Hari Tasyrik, Harinya Menyantap Makanan dan Berzikir

Jum'at, 31 Juli 2020 - 06:10 WIB
loading...
Hari Tasyrik, Harinya Menyantap Makanan dan Berzikir
Mengisi hari Tasyrik selain dengan menyantap makanan dan minum, dianjurkan pula untuk mengisinya dengan berzikir dan berdoa. Foto ilustrasi/ist
A A A
Hari Tasyrik merupakan hari raya umat muslim yang jatuh tiga hari setelah perayaan Idul Adha, yakni pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah (kalender Islam). Pada hari tersebut seluruh jemaah haji di Tanah Suci sedang melaksanakan prosesi lempar jumrah di Mina. Sedangkan pada hari yang sama, umat Islam di negeri lainnya sibuk dengan menyembelih hewan kurban.

Kata tasyrik sendiri berasal dari bahasa Arab “syuruq” yang artinya terbit. Hal ini merujuk pada waktu penyembelihan hewan kurban saat Idul Adha, yakni ketika matahari telah terbit.

Oleh karena itu, hari Tasyrik dikenal juga sebagai hari menyantap makanan dan minuman. Sebagaimana dalil berikut :

“Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah.” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i)

Selain hari makan dan minum, hari tasyrik juga sering disebut sebagai hari berzikir. Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan segenap muslim untuk memperbanyak zikir dan salat, baik yang wajib maupun sunah. (Baca juga : Memilih Tidak Makan Daging Hewan, Bagaimana Hukumnya? )

Firman Allah Ta'ala:

وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ فِىٓ أَيَّامٍ مَّعْدُودَٰتٍ ۚ فَمَن تَعَجَّلَ فِى يَوْمَيْنِ فَلَآ إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَن تَأَخَّرَ فَلَآ إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ لِمَنِ ٱتَّقَىٰ ۗ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ

“Dan berzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya. Barang siapa mempercepat (meninggalkan Mina) setelah dua hari, maka tidak ada dosa baginya. Dan barang siapa mengakhirkannya tidak ada dosa (pula) baginya, (yakni) bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa kamu akan dikumpulkan-Nya.” (QS Al-Baqarah : 203)

Ayat ini, menunjukkan adanya perintah berzikir di hari-hari Tasyrik.Mengenai keutamaan hari Idul Adha dan hari Tasyrik (11, 12 ,dan 13 Dzulhijah) disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud , ia berkata :

إِنَّ أَعْظَمَ الأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَوْمُ النَّحْرِ ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ

“Sesungguhnya hari yang paling mulia di sisi Allah Tabaroka wa Ta’ala adalah hari Idul Adha dan yaumul qorr (hari Tasyrik).”

Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, “Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah). Disebut tasyrik karena tasyrik itu berarti mendendeng atau menjemur daging qurban di terik matahari." Dalam hadis ini disebutkan pula, hari tasyrik adalah hari untuk memperbanyak zikir yaitu takbir dan lainnya.

Menurut ustadz Muhammad Abduh Tuasikal,beberapa zikir yang diperintahkan oleh Allah di hari-hari Tasyrik ada beberapa macam, yaitu

1. Berzikir kepada Allah dengan bertakbir setelah selesai menunaikan salat wajib. Perbuatan ini disyariatkan hingga akhir hari Tasyrik sebagaimana pendapat mayoritas ulama. Hal ini juga diriwayatkan dari Umar bin Khattab, Ali bin Abuthalib, dan Ibnu Abbas.

2. Membaca tasmiyah (bismillah) dan takbir ketika menyembelih kurban. Waktu penyembelihan kurban berakhir pada akhir hari Tasyrik (13 Dzulhijah) sebagaimana pendapat mayoritas ulama. Pendapat ini juga menjadi pendapat Imam Asy-Syafii dan salah satu pendapat dari Imam Ahmad. (Baca juga : Wajibnya Berhijab di Rumah Dalam Kondisi Tertentu )

3. Berzikir memuji Allah Ta’ala ketika makan dan minum. Amalan yang disyariatkan ketika memulai makan dan minum adalah membaca basmallah dan mengakhirinya dengan hamdalah .

4. Berzikir dengan takbir ketika melempar jumrah di hari Tasyrik. Amalan ini khusus untuk orang yang berhaji.

5. Berzikir pada Allah secara mutlak karena kita dianjurkan memperbanyak zikir di hari-hari Tasyrik. Sebagaimana Umar bin Khattab radhiyallahu'anhu ketika itu pernah berzikir di Mina di dalam kemahnya, lalu orang-orang mendengar suara dzikirnya. Mereka pun bertakbir dan Mina akhirnya penuh dengan takbir.

Selain berzikir, pada hari Tasyrik ini kaum muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak doa kepada Allah. Sebagian ulama menganjurkan untuk memperbanyak berdoa berikut.

"Rabbana Aatinaa Fid-dun-ya Hasanah wa Fil Aa-khirati Hasanah, Wa Qinaa Adaaban-Naar"

Sebagaimana dijelaskan dalam hadis,dariAnas bin Malik mengatakan:

كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – « اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ »

“Do’a yang paling banyak dibaca oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallamAllahumma Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” [Wahai Allah, Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka].” (HR Bukhari dan Muslim) (Baca juga : Belajar Kehidupan dari Sosok Hindun binti 'Utbah )

Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1939 seconds (0.1#10.140)