Ilmu Fisika dan Kimia dalam Menjelaskan Surat Al-Qamar Ayat 49 Menurut KH Ali Yafie

Rabu, 01 Maret 2023 - 13:32 WIB
loading...
Ilmu Fisika dan Kimia dalam Menjelaskan Surat Al-Qamar Ayat 49 Menurut KH Ali Yafie
Profesor Kiai Haji Ali Yafie. Foto/Ilustrasi: nu online
A A A
Allah Taala berfirman dalam al-Quran surat al-Qamar ayat 49. "Sesungguhaya Kami menciptakan segala sesuatu dengan qadar." Menurut Profesor Kiai Haji Ali Yafie (wafat: 25 Februari 2023), kata bi qadar (dengan qadar) di sini ditafsirkan, menurut ukuran. "Isyarat yang ada di balik kalimat ini dapat ditangkap lebih jelas dengan bantuan ilmu fisika yang membahas tentang materi dan unsur," ujarnya dalam buku "Kontekstualisasi Doktrin Islam Dalam Sejarah" saat membahas konsep-konsep hukum Islam.

Menurutnya, benda-benda yang ada di sekeliling kita, yang merupakan bahan-bahan kebutuhan dalam hidup kita seperti kayu, besi, seng, perak, emas, hewan, tumbuh-tumbuhan, air dan sebagainya, semuanya itu termasuk dalam kategori materi. Sebagian besar dari materi-materi yang kita kenal terdiri dari unsur-unsur.

Tergabungnya dua unsur atau lebih melalui pola persenyawaan atau pola percampuran membentuk suatu materi tertentu. Misalnya, unsur oksigen bergabung dengan hidrogen membentuk senyawa cair, dan disebut air.

Unsur-unsur yang tergabung dalam suatu senyawa selalu mempunyai proporsi tertentu. Air murni selalu mempunyai proporsi oksigen dan hidrogen yang sudah tertentu dan tetap, demikian pula dengan proporsi nitrogen dan hidrogen dalam amoniak.

"Dalam kasus-kasus seperti ini, unsur-unsur telah bergabung membentuk suatu senyawa, mengikuti suatu aturan yang dikenal hakam proporsi yang sudah tertentu," ujar Kiai Ali Yafie.



Isyarat serupa yang kita peroleh dari informasi ilmu kimia yang membahas unsur-unsur itu. Misalnya, unsur Al (aluminium), jumlah proton yang terkandung di dalamnya 13; unsur Cu (tembaga), jumlah protonnya 29; unsur Au (emas), jumlah protonnya 79; unsur Ag (perak), jumlah protonnya 47; unsur Pt (platina), jumlah protonnya 78; unsur Ni (nikel), jumlah protonnya 28; unsur Fe (besi), jumlah protonnya 26; unsur Hg (air raksa), jumlah protonnya 80; dan seterusnya.

Secara sepintas dari dua informasi yang disajikan di atas, menurut Kiai Ali Yafie, memperlihatkan kepada kita adanya kadar ukuran tertentu yang menjadi ketentuan-ketentuan yang pasti yang dapat diamati dalam diri setiap makhluk. Semuanya ini merupakan bagian dari hukum yang mengatur dan memelihara alam semesta.

Dalam hubungan ini dapat kita hayati ungkapan sebuah ayat yang berbunyi, ... Dan Dia (Allah) telah menciptakan segala sesuatu dan Dia-lah yang menetapkan qadar/ukurannya secara pasti serapi-rapinya. [QS Al-Furqan : 2]

Kiai Ali Yafie mengatakan ayat-ayat yang berbicara tentang qudrat-iradat Allah/kekuasaan dan keagungan Allah, sebagian besar mengaitkan bermacam-macam fenomena alam yang dimintakan perhatian supaya manusia mengamatinya dan melakukan penalarannya untuk dapat membaca tulisan Ilahi yang tersirat di dalamnya. Juga untuk menemukan sunnatullah atau hukum-hukum kauniyah yang akan menopang tegaknya hukum-hukum syar'iyyah.



Mungkin itulah yang disindir Imam Ghazali dalam " Ihya 'Ulum al-Din " dengan ungkapannya: ".. mereka tidak mampu membaca tulisan Ilahi yang tergurat di atas lembaran-lembaran alam semesta; tulisan tanpa aksara dan bunyi itu pasti tidak dapat diraih dengan mata telanjang, tapi harus dengan mata hati.

Tafsir Ibnu Katsir
Sementara itu, Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebut surat Al-Qamar ayat 49 itu semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا

dan Dia menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya. ( QS Al-Furqan : 2)

Dan firman Allah SWT:

سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأعْلَى. الَّذِي خَلَقَ فَسَوَّى. وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَى

Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi, yang menciptakan dan yang menyempurnakan (penciptaan-Nya) dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk. ( QS Al-A'la : 1-3)



Yakni Dia telah menentukan ukuran masing-masing makhluk-Nya dan memberi petunjuk kepada semua makhluk-Nya. Karena itulah maka para imam dari kalangan Ahlus Sunnah menyimpulkan dalil dari ayat ini yang membuktikan akan kebenaran dari takdir Allah yang terdahulu terhadap makhluk-Nya. Yaitu pengetahuan Allah SWT akan segala sesuatu sebelum kejadiannya dan ketetapan takdir-Nya terhadap mereka sebelum mereka diciptakan oleh-Nya.

Menurut Ibnu Katsir, dengan ayat ini serta ayat-ayat lainnya yang semakna, juga hadis-hadis yang sahih, kalangan Ahlus Sunnah membantah pendapat golongan Qadariyah, yaitu suatu golongan yang muncul di penghujung masa para sahabat.
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2635 seconds (0.1#10.140)