Masjidilharam Buka Tempat Penitipan Anak untuk Buah Hati Jemaah Haji
loading...
A
A
A
MAKKAH - Sebagian jemaah haji , terutama yang berasal dari Arab Saudi , pergi menunaikan rukun Islam kelima dengan membawa anak-anak mereka. Berbagai alasan mengapa membawa buah hati ke Tanah Suci .
Ada sebagian orang, menganggap meninggalkan anak bukanlah suatu pilihan, karena mereka mungkin tidak memiliki pengasuh tepercaya. Bagi yang lain, membawa buah hati merupakan langkah penting untuk melibatkan anak-anak dalam praktik keagamaan sejak usia dini.
Sudah barang tentu, dengan hampir 2 juta jemaah memadati tempat-tempat suci untuk haji, menjadi tantangan bagi orang tua dan petugas keamanan di lapangan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi anak-anak.
Amal Salama, seorang konsultan pengobatan keluarga di Dammam yang berada di Mina, mengatakan: “Saya tidak menyarankan orang tua membawa anak-anak mereka ke haji. Perjalanan jauh akan menyulitkan mereka. Mereka juga menjadi tidak fokus dalam beribadah," katanya.
Menurutnya, sebisa mungkin para orang tua menitipkan anaknya di tempat yang aman sebelum berangkat haji. Toh, ini hanya memakan waktu lima hari saja.
Terlepas dari itu, kini ada tempat penitipan anak gratis di Masjidilharam . Lokasi “Pusat Penitipan Anak” itu ada di halaman masjid.
Inisiatif ini diluncurkan oleh Komite Pembangunan Dua Masjid Suci, yang dipimpin oleh Komisi Kerajaan untuk Kota Suci Makkah dan Tempat-Tempat Suci, dengan pendanaan dari Otoritas Umum untuk Awqaf dan kontribusi dari semua sektor pemerintah dan keamanan yang beroperasi di Masjid Raya tersebut.
Ini adalah pusat penitipan anak pertama di masjid yang menawarkan layanan 24 jam bagi jemaah untuk membantu mereka melakukan ibadah dengan nyaman dan tenang. Hanya tiga jam pertama yang gratis.
Pusat tersebut mencakup tiga ruangan dan masing-masing berisi permainan untuk berbagai kelompok umur.
Kamar-kamar tersebut dianggap sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk menunggu sementara orang tua atau anggota keluarga mereka menyelesaikan manasik haji atau umrah .
Ada sebagian orang, menganggap meninggalkan anak bukanlah suatu pilihan, karena mereka mungkin tidak memiliki pengasuh tepercaya. Bagi yang lain, membawa buah hati merupakan langkah penting untuk melibatkan anak-anak dalam praktik keagamaan sejak usia dini.
Sudah barang tentu, dengan hampir 2 juta jemaah memadati tempat-tempat suci untuk haji, menjadi tantangan bagi orang tua dan petugas keamanan di lapangan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi anak-anak.
Amal Salama, seorang konsultan pengobatan keluarga di Dammam yang berada di Mina, mengatakan: “Saya tidak menyarankan orang tua membawa anak-anak mereka ke haji. Perjalanan jauh akan menyulitkan mereka. Mereka juga menjadi tidak fokus dalam beribadah," katanya.
Menurutnya, sebisa mungkin para orang tua menitipkan anaknya di tempat yang aman sebelum berangkat haji. Toh, ini hanya memakan waktu lima hari saja.
Terlepas dari itu, kini ada tempat penitipan anak gratis di Masjidilharam . Lokasi “Pusat Penitipan Anak” itu ada di halaman masjid.
Inisiatif ini diluncurkan oleh Komite Pembangunan Dua Masjid Suci, yang dipimpin oleh Komisi Kerajaan untuk Kota Suci Makkah dan Tempat-Tempat Suci, dengan pendanaan dari Otoritas Umum untuk Awqaf dan kontribusi dari semua sektor pemerintah dan keamanan yang beroperasi di Masjid Raya tersebut.
Ini adalah pusat penitipan anak pertama di masjid yang menawarkan layanan 24 jam bagi jemaah untuk membantu mereka melakukan ibadah dengan nyaman dan tenang. Hanya tiga jam pertama yang gratis.
Pusat tersebut mencakup tiga ruangan dan masing-masing berisi permainan untuk berbagai kelompok umur.
Kamar-kamar tersebut dianggap sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk menunggu sementara orang tua atau anggota keluarga mereka menyelesaikan manasik haji atau umrah .
(mhy)