur'an Surat Al-Hujurat ayat 13 pada Pembukaan Piala Dunia 2022 Qatar di Stadion Al Bayt, Al Khor, pada Minggu malam (20/11/2022). Pilihan ayat ini dirasa tepat untuk event yang melibatkan banyak manusia dari berbagai penjuru dunia itu. Allah SWT berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. ( QS Al-Hujurat : 13)



Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan Allah SWT menceritakan kepada manusia bahwa Dia telah menciptakan mereka dari diri yang satu dan darinya Allah menciptakan istrinya, yaitu Adam dan Hawa , kemudian Dia menjadikan mereka berbangsa-bangsa.

Pengertian bangsa dalam bahasa Arab adalah sya'bun yang artinya lebih besar daripada kabilah, sesudah kabilah terdapat tingkatan-tingkatan lainnya yang lebih kecil seperti fasa-il (puak), 'asya-ir (Bani), 'ama-ir, Afkhad, dan lain sebagainya.

Menurut suatu pendapat, yang dimaksud dengan syu'ub ialah kabilah-kabilah yang non-Arab. Sedangkan yang dimaksud dengan kabilah-kabilah ialah khusus untuk bangsa Arab, seperti halnya kabilah Bani Israil disebut Asbat.

Ibnu Katsir menjelaskan pada garis besarnya semua manusia bila ditinjau dari unsur kejadiannya —yaitu tanah liat— sampai dengan Adam dan Hawa sama saja.

Sesungguhnya perbedaan keutamaan di antara mereka karena perkara agama, yaitu ketaatannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena itulah sesudah melarang perbuatan menggunjing dan menghina orang lain, Allah SWT berfirman mengingatkan mereka, bahwa mereka adalah manusia yang mempunyai martabat yang sama.



Dalam Tafsir as-Sa'di oleh Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di juga dijelaskan Allah memberitahukan bahwa Dia menciptakan anak cucu Adam dari asal usul dan diri yang satu, semua keturunan Adam berasal dari lelaki dan perempuan yang silsilah semuanya merujuk pada Adam dan Hawa.

Allah mengembangbiakkan dari keduanya lelaki dan perempuan yang banyak, mereka kemudian disebar dan dijadikan “berbangsa-bangsa dan bersuku-suku,” yakni suku-suku nyang besar dan kecil. Yang demikian itu bertujuan agar saling mengenal satu sama lain, sebab andai masing-masing orang menyendiri, tentu tidak akan tercapai tujuan saling mengenal satu sama lain yang bisa menimbulkan saling tolong menolong, bahu-membahu, saling mewarisi satu sama lain serta menunaikan hak-hak kerabat.

Adanya manusia dijadikan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku bertujuan agar berbagai hal positif tersebut bisa terwujud yang bergantung pada proses saling mengenal satu sama lain serta pemaduan nasab.

Paling Mulia

Menafsiri firman Allah SWT: "Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa", Ibnu Katsir menjelaskan sesungguhnya kalian berbeda-beda dalam keutamaan di sisi Allah hanyalah dengan ketakwaan, bukan karena keturunan dan kedudukan.

Sehubungan dengan hal ini banyak hadis Rasulullah SAW yang menerangkannya.

Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai orang yang paling mulia, siapakah dia sesungguhnya? Maka Rasulullah SAW menjawab: "Orang yang paling mulia di antara mereka di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa."

Mereka mengatakan, "Bukan itu yang kami maksudkan."



Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang paling mulia ialah Yusuf Nabi Allah, putra Nabi Allah dan juga cucu Nabi Allah, yaitu kekasih Allah. Mereka mengatakan, "Bukan itu yang kami maksudkan."

Rasulullah SAW balik bertanya, "Kamu maksudkan adalah tentang kemuliaan yang ada di kalangan orang-orang Arab?"

Mereka menjawab, "Ya."

Maka Rasulullah SAW bersabda: "Orang-orang yang terhormat dari kalian di masa Jahiliyah adalah juga orang-orang yang terhormat dari kalian di masa Islam jika mereka mendalami agamanya."

Imam Bukhari meriwayatkan hadis ini bukan hanya pada satu tempat melainkan melalui berbagai jalur dari Abdah ibnu Sulaiman. Imam Nasai meriwayatkannya di datem kitab tafsir, dari Ubaidah ibnu Umar Al-Umari dengan sanad yang sama.

Hadis lain diriwayatkan Imam Muslim, dari Abu Hurairah ra yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian dan harta kalian, tetapi Dia memandang kepada hati dan amal perbuatan kalian."

Selanjutnya, Imam Ahmad meriwayatkan hadis dari Abu Dzar yang mengatakan bahwa sesungguhnya Nabi SAW pernah bersabda kepadanya: "Perhatikanlah, sesungguhnya kebaikanmu bukan karena kamu dari kulit merah dan tidak pula dari kulit hitam, melainkan kamu beroleh keutamaan karena takwa kepada Allah."

Al-Bazzar juga meriwayatkan dari Huzaifah ra yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: "Kamu sekalian adalah anak-anak Adam, dan Adam diciptakan dari tanah; untuk itu hendaklah suatu kaum tidak lagi membangga-banggakan orang-orang tuanya, atau benar-benar mereka lebih rendah dari serangga tanah menurut Allah SWT."

(mhy)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Umar bin Al Khaththab, Nabi shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:  Maukah kalian aku beritahu pemimpin kalian yang terbaik dan pemimpin kalian yang terburuk?  Pemimpin yang terbaik adalah mereka yang kalian cintai, dan mereka mencintai kalian, kalian mendoakan kebaikan kepada mereka, dan mereka pun mendoakan kebaikan kepada kalian,  Sedangkan pemimpin kalian yang terburuk adalah mereka yang kalian benci, dan merekapun membenci kalian, kalian melaknat mereka, dan mereka pun melaknat kalian.

(HR. Tirmidzi No. 2190)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More