Masjid Nabawi Dibangun di Atas Tanah Bekas Kuburan Orang-Orang Musyrik

Minggu, 16 April 2023 - 17:12 WIB
loading...
Masjid Nabawi Dibangun di Atas Tanah Bekas Kuburan Orang-Orang Musyrik
Masjid Nabawi Tempo Dulu. Foto/Ilustrasi: wikipedia
A A A
Masjid Nabawi merupakan masjid kedua yang dibangun Rasulullah SAW . Masjid pertama adalah Masjid Quba . Satu riwayat menyebut Masjid Nabawi didirikan di atas tanah bekas kuburan orang-orang musyrik . Di atas tanah itu pula ada beberapa pohon kurma.

Masjid tersebut didirikan tak lama setelah Rasulullah SAW sampai di Madinah. Lokasinya, tepat ketika tunggangan Rasulullah SAW berhenti. Satu riwayat menyebut tanah itu merupakan tempat penjemuran kurma milik Suhail dan Sahl, dua anak yatim dari Bani Najjar yang berada dalam pemeliharaan As’ad bin Zurarah.

Rasulullah SAW bersabda:

هَذَا إِنْ شَاءَ اللهُ الْمَنْزِلُ

“Insya Allah, tempat ini (untuk) rumah” [HR Bukhari ]



Dr Mahdi Rizqullah dalam bukunya berjudul "as-Siratun-Nabawiyah fi Dhau`il Mashâdiril Ashliyyah" mengutip hadis yang diriwayatkkan Imam Bukhari menceritakan Rasulullah SAW memanggil kedua anak yatim itu lalu menawar tanah tersebut untuk dijadikan masjid . Tetapi kedua anak itu berkata: “Justru kami ingin memberikannya kepada Anda, wahai Rasulullah.”

Meski demikian, Rasulullah SAW merasa enggan menerima pemberian dua anak kecil ini, sehingga beliau tetap membelinya. Dan di atas tanah ini, Masjid Nabawi dibangun.

Dalam riwayat Imam Bukhari lainnya diceritakan, ketika Rasulullah SAW hendak memerintahkan pembangunan masjid, beliau mengirim utusan ke Bani Najjar. Ketika mereka sudah datang, Rasulullah SAW bersabda kepada mereka:

يَا بَنِي النَّجَّارِ ثَامِنُونِي بِحَائِطِكُمْ هَذَا قَالُوا لَا وَاللَّهِ لَا نَطْلُبُ ثَمَنَهُ إِلَّا إِلَى اللَّهِ

“Wahai Bani Najjar, hargailah kebun kalian ini untukku!” Mereka menjawab: “Demi Allah , tidak! Kami tidak akan meminta harganya kecuali kepada Allah Azza wa Jalla “.

Dalam riwayat ini dijelaskan juga, bahwa di tempat ini terdapat kuburan orang-orang musyrik, dataran yang agak tinggi, dan ada juga pohon kurma. Rasulullah SAW pun memerintahkan agar kuburan orang-orang musyrik ini digali dan tulang-belulangnya dikeluarkan, dataran yang agak tinggi diratakan, dan beliau memerintahkan agar memotongi pohon-pohon kurma tersebut.

Setelah itu, pembangunan masjid pun dimulai. Rasulullah SAW sendiri berbaur bersama para sahabat membawa batu bata yang masih mentah. Beliau SAW membacakan syair:

هَذَا الْحِمَـالُ لَا حِمَـالَ خَيْبَرْ – هَذَا أَبَرُّ رَبَّنَا وَأَطْهَرْ

“Yang dibawa ini bukanlah beban dari Khaibar. Ini lebih kekal, lebih bermanfaat dan lebih suci di sisi Rabb kami“.



Beliau juga berseru:

اللَّهُمَّ إِنَّ الْأَجْرَ أَجْرُ الْآخِرَهْ – فَارْحَمْ الْأَنْصَارَ وَالْمُهَاجِرَهْ

“Ya Allah, sesungguhnya ganjaran itu adalah ganjaran akhirat. Berilah rahmat kepada kaum Anshâr dan kaum Muhajirin“. [HR Bukhari]

Dalam riwayat lain diceritakan bahwa mereka memindahkan bebatuan sambil membawakan syair, sementara itu Rasulullah SAW juga berbaur bersama mereka. Mereka mengumandangkan syair:
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6506 seconds (0.1#10.140)