Begini Kesamaan Pemujaan Perawan Maria oleh Umat Kristen dan Muslim di Al Andalus

Rabu, 13 September 2023 - 18:29 WIB
loading...
A A A
Apa yang unik dan ironis tentang Alferez Velasco adalah bahwa dia adalah seorang crypto-Muslim, dan akibatnya diselidiki secara tidak hati-hati oleh pengadilan Inkuisisi dalam sebuah skandal yang berlangsung selama dua tahun.

Tanah dan harta bendanya disita dan dia dipaksa mengenakan sambenito (pakaian pertobatan yang digunakan untuk memberi isyarat kepada bidah selama Inkuisisi). Dia akhirnya terhindar dari eksekusi karena perawakannya yang mulia.

Kita dapat menyimpulkan bahwa pengaruh Muslim terhadap tulisan-tulisan La Virgen de la Fuente Clara atau Santo Yohanes dari Salib adalah hasil dari konvergensi berbagai budaya dan bagaimana mereka saling mempengaruhi satu sama lain secara simbiosis.

Namun, hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa seorang wanita Muslim membangun sebuah kapel yang didedikasikan untuk Perawan Maria? Beberapa orang berpendapat bahwa dia hanya mengikuti instruksi dan pengaruh suaminya, Lopez Enrique, seorang Kristen yang berkuasa dan lanjut usia. Namun, dia meninggal pada tahun 1713, bertahun-tahun sebelum pertapaan ditahbiskan.



Bernarda mungkin merasa terhibur dan juga merupakan bentuk kedok untuk menunjukkan tampilan pengabdian yang eksplisit dan lahiriah kepada Perawan Maria, yang dapat ia sesuaikan dengan keyakinan Islamnya.

Mengingat pengudusan Yesus sebagai anak Tuhan bertentangan dengan tauhid, atau keesaan Tuhan, dalam Islam, pemujaan terhadap Maria mungkin tidak memiliki arti penistaan yang sama bagi seorang Muslim.

Terlebih lagi, pemujaan yang tulus terhadap Perawan Maria bukanlah hal yang aneh di antara penduduk Morisco pada masa Inkuisisi, mungkin sebagai cara untuk menyamarkan iman mereka.

Pada dasarnya, di antara anekdot dan teori antropologis ini, ada satu hal yang jelas: pemujaan terhadap Perawan Maria adalah hal yang umum dilakukan di antara umat Kristen dan Muslim.

Dan yang lebih menyedihkan lagi, Al Andalus bukanlah sesuatu yang hanya dimiliki oleh “Muslim” atau “Arab”, namun merupakan sesuatu yang terus menandai karakter keagamaan Spanyol kontemporer.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1661 seconds (0.1#10.140)