Mengapa Sholat Disebut Bermakna Instrumental? Begini Penjelasan Nurcholish Madjid

Kamis, 12 Januari 2023 - 20:48 WIB
tentang nasib orang-orang yang berdosa:

"Apa yang membawa kamu ke neraka?"

Sahut mereka, "Dahulu kami tidak termasuk

orang-orang yang sholat,

Dan tidak pula kami pernah

memberi makan orang-orang melarat

Lagi pula kami dahulu terlena bersama mereka yang terlena

Dan kami dustakan adanya hari pembalasan

Sampai datang kepada kami saat keyakinan (mati)." ( QS al-Muddatstsir/74 :38-47).

Maka, kata Cak Nur, secara tegas, yang membuat orang-orang itu "masuk neraka" ialah karena mereka tidak pernah sholat yang menanamkan dalam diri mereka kesadaran akan makna akhir hidup ini dan yang mendidik mereka untuk menginsyafi tanggung jawab sosial mereka. Maka mereka pun tidak pernah menunaikan tanggung jawab sosial itu.

Sebaliknya, mereka menempuh hidup egois, tidak pernah mengucapkan salam dan menghayati maknanya, juga tidak pernah menengok ke kanan dan ke kiri.

Mereka pun lupa, malah tidak percaya, akan datangnya saat mereka harus mempertanggungjawabkan seluruh perbuatan mereka pada hari pembalasan (akhirat).



Menurut Cak Nur, jika kita kemukakan dalam bahasa kontemporer, sholat --selain menanamkan kesadaran akan makna dan tujuan akhir hidup kita-- ia juga mendidik dan mendorong kita untuk mewujudkan sebuah ide atau cita-cita yang ideal dan luhur, yaitu terbentuknya masyarakat yang penuh kedamaian, keadilan dan perkenan Tuhan melalui usaha pemerataan sumber daya kehidupan untuk seluruh warga masyarakat itu.

"Jika kita paham ini, maka kita pun paham mengapa banyak terdapat penegasan tentang pentingnya sholat, sekaligus kita juga paham mengapa kutukan Tuhan begitu keras kepada orang yang melakukan sholat hanya sebagai ritus yang kosong, yang tidak menghasilkan keinsyafan yang mendalam dan komitmen sosial yang meluas.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.  Ada seorang sahabat bertanya: bagaimana maksud amanat disia-siakan?  Nabi menjawab: Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.

(HR. Bukhari No. 6015)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More