Ini Fatwa yang Lengserkan Sultan Abdul Hamid II dan Hancurkan Khilafah Utsmani
loading...
A
A
A
Sultan Abdul Hamid mengisahkan ini dalam catatan hariannya secara terperinci. Dia mengatakan; “Sesungguhnya yang sangat menyedihkan saya adalah, bukan karena saya disingkirkan dari kesultanan, namun adanya perlakuan yang sangat tidak sopan yang dilakukan oleh As'ad Pasya yang sudah keluar dari batas-batas sopan santun. Di mana saya mengatakan pada mereka, ‘Sesungguhnya saya tunduk terhadap semua undang-undang dan syariah dan ketetapan Majelis Mab’utsin, sebab saya yakin ini adalah takdir dan ketentuan dari Yang Maha Perkasa dan Maha Mengetahui. Namun saya tegaskan di sini, bahwa saya sama sekali tidak memiliki hubungan apa pun baik langsung ataupun tidak langsung dengan peristiwa 31 Maret‘
Kemudian dia melanjutkan; “Sesungguhnya tanggung jawab yang kalian , pikul itu sangatlah berat.”
Setelah itu Sultan Abdul Hamid mengisyaratkan pada Emanuel dengan mengatakan: “Sesungguhnya ini tak lebih dari perbuatan orang-orang Yahudi yang mengancam khilafah, lalu apa maksud kalian datang dengan membawa orang ini (Emanuel) datang ke hadapanku?”
Orang-orang Yahudi dan Freemasonry mengangkat hari itu sebagai hari raya bagi mereka. Mereka meluapkan kegembiraannya dan sekaligus melakukan demonstrasi besar-besaran di kota Salonikai. Orang-orang Yahudi tidak hanya mencukupkan sampai di sini, bahkan lebih jauh dari itu mereka mencetak gambar demonstrasi ini di perangko-perangko untuk dijual di pasar-pasar Turki Utsmani. Dan ini berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama.
Orang-orang Yahudi dengan bangga selalu mengatakan, bahwa mereka adalah orang-orang Freemasonry.
Rafiq Maniyasi Zadah menyatakan cara terus terang ini disampaikan pada sebuah harian yang terbit di Perancis setelah suksesnya gerakan Persatuan dan Pembangunan. Dia mengatakan, "Kita telah mendapatkan bantuan material dan moral dari gerakan Freemasonry. Ia yang telah memberikan bantuan demikian besar kepada kami, berkat hubungan kami yang demikian kuat dengan mereka."
Sesungguhnya hubungan antara Zionisme dan Freemasonry telah dijelaskan oleh Sultan Abdul Hamid ll dalam satu surat yang dia tujukan pada 5yaikh Mahmud Abu Syamat, salah seorang gurunya di Tarekat Syadziliyah. Surat ini dia kirimkan setelah pencopotan dari posisinya sebagai khalifah pada tahun 1329 H.
Dalam surat itu dia menyebutkan; “Sesungguhnya orang-orang Persatuan dan Pembangunan telah datang berkali-kali dan meminta saya untuk memberikan legalitas pendirian negeri khusus Yahudi di tanah suci Palestina. Walaupun mereka terus memaksa saya dengan tegas tidak menerima permintaan mereka.”
“Akhirnya mereka berjanji untuk memberikan uang sebanyak 150 juta lira Inggris dalam bentuk emas. Namun kembali saya menolak permintaan mereka secara tegas. Saya memberikan jawaban pada mereka dengan jawaban yang sangat tegas.”
‘Sesungguhnya jika kalian akan membayar saya dengan seluruh isi dunia, saya tidak akan pernah menerima apa yang kalian minta, apapun alasannya. Saya telah mengabdikan diri saya pada agama Islam ini dan kepada umat Muhammad dalam jangka yang tidak kurang dari tiga puluh tahun. Maka tidak mungkin bagi saya untuk menorehkan tulisan hitam pada lembaran-lembaran kaum muslimin.’
“Setelah jawaban ini, mereka sepakat untuk mencopot saya dan mereka memberi tahu saya bahwa mereka akan menyingkirkan saya ke Salanika. Saya menerima apa yang mereka bebankan terakhir ini. Saya sangat bersyukur pada Pelindungku dan bersyukur karena saya tidak menerima permintaan mereka, sebab saya telah terhindar dari tindakan mengotori dunia Islam dengan tindakan kotor yang abadi ini yakni dengan menerima permintaan mereka untuk mendirikan negara Yahudi di tanah suci Palestina.”( Keterangan foto: Emanuel Qarashu/Wikipedia
(mhy)