Keutamaan Rumah Jauh dari Masjid Ternyata Pahalanya Paling Banyak
loading...
A
A
A
Kebanyakan muslim pasti menginginkan rumahnya berdekatan dengan masjid. Alasannya sederhana, selain mudah berangkat ke masjid untuk sholat berjamaah, rumah dirasa lebih aman dan mendatangkan keberkahan.
Tapi tahukah Anda, orang yang paling banyak mendapatkan pahala justru rumahnya yang paling jauh dari masjid. Semakin jauh dari masjid semakin besar pula pahalanya. Artinya, semakin banyak langkah kaki menuju masjid maka pahala yang didapat semakin bertambah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ الْخَطَايَا، وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟ قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ
Artinya: "Maukah kalian aku tunjukkan kepada suatu amal yang dapat menghapus kesalahan (dosa) dan meninggikan derajat?" Para sahabat menjawab, "Tentu wahai Rasulullah." Rasulullah bersabda: "(Yaitu) menyempurnakan wudhu dalam kondisi sulit, banyaknya langkah menuju masjid, menunggu sholat setelah mendirikan sholat. Itulah ar-ribath (kebaikan yang banyak)." (HR Muslim)
Keutamaan Rumah Jauh dari Masjid
Tentang keutamaan rumah yang jauh dari masjid disebutkan Rasulullah ﷺ dalam Hadis berikut:
"Manusia yang paling banyak pahalanya dalam sholat ialah orang yang paling jauh berjalan dengan kaki, kemudian yang paling jauh, dan orang yang menunggu sholat sehingga ia mengerjakannya bersama imam lebih besar pahalanya daripada orang yang mengerjakan sholat (sendiri) kemudian ia tidur." (HR Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Musa radhiyallahu 'anhu)
Imam at-Tirmidzi meriwayatkan sebuah kisah seperti yang dimuat oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya. Diceritakan, orang-orang dari Bani Salamah tinggal di pinggiran Kota Madinah. Mereka merasa betapa jauhnya rumah mereka dari masjid Nabi. Agar mereka dapat datang berjamaah lebih awal untuk memperoleh keutamaan sholat berjamaah, mereka berniat memindahkan rumah mereka ke daerah sekitar masjid.
Maka Rasulullah ﷺ memanggil mereka dan beliau pun bersabda: "Niatmu yang baik itu akan ditulis." Akhirnya mereka tidak jadi pindah.
Ibnu Jarir ath-Thabari meriwayatkan bahwa rumah sebagian orang Anshar jauh dari Masjid Rasulullah. Mereka ingin memindahkannya, maka Rasulullah melarangnya setelah menerima wahyu dari Allah yaitu Surat Yasin Ayat 12.
اِنَّا نَحۡنُ نُحۡىِ الۡمَوۡتٰى وَنَكۡتُبُ مَا قَدَّمُوۡا وَاٰثَارَهُمۡؕؔ وَكُلَّ شَىۡءٍ اَحۡصَيۡنٰهُ فِىۡۤ اِمَامٍ مُّبِيۡنٍ
Artinya: "Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh)." (QS Yasin Ayat 12)
Dalam tafsir Kemenag disebutkan, barangkali yang mendorong orang-orang Bani Salamah atau segolongan sahabat Anshar hendak memindahkan rumah mereka adalah Hadis Nabi yang menyatakan bahwa sholat berjamaah itu 27 kali lipat pahalanya dibanding dengan sholat yang dikerjakan sendirian.
