Kisah Bijak Para Sufi: Toko Lampu
loading...
A
A
A
"Tentu tidak pada malam gelap seperti ini."
"Oh ya, apa itu 'sedikit keterangan'?"
"Sedikit keterangan itu adalah bahwa Toko Lampu itu masih berada di sana, tetapi lampu-lampunya sudah dipindah ke tempat lain."
"Saya tidak tahu apa 'Lampu' itu sebenarnya; yang jelas, tampaknya Toko Lampu adalah tempat menyimpan alat tersebut. Itu sebabnya ia disebut Toko Lampu."
"Tetapi, 'Toko Lampu' bisa memiliki dua arti yang berbeda, yang bertentangan. Yang pertama, 'Tempat di mana lampu-lampu bisa diperoleh,' dan yang kedua, 'Tempat di mana pernah lampu-lampu bisa diperoleh, tetapi kini tidak lagi.'"
"Saudara tidak bisa membuktikan keterangan itu!"
"Saudara akan tampak seperti orang tolol bagi orang-orang lain."
"Tetapi, ada banyak orang yang akan menyebut Saudara orang tolol. Meskipun mungkin Saudara tidak seperti itu. Saudara barangkali punya maksud tersembunyi, menyuruh saya pergi ke tempat lampu-lampu yang dijual oleh teman Saudara. Atau, mungkin Saudara tidak ingin saya mempunyai lampu sama sekali." ( )
"Saya lebih buruk dari yang Saudara bayangkan. Alih-alih menjanjikan Saudara 'Toko Lampu' dan membiarkan Saudara beranggapan bahwa Saudara akan menemukan pemecahan masalah Saudara di sana, saya pertama-tama akan mencari tahu apakah Saudara bisa membaca. Saya bisa mengetahuinya apabila Saudara berada di dekat toko semacam itu. Atau, apakah lampu bisa didapatkan bagi Saudara dengan cara lain."
Sejenak kedua lelaki itu saling memandang, dengan sedih. Kemudian, masing-masing beranjak pergi. ( )
===
Shaikh-Pir Shattari, pengarang kisah ini, wafat di India tahun 1632. Makamnya di Meerut.
Menurut Idries Shah dalam Tales of The Dervishes yang diterjemahkan Ahmad Bahar dengan judul Harta Karun dari Timur Tengah - Kisah Bijak Para Sufi , ia dipercaya mampu melakukan hubungan telepati dengan para guru 'masa lampau, masa kini, dan masa depan', dan memberi mereka cara-cara untuk menerangkan pesan mereka lewat keahliannya menyampaikan kisah-kisah berdasarkan kehidupan orang sehari-hari. ( )
"Oh ya, apa itu 'sedikit keterangan'?"
"Sedikit keterangan itu adalah bahwa Toko Lampu itu masih berada di sana, tetapi lampu-lampunya sudah dipindah ke tempat lain."
"Saya tidak tahu apa 'Lampu' itu sebenarnya; yang jelas, tampaknya Toko Lampu adalah tempat menyimpan alat tersebut. Itu sebabnya ia disebut Toko Lampu."
"Tetapi, 'Toko Lampu' bisa memiliki dua arti yang berbeda, yang bertentangan. Yang pertama, 'Tempat di mana lampu-lampu bisa diperoleh,' dan yang kedua, 'Tempat di mana pernah lampu-lampu bisa diperoleh, tetapi kini tidak lagi.'"
"Saudara tidak bisa membuktikan keterangan itu!"
"Saudara akan tampak seperti orang tolol bagi orang-orang lain."
"Tetapi, ada banyak orang yang akan menyebut Saudara orang tolol. Meskipun mungkin Saudara tidak seperti itu. Saudara barangkali punya maksud tersembunyi, menyuruh saya pergi ke tempat lampu-lampu yang dijual oleh teman Saudara. Atau, mungkin Saudara tidak ingin saya mempunyai lampu sama sekali." ( )
"Saya lebih buruk dari yang Saudara bayangkan. Alih-alih menjanjikan Saudara 'Toko Lampu' dan membiarkan Saudara beranggapan bahwa Saudara akan menemukan pemecahan masalah Saudara di sana, saya pertama-tama akan mencari tahu apakah Saudara bisa membaca. Saya bisa mengetahuinya apabila Saudara berada di dekat toko semacam itu. Atau, apakah lampu bisa didapatkan bagi Saudara dengan cara lain."
Sejenak kedua lelaki itu saling memandang, dengan sedih. Kemudian, masing-masing beranjak pergi. ( )
===
Shaikh-Pir Shattari, pengarang kisah ini, wafat di India tahun 1632. Makamnya di Meerut.
Menurut Idries Shah dalam Tales of The Dervishes yang diterjemahkan Ahmad Bahar dengan judul Harta Karun dari Timur Tengah - Kisah Bijak Para Sufi , ia dipercaya mampu melakukan hubungan telepati dengan para guru 'masa lampau, masa kini, dan masa depan', dan memberi mereka cara-cara untuk menerangkan pesan mereka lewat keahliannya menyampaikan kisah-kisah berdasarkan kehidupan orang sehari-hari. ( )
(mhy)