Pahala Berjalan Kaki Menuju Masjid
Dalam beberapa riwayat disebutkan berjalan kaki ke masjid diganjar pahala berlipat ganda. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah ﷺ berikut:
من غسل يوم الجمعة واغتسل ثم بكر وابتكر ومشى ولم يركب ودنا من الإمام فاستمع ولم يلغ كان له بكل خطوة عمل سنة أجر صيامها وقيامها
Artinya: "Barangsiapa mandi pada hari Jumat, berangkat lebih awal ke masjid, berjalan kaki dan tidak berkendaraan, mendekat kepada imam dan mendengarkan khutbahnya, dan tidak berbuat sia-sia, maka setiap langkah yang ditempuhnya dia akan mendapatkan pahala puasa dan qiyamullail setahun." (HR Abu Dawud, An-Nasai, Ahmad)
Riwayat lain dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa yang bersuci di rumahnya kemudian berjalan menuju masjid di antara masjid-masjid Allah untuk mengerjakan sholat fardhu, maka setiap langkahnya menghapus dosa dan yang lain mengangkat derajatnya." (HR Muslim 666)
Tapi tahukah Anda, orang yang paling banyak mendapatkan pahala justru rumahnya yang paling jauh dari masjid. Semakin jauh dari masjid semakin besar pula pahalanya. Artinya, semakin banyak langkah kaki menuju masjid maka pahala yang didapat semakin bertambah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ الْخَطَايَا، وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟ قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ
Artinya: "Maukah kalian aku tunjukkan kepada suatu amal yang dapat menghapus kesalahan (dosa) dan meninggikan derajat?" Para sahabat menjawab, "Tentu wahai Rasulullah." Rasulullah bersabda: "(Yaitu) menyempurnakan wudhu dalam kondisi sulit, banyaknya langkah menuju masjid, menunggu sholat setelah mendirikan sholat. Itulah ar-ribath (kebaikan yang banyak)." (HR Muslim)
Keutamaan Rumah Jauh dari Masjid
Tentang keutamaan rumah yang jauh dari masjid disebutkan Rasulullah ﷺ dalam Hadis berikut:
"Manusia yang paling banyak pahalanya dalam sholat ialah orang yang paling jauh berjalan dengan kaki, kemudian yang paling jauh, dan orang yang menunggu sholat sehingga ia mengerjakannya bersama imam lebih besar pahalanya daripada orang yang mengerjakan sholat (sendiri) kemudian ia tidur." (HR Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Musa radhiyallahu 'anhu)
Imam at-Tirmidzi meriwayatkan sebuah kisah seperti yang dimuat oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya. Diceritakan, orang-orang dari Bani Salamah tinggal di pinggiran Kota Madinah. Mereka merasa betapa jauhnya rumah mereka dari masjid Nabi. Agar mereka dapat datang berjamaah lebih awal untuk memperoleh keutamaan sholat berjamaah, mereka berniat memindahkan rumah mereka ke daerah sekitar masjid.
Maka Rasulullah ﷺ memanggil mereka dan beliau pun bersabda: "Niatmu yang baik itu akan ditulis." Akhirnya mereka tidak jadi pindah.
Ibnu Jarir ath-Thabari meriwayatkan bahwa rumah sebagian orang Anshar jauh dari Masjid Rasulullah. Mereka ingin memindahkannya, maka Rasulullah melarangnya setelah menerima wahyu dari Allah yaitu Surat Yasin Ayat 12.
اِنَّا نَحۡنُ نُحۡىِ الۡمَوۡتٰى وَنَكۡتُبُ مَا قَدَّمُوۡا وَاٰثَارَهُمۡؕؔ وَكُلَّ شَىۡءٍ اَحۡصَيۡنٰهُ فِىۡۤ اِمَامٍ مُّبِيۡنٍ
Artinya: "Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh)." (QS Yasin Ayat 12)
Dalam tafsir Kemenag disebutkan, barangkali yang mendorong orang-orang Bani Salamah atau segolongan sahabat Anshar hendak memindahkan rumah mereka adalah Hadis Nabi yang menyatakan bahwa sholat berjamaah itu 27 kali lipat pahalanya dibanding dengan sholat yang dikerjakan sendirian.
Pahala Berjalan Kaki Menuju Masjid
Dalam beberapa riwayat disebutkan berjalan kaki ke masjid diganjar pahala berlipat ganda. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah ﷺ berikut:
من غسل يوم الجمعة واغتسل ثم بكر وابتكر ومشى ولم يركب ودنا من الإمام فاستمع ولم يلغ كان له بكل خطوة عمل سنة أجر صيامها وقيامها
Artinya: "Barangsiapa mandi pada hari Jumat, berangkat lebih awal ke masjid, berjalan kaki dan tidak berkendaraan, mendekat kepada imam dan mendengarkan khutbahnya, dan tidak berbuat sia-sia, maka setiap langkah yang ditempuhnya dia akan mendapatkan pahala puasa dan qiyamullail setahun." (HR Abu Dawud, An-Nasai, Ahmad)
Riwayat lain dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa yang bersuci di rumahnya kemudian berjalan menuju masjid di antara masjid-masjid Allah untuk mengerjakan sholat fardhu, maka setiap langkahnya menghapus dosa dan yang lain mengangkat derajatnya." (HR Muslim 666)
(rhs